PENGARUH PERADABAN ISLAM TERHADAP MUNCULNYA
GERAKAN AUFKLARAUNG DAN RENAISSANCE DI EROPA
Oleh :
LUCKY ANDRIYANTOKO (16771007)
Mahasiswa
Prodi Magister Pendidikan Agama Islam
Pascasarjana
UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
A.
Pendahuluan
Pengaruh Budaya Islam di Eropa Pada beberapa
dekade terakhir ini, masalah Islam dan pengaruhnya di Barat merupakan
pembahasan yang banyak sekali dibicarakan oleh para peneliti Eropa. Kesensitivan
pembahasan ini disebabkan karena kehadiran umat Islam di Barat memberikan
pengaruh terhadap struktur sosial dan budaya negara-negara tersebut. Meskipun
perilaku dan gaya hidup liberal mendominasi kehidupan di negara-negara Barat,
tetapi pengaruh budaya dan nilai-nilai Islam terhadap negara-negara tersebut sama
sekali tidak bisa diingkari.
Dalam masa lebih tujuh abad, kekuasaan Islam
di Spanyol , umat Islam telah mencapai kejayaannya di sana. Banyak prestasi
yang mereka peroleh, bahkan pengaruhnya membawa Eropa dan kemudian Dunia kepada
kemajuan yang kompleks. Baik kemajuan intelektual maupun kemegahan pembangunan
fisik.
Sejak Islam pertama kali menginjakkan kakinya
di Andalusia hingga jatuhnya kerajaan Islam terakhir dan sekitar tujuh setengah
abad lamanya, Islam memainkan peranan yang besar, baik dalam bidang Intelektual
(filsafat, sains, fikih, musik dan kesenian, bahasa dan sastra) juga kemegahan
bangunan fisik (Cordova dan Granada). Umat muslim Andalusia telah menoreh
catatan sejarah yang mengagumkan dalam bidang intelektual, banyak perestasi
yang mereka peroleh khususnya perkembangan pendidikan Islam. Pertumbuhan
lembaga-lembaga pendidikan Islam sangat tergantung pada penguasa yang menjadi
pendorong utama bagi kegiatan pendidikan.
Kemajuan Eropa yang terus berkembang hingga
saat ini, banyak berhutang budi kepada khazanah ilmu pengetahuan Islam yang
berkembang di periode klasik. Memang banyak saluran peradaban Islam yang
mempengaruhi Eropa, seperti lewat jalur perdagangan di Sicilia dan Perang Salib.
Dan pada kesempatan kali ini pemakalah akan membahas mengenai transmisi budaya
islam ke Eropa.
B.
Transmisi
Budaya Islam Ke Eropa
Budaya
adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah
kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari
banyak unsur yang rumit[1],
termasuk sistem agama dan politik , adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karyaseni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian
tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya
diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbada budaya dan
menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
Sejak Islam pertama kali menginjakkan
kakinya di Andalusia[2]
hingga jatuhnya kerajaan Islam terakhir dan sekitar tujuh setengah abad
lamanya, Islam memainkan peranan yang besar, baik dalam bidang Intelektual
(filsafat, sains, fiqih, musik dan kesenian, bahasa dan sastra) juga kemegahan
bangunan fisik (Cordova dan Granada)[3].
Umat muslim Andalusia telah menoreh catatan sejarah yang mengagumkan dalam
bidang intelektual, banyak perestasi yang mereka peroleh khususnya perkembangan
pendidikan Islam. Pertumbuhan lembaga-lembaga pendidikan Islam sangat
tergantung pada penguasa yang menjadi pendorong utama bagi kegiatan pendidikan.
Kemajuan Eropa yang terus berkembang
hingga saat ini, banyak berhutang budi kepada khazanah ilmu pengetahuan Islam
yang berkembang di periode klasik. Memang banyak saluran peradaban Islam yang
mempengaruhi Eropa, seperti lewat jalur perdagangan di Sicilia dan Perang
Salib, tetapi saluran yang terpenting adalah daulah Bani Umayyah di Andalusia
(Spanyol Islam).[4]
Bukti adanya peradaban Islam di Eropa,
berbagai buku yang diterjemahkan dari bahasa arab
ke bahasa latin, bahasa Thalia dan Ibrani. Buku-buku tersebut memenuhi
perpustakaan Eropa di era-era awal. Dengan kata lain berlangsungnya
penerjemahan besar-besaran dari bahasa Arab ke bahasa latin. Buku-buku lain
yang mereka nukilkan adalah ilmu filsafat, ilmu kedokteran, (buku-buku Ibnu
sina dan Ar-Razi yang sudah diterjemahkan). Hal lainnya dapat dijumpai dalam
karya sastra yang seluruhnya berasal dari bahasa Arab, buku yang paling
populer, diantaranya: كليلة
ودمنة
، ألف ليل وليلة ,
dll. Bukti lain dari pengaruh peradaban Islam di Eropa adalah kata yang berasal
dari bahasa Arab dan masih digunakan sampai sekarang. Masih banyak lagi bukti
pengaruh peradaban Islam di Eropa baik dari musik dan kesenian[5],
arsitek bangunan, pertanian dan perdagangan serta ilmu peta .
Bani Umayyah merupakan penguasa islam
setelah khulafaur Rasidin yang berhasil melebarkan kekuasaannya sampai benua
Eropa. Di Tahun 771 M, pasukan Islam
di bawah pimpinan Tariq bin Ziyad[6]
berhasil menguasai Gibraltar (Jabal Tariq) dan berhasil menaklukkan kota-kota
penting seperti, Cordoba, Granada dan Toledo kemudian secara berangsur-angsur
wilayah Andalusia dapat dikuasai oleh pasukan Islam. Sejak itulah dimulai babak
baru kekuasaan Islam di Andalusia.
Daulah Bani Umayyah Andalusia berakhir
setelah tiga setengah abad berkuasa di Andalusia yaitu pada tahun 1031 M.
Sewaktu wibawa daulat Umayyah mulai lumpuh, maka gubenur-gubenur setempat telah
membebaskan dirinya dan membentuk kerajaan-kerajaan setempat di wilayah
masing-masing. Inilah yang dipanggilkan dengan Muluk-al-Thawaif didalam sejarah
Islam di Andalusia, yakni raja-raja setempat. Para Muluk-at-Thawaif ini masih
sempat berkuasa 461 tahun lamanya di Andalusia, yakni sampai tahun 1492
M.
Sejak pertama kali menginjakkan kaki di
tanah Andalusia hingga jatuhnya kerajaan Islam terakhir di sana, Islam
memainkan peranan yang sangat besar. Masa itu berlangsung lebih dari tujuh
setengah abad. Di masa ini gerakan-gerakan ilmiah telah berkembang pula,
seperti dalam bidang keagamaan, sejarah dan filsafat.
Spanyol (salah satu bagian wilayah
Andalusia) merupakan tempat yang paling utama bagi Eropa menyerap peradaban
Islam, baik dalam bentuk hubungan politik, sosial, maupun perekonomian dan
peradaban antar negara. Orang-orang Eropa menyaksikan kenyataan bahwa Spanyol
berada di bawah kekuasaan Islam jauh meninggalkan negara-negara tetangganya
Eropa, terutama dalam bidang pemikiran dan sains di samping bangunan fisik.
Di negeri inilah lahir tokoh-tokoh
muslim ternama yang menguasai berbagai ilmu pengetahuan, seperti Ilmu Agama
Islam, Kedokteran, Filsafat, Ilmu Hayat, Ilmu Hisab, Ilmu Hukum, Sastra, Ilmu
Alam, Astronomi, dan lain sebagainya. Oleh karena itu dengan segala kemajuan
dalam berbagai ilmu pengetahuan, kebudayaan serta aspek-aspek ke-Islaman,
Andalusia kala itu boleh dikatakan sebagai pusat kebudayaan Islam dan ilmu
pengetahuan yang tiada tandingannya setelah Konstantinopel dan Bagdad. Tak
heran, waktu itu pula bangsa-bangsa Eropa lainnya mulai berdatangan ke negeri
Andalusia ini untuk mempelajari berbagai Ilmu pengetahuan dari orang-orang Muslim
Spanyol, dengan mempelejari buku-buku buah karya cendekiawan Andalusia baik
secara sembunyi-sembunyi ataupun terang-terangan. Pada periode 912[7]-1013
M, umat Islam di Andalusia mencapai puncak kemajuan dan kejayaan menyaingi
kejayaan Daulah abbasiyah di Bagdad.
Ketika jayanya kebudayaan Islam, di
Andalusia didirikan Universitas-universitas Islam. Tidak sedikit dari
mahasiswa-mahasiswa Eropa Barat yang menuntut ilmu di sana. Pengaruh peradaban
Islam, termasuk di dalamnya pemikiran Ibn Rusyd, ke Eropa berawal dari
banyaknya pemuda-pemuda Kristen Eropa yang belajar di universitas-universitas
Islam di Spanyol, seperti universitas Cordova, Seville, Malaga, Granada, dan
Salamanca. Selama belajar di Spanyol, mereka aktif menerjemahkan buku-buku
karya ilmuwan-ilmuwan muslim. Pusat penerjemahan itu adalah Toledo. Setelah
pulang ke negerinya, mereka mendirikan sekolah dan universitas yang sama.
Mereka inilah yang telah membawa perubahan cara berpikir di Eropa barat, dengan
cara mengembangkan pemikiran filsafat terutama aliran Averroeisme yang
mengajarkan tentang logika dan pemikiran rasional.
Pengaruh ilmu pengetahuan Islam atas
Eropa telah berlangsung sejak abad 12 M. Dalam abad ke 14 timbul gerakan
kebangkitan kembali untuk mencernakan pustaka Yunani yang berhasil
diselamatkan, dipelihara dan dikenal berkat terjemahan-terjemahan Arabnya. Dari
bahasa Arab karya-karya tulis tersebut diterjemahkan kembali dalam bahasa Eropa
dan Barat.[8]
Walaupun tidak terlalu besar, namun ada pengaruh Islam yang masuk Eropa melalui
Perang Salib. Pengaruh ilmu pengetahuan Islam atas Eropa yang sudah berlangsung
sejak abad ke-12 M itu menimbulkan gerakan kebangkitan kembali (renaissance)
pusaka Yunani di Eropa pada abad ke-14 M. Berkembangnya pemikiran Yunani di
Eropa kali ini adalah melalui terjemahan-terjemahan Arab yang dipelajari dan
kemudian diterjemahkan kembali ke dalam bahasa Latin.
Terjemahan bahasa Yunani, Persia, Hindu,
dan Syiria semurni penerjemahan karya-karya muslim dari bahasa Arab ke dalam
bahasa Latin, diperkenalkan konsep-konsep baru pengetahuan Eropa, penelitian
Skolastik seperti matematika, sejarah, dan eksperimen. Paling penting
penerjemahan-penerjemahan ini merupakan bagian terbesar dari ilmu pengetahuan
klasik dan ilmu pengetahuan muslim serta karya-karya unggulan. Ketika kekuasaan
Islam mulai mundur pada abad 14 M, Eropa bangkit dari keterbelakangannya.
Kebangkitan itu bukan saja terlihat dalam bidang politik dengan keberhasilan
Eropa mengalahkan kerajaan-kerajaan Islam dan bagian dunia lainnya, tetapi
terutama dalam ilmu pengetahuan dan teknologi[9].
Bahkan kemajuan dalam bidang Ilmu dan teknologi itulah yang mendukung
keberhasilan politiknya. Kemajuan-kemajuan Eropa ini tidak bisa dipisahkan dari
pemerintahan Islam di Andalusia, dari universitas-universitas di Andalusia ini
Eropa banyak menimba ilmu.
Sumbangan daulat Islam di Andalusia
terhadap renaissance di Eropa ini sangat menarik untuk diteliti karena
kontribusi daulat Islam di Andalusia dalam mempertahankan dan menggembangkan
warisan pengetahuan dari Yunani sangat nyata. Umat Islam bukan hanya menjaga,
akan tetapi juga mengembangkan Ilmu warisan Yunani tersebut. Banyak buku-buku
peninggalan dari Aristiteles, Plato, Sokrates yang diterjemahkan dan
dikembangkan oleh ilmuwan Islam. Akulturasi antara budaya Islam dan Yunani ini
melahirkan pengetahuan Greco-Muslim.
Keadaan perkembangan filsafat Yunani,
ketika pertemuan awal dengan umat Islam sedang berada pada titik yang terendah,
bahkan hampir punah karena ditekan dan diabaikan oleh penguasa saat itu. Wacana
keilmuan Yunani menemukan penyelamatnya yang mampu membangkitkan kembali
semangat lama beserta substansi dengan uraian original pada orang Islam,
seperti yang dilakukan Ibn Rusyd. Kaum Muslimin juga mengkonsolidasikan antara
agama dan filsafat dengan cara yang adil, seimbang dan rasional pada saat itu.
Pengetahuan Greco-Muslim ini pada akhirnya sampai ketangan bangsa Eropa melalui
universitas-universitas serta perpustakaan-perpustakaan yang didirikan dinasti
Umayyah di Andalusia. Walaupun Islam akhirnya terusir dari negeri Spanyol
dengan cara yang sangat kejam tetapi pengetahuan yang di dapat dari umat muslim
itu menyadarkan bangsa Eropa dan pada akhirnya membangkitkan gerakan-gerakan
penting di Eropa.
C.
Pengaruh
Peradaban Islam Di Eropa
Pada abad empat masehi, bangsa Bar-Bar datang
ke Eropa dari Asia Tengah dan Utara Eropa, mayoritas mereka tidak menetap
(nomaden). Dengan masuknya Islam ke Spanyol, merubah tatanan baru dan
pencerahan terhadap bangsa Eropa dengan sebuah peradaban baru yakni peradaban
Islam yang dibawa oleh bangsa Arab dan masuk melalui Spanyol. Karenanya, sulit
dipungkiri kemajuan Eropa tidak bisa dilepaskan dari pemerintah Islam di
Spanyol.
1.
Pengaruh
Peradaban Spanyol Islam Di Eropa
Spanyol merupakan tempat yang paling utama bagi Eropa dalam meneyerap peradaban Islam, baik dalam hubungan politik, sosial, maupun perekonomian dan peradaban antar negara.
Kemajuan Eropa yang terus berkembang hingga saat ini banyak berhutang budi kepada khazanah ilmu pengetahuan Islam yang berkembang di periode klasik. Memang banyak saluran bagaimana peradaban Islam mempengaruhi Eropa, seperti Sicilia dan Perang Salib, tetapi saluran yang terpenting adalah Spanyol Islam.[10] Orang-orang Eropa menyaksikan kenyataan bahwa Spanyol berada di bawah kekuasaan Islam jauh meninggalkan negara-negara tetangganya Eropa, terutama dalam bidang pemikiran dan sains disamping bangunan fisik. Yang terpenting diantaranya adalah pemikiran Ibn Rusyd (1120-1198 M). Ia melepaskan belenggu taklid dan menganjurkan kebebasan berpikir. Ia mengulas pemikiran Aristoteles dengan cara yang memikat minat semua orang yang berpikiran bebas. Ia mengedepankan sunnatullah menurut pengertian Islam terhadap pantheisme dan anthropomorphisme Kristen. Demikian besar pengaruhnya di Eropa, hingga di Eropa timbul gerakan Averroeisme[11] (Ibn Rusydisme) yang menuntut kebebasan berpikir. Pihak gereja menolak pemikiran rasional yang dibawa gerakan Averroeisme ini.
Spanyol merupakan tempat yang paling utama bagi Eropa dalam meneyerap peradaban Islam, baik dalam hubungan politik, sosial, maupun perekonomian dan peradaban antar negara.
Kemajuan Eropa yang terus berkembang hingga saat ini banyak berhutang budi kepada khazanah ilmu pengetahuan Islam yang berkembang di periode klasik. Memang banyak saluran bagaimana peradaban Islam mempengaruhi Eropa, seperti Sicilia dan Perang Salib, tetapi saluran yang terpenting adalah Spanyol Islam.[10] Orang-orang Eropa menyaksikan kenyataan bahwa Spanyol berada di bawah kekuasaan Islam jauh meninggalkan negara-negara tetangganya Eropa, terutama dalam bidang pemikiran dan sains disamping bangunan fisik. Yang terpenting diantaranya adalah pemikiran Ibn Rusyd (1120-1198 M). Ia melepaskan belenggu taklid dan menganjurkan kebebasan berpikir. Ia mengulas pemikiran Aristoteles dengan cara yang memikat minat semua orang yang berpikiran bebas. Ia mengedepankan sunnatullah menurut pengertian Islam terhadap pantheisme dan anthropomorphisme Kristen. Demikian besar pengaruhnya di Eropa, hingga di Eropa timbul gerakan Averroeisme[11] (Ibn Rusydisme) yang menuntut kebebasan berpikir. Pihak gereja menolak pemikiran rasional yang dibawa gerakan Averroeisme ini.
2.
Berawal dari
gerakan Averroeisme inilah di Eropa kemudian lahir reformasi pada abad ke-16 M
dan rasionalisme pada abad ke-17 M. Buku-buku Ibn Rusyd dicetak di Venesia
tahun 1481, 1482, 1483, 1489, dan 1500 M. Bahkan edisi lengkapnya terbit pada
tahun 1553 dan 1557 M. Karya-karyanya juga diterbitkan pada abad ke-16 M di
Napoli, Bologna, Lyonms, dan Strasbourg, dan di awal abad ke 17 M di Jenewa.
3.
Pengaruh
peradaban Islam, termasuk di dalamnya pemikiran Ibn Rusyd, ke Eropa berawal
dari banyaknya pemuda-pemuda Kristen Eropa yang belajar di
universitas-universitas Islam di Spanyol, seperti universitas Cordova[12],
Seville, Malaga, Granada, dan Salamanca. Selama belajar di Spanyol, mereka
aktif menerjemahkan buku-buku karya ilmuwan-ilmuwan muslim. Pusat penerjemahan
itu adalah Toledo. Setelah pulang ke negerinya, mereka mendirikan sekolah dan
universitas yang sama. Universitas di Eropa adalah Universitas Paris yang
didirikan pada tahun 1231 M, tiga puluh tahun setelah wafatnya Ibn Rusyd. Di
akhir zaman pertengahan Eropa, baru berdiri 18 buah universitas. Di dalam
universitas-universitas itu, ilmu yang mereka peroleh dari
universitas-universitas Islam diajarkan, seperti ilmu kedokteran, ilmu pasti,
dan filsafat. Pemikiran filsafat yang paling banyak dipelajari adalah pemikiran
al-Farabi, Ibn Sina dan Ibn Rusyd.
4.
Pengaruh ilmu
pengetahuan Islam atas Eropa yang sudah berlangsung sejak abad ke-12 M itu
menimbulkan gerakan kebangkitan kembali (renaissance) pusaka Yunani di Eropa
pada abad ke-1 4 M. Berkembangnya pemikiran Yunani di Eropa kali ini adalah
melalui terjemahan-terjemahan Arab yang dipelajari dan kemudian diterjemahkan
kembali ke dalam bahasa Latin.[13]
Walaupun Islam akhirnya terusir dari negeri Spanyol dengan cara yang sangat kejam, tetapi ia telah membidani gerakan-gerakan penting di Eropa. Gerakan-gerakan itu adalah: kebangkitan kembali kebudayaan Yunani klasik (renaissance) pada abad ke-14 M yang bermula di Italia, gerakan reformasi pada abad ke-16 M, rasionalisme pada abad ke-17 M, dan pencerahan (aufklaerung) pada abad ke-18 M .
Walaupun Islam akhirnya terusir dari negeri Spanyol dengan cara yang sangat kejam, tetapi ia telah membidani gerakan-gerakan penting di Eropa. Gerakan-gerakan itu adalah: kebangkitan kembali kebudayaan Yunani klasik (renaissance) pada abad ke-14 M yang bermula di Italia, gerakan reformasi pada abad ke-16 M, rasionalisme pada abad ke-17 M, dan pencerahan (aufklaerung) pada abad ke-18 M .
D.
Aufklarung dan Renaissance di Eropa
Gerakan-gerakan itu adalah kebangkitan kembali
kebudayaan Yunani klasik (raenaissence) pada abad ke-14 M yang bermula dari
Italia, gerakan reformasi pada abad ke-16 M, rasionalisme pada abad ke-17, dan
pencerahan (aufklarung) pada abad ke-18 M. Melalui Andalusia (Spanyol).
Ketika peradaban Islam mulai mundur, diikuti
dengan cara pandang umatnya yang sempit, dunia Barat (Eropa) mulai bangun dan
beramai-ramai menerjemahkan karya-karya ilmuwan Islam ke dalam bahasa Latin dan
mengkajinya. Suatu hal yang ironis, padahal penyebab kebangkitan dunia Barat
itu berkat mengkaji kebudayaan muslim. Dunia Barat yang menyadari
keterbelakangan kebudayaanya datang belajar ke Timur. Buku-buku yang ditulis
dalam bahasa Arab (bahasa Al-quran) disalin kedalam bahasa Latin (bahasa
standar Injil) melalui masa penterjemahan.
Bersamaan dengan itu, di Eropa berkembang
pemikiran-pemikiran filosof Islam terutama Ibnu Rusyd, yang menyatakan bahwa
agama sama sekali tidak bertentangan dengan filsafat, ajaran agama dan inti
filsafat sejalan. Berkembanglah kemudian di Eropa, Averroisme dalam sejarah
pemikirannya, meskipun Barat salah dalam memahami Ibn Rusyd. Pemikiran Ibn
Rusyd membawa balancing antara agama dan filsafat. Di Eropa, Averroisme membawa
kepada double truth (kebenaran ganda). Kebenaran yang dibawa oleh agama adalah
benar, demikian juga kebenaran ilmiah dan filsafat).[14]
Tonggak awal kebangkitan Eropa yang dinamakan
dengan Renaissance, sedikit banyak lahir atas pengaruh Averroisme
(Ar-Rusydiyyah) dan atas pengaruh penerjemahan karya-karya ilmiah ilmuwan Islam
ke dalam bahasa Latin.[15]
Pemindahan ilmu pengetahuan yang berkembang dalam Islam ke Eropa pada abad 12 M
dan seterusnya paling tidak melalui beberapa jalur.
1.
Melalui jalur Andalus
Sebagian besar
pengaruh kebudayaan Islam atas Eropa terjadi akibat pendudukan kaum muslimin
atas Spanyol dan Sisilia . Bangsa arab selama 8 abad lamanya menempati daerah
ini. Karenanya peradaban Islam menyebar di pusat-pusat tempat yang berbeda.
Seperti: di Kordova, Sevilla, Granada, Toledo. Penduduk Andalusia (Spanyol)
mayoritas menganut ajaran masehi, yang kemudian terpecah dengan datangnya
peradaban arab .
2.
Melalui
Sisilia
Bahwa bangsa
Arab menaklukan Sisilia di masa akhir dinasti Aghalibah yang berdiri di Afrika
(Sekarang Tunisia dan Al-Jazair) di era Abbasiah yaitu di pertengahan abad 3
hijriah atau 10 Masehi dan paska Romawi menyerang daerah-daerah Islam[16].
Ketika datang bangsa Fatimiah dan membangun kekuasaannya di Barat, mereka juga
menguasai Sisilia bagian dari dinasti Aghalibah serta menguasai Selatan Italia
sampai Roma. Penguasaan bangsa Arab terhadap daerah-daerah Italia menyebabkan
peradaban Islam menjadi luas, daerah-daerah seperti Palermo, Messine,
Siracusaa, Bari selanjutnya menjadi pusat peradaban Islam di Italia .
3.
Melalui
Datangnya Orang-Orang Salib di Timur Islam
Invasi atas
Spanyol dan Sisilia memberi arti bahwa suatu waktu Islam hadir di daerah
pinggiran Kristen Latin. Karenanya reaksi itu menjadikan munculnya gerakan
perang salib pada abad ke 11 . Selama perang salib ini telah mengakibatkan
terjadinya tukar menukart pengaruh budaya di antara mereka, atau lebih tepatnya
penerimaan orang-orang Eropa atas corak-corak kebudayaan Islam. Di seluruh
wilayah yang tunduk di bawah pemerintahan Islam, tidak hanya terdapat
kebudayaan Islam saja yang relative homogen melainkan juga barang-barang yang
dihasilkan kaum muslim tersebar jauh melampaui batas-batas wilayah. Serangkaian
perang Salib di wilayah-wilayah Islam tidak diragukan lagi telah memberikan
sumbangan penyebaran kebudayaan Arab di Eropa Barat.
5.
Pertukaran
Perniagaan Antara Timur dan Barat Melalui Mesir
Peristiwa ini
terjadi sejak datangnya bangsa Fatimiah di Mesir dan menjadikan Mesir sebagai
pusat politik, perdagangan dan kebudayaan. Karena itu penyerangan Mongol di
Irak menjadikan Mesir sebagai ka’bah peradaban Islam di era dinasti Mamalik
sebagaimana dikatakan Ibnu Khaldun bahwa munculnya peradaban di Mesir dengan
kembalinya peradaban Islam sejak ribuan tahun yang lalu. Maka muncullah di
Mesir gerakan Ilmu dan seni yang menjadikan para penuntut ilmu datang dari
Timur dan Barat. Ibnu Khaldun melanjutkan dengan perkataannya ”Saya tidak
melihat Mesir kecuali sebagai induknya Ilmu, wadahnya Islam dan sumber ilmu
serta pusat perniagaan. kemudian menjadi bangkitnya Eropa atau yang dikenal
dengan renaissance serta menjadi cikal bakal peradaban modern di Eropa .
E.
Penyebab
kemunduran dan kehancuran
1.
Konflik Islam
dengan Kristen
Para penguasa
muslim tidak melakukan islamisasi secara sempurna. Mereka sudah merasa puas
dengan hanya menagih upeti dari kerajaan-kerajaan Kristen[17]
taklukannya dan membiarkan mereka mempertahankan hokum dan adat mereka,
termasuk posisi hirarki tradisional, asal tidak ada perlawanan bersenjata.
Namun demikian, kehadiran Arab Islam telah memperkuat rasa kebangsaan
orang-orang Spanyol Kristen. Hal itu menyebabkan kehidupan Negara Islam di
Spanyol tidak pernah berhenti dari pertentangan antara Islam dan Kristen.
2.
Tidak adanya
ideologi pemersatu
Orang-orang
arab tidak pernah menerima pribumi. Akibatnya kelompok-kelompok etnis non Arab
yang ada sering menggerogoti dan merusak perdamaian. Hal itu mendatangkan
dampak besar terhadap sejarah sosio-ekonomi negeri tersebut. Tidak adanya
edologi memberi makna persatuan, disamping kurangnya figure yang dapat menjadi
personifikasi ideologi itu[18].
3.
Kesulitan
ekonomi
Para penguasa
membangun kota dan mengembangkan ilmu pengetahan dengan sangat serisu, sehingga
lalai membina perekonomian.akibatnya timbul kesulitan ekonomi yang amat
memberatkandan mempengaruhi kondisi politik dan militer.
4.
Tidak jelasnya
system peralihan kekuasaan
Perebutan
kekuasaan diantara ahli waris. Bahkan kekuasaan bani Umayyah ini runtuh
danMuluk al-Thawaif muncul. Granada yang merupakanpusat kekuasaan Islam
terakhir di Spanyol jatuh ketangan Ferdinand dan Isabella.
5.
Keterpencilan
Spanyol Islam
bagaikan terpencil dari dunia Islam yang lain. Ia selalu berjuang sendirian,
tanpa mendapat bantuan kecuali dari Afrika Utara. Dengan demikian, tidak ada
kekuatan alternative yang mampu membendung kebangkitan Kristen di sana.
Dalam hal ini, al-Amir Syakib
Arslan mengemukakan beberaa sebab terpenting yang menimbulkan kemunduran umat
Islam, diantaranya yaitu:
1.
Kebodohan atau
kekurangan ilmu pengetahuan dalam tubuh umat Islam dan hal itu merupakan yang
terpenting dalam kemunduran peradaban Islam.
2.
Terjadinya
kerusakan budi pekerti setelah hilangnya perangai yang diperintahkan oleh
al-Quran
3.
Kemauan umat
Islam yang semakin melemah, tidak ada lagi keteguhan jiwa untuk menanggapi
segala sesuatu yang bisa membawa kepada kebahagiaan dan kemenangan
4.
Akhlak para
penguasa yang semakin bobrok dan bejat, mereka terlena dengan kekuasaan yang
dimilikinya, kehidupan mereka hanya diisi dengan bersenang-senang dan
berfoya-foya.
5.
Para ulama
suka mendekatkan diri dan mencari muka dihadapan raja-raja, padahal islam
memerintahkan kepada para ulama supaya berani bertindak meluruskan kebengkongan
para raja, para pejabat.[19]
F.
Kesimpulan
Bahwa
kebudaayan Islam dan Arab sangat mempengaruhi peradaban Eropa waktu itu apalagi
bangsa Eropa ketika itu masuk dalam era kegelapan. Begitu Islam masuk ke Eropa
melalui Spanyol telah membawa Eropa maju pesat dengan memunculkan gerakan
renaissance atau gerakan kebangkitan Eropa. Pengaruh peradaban Islam termasuk
di dalamnya pemikiran ibnu Sina, Razi dan ibnu Rusyd, pemikiran yang paling
banyak dipelajari. Pengaruh ilmu pengetahuan dan peradaban Islam di Eropa yang
berlangsung abad 12 M itu menimbulkan gerakan kebangkitan kembali (renaissance)
pusaka Yunani di Eropa abad ke 14 M. Semangat kelahiran kembali (renaissance)
yang dikobarkan oleh masyarakat Eropa Barat tidak bisa dilepaskan dari peran
ilmuwan muslim yang telah menularkan semangat pengetahuan pada masayarakat
Eropa saat itu.
Walaupun
akhirnya Islam terusir dari negeri Spanyol dengan cara yang sangat kejam,
tetapi Islam telah membidangi gerakan kebangkitan di Eropa, gerakan kebangkitan
kembali kebudayaan Yunani klasik pada abad 14 M yang bermula di Italia, gerakan
reformasi pada abad ke-16 M, rasionalisme pada abad ke-17 M dan pencerahan
(aufklarung) pada abad ke 18 M.
Daftar Pustaka
Azra, Azumardi. Sirojuddin. Ensiklopedia
seni dan arsitektur Islam. Moya
Baharuddin, Umi Arso, Sri Minarti, 2011. Dikotomi Pendidikan Islam. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya
Fauzan,
Suwito. 2005. Sejarah Sosial Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana
Iskandar, Salma. 2007. 99 Tokoh Muslim
Dunia. Jakarta: Mizan
Iswahyudi, Pengaruh Seni Rupa Islam Terhadap Perkembangan Seni Lukis Modern Di Eropa. Edisi 2,1997 P. 54
Iqbal, Muhammad. 2006. Averroisme:
Pemberontakan Kaum Liberal Barat Terhadap Agama, dalam Hasan Asari, (ed)., Studi
Islam dari Pemikiran Yunani ke Pengalaman Indonesia Kontemporer.
Bandung: Citapustaka Media
Mahmudunnasir, Syed .2005. Islam Konsepsi
dan Sejarahnya. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Myers, Eugene A. 2003. Zaman Keemasan Islam. Yogyakarta: Fajar
Pustaka Baru
Nata, Abuddin. 2011. Sejarah Pendidikan
Islam. Jakarta: Kencana,
Najamuddin, (2008)muslim Turki Dan Islam Turki: Dalam
Perspektif Gerakan Fethullah Gulen Untuk Menemukan Identitas Islam Di Eropa.
Vol 4(11). p. 65
Nizar, Samsul 2007Sejarah Pendidikan Islam.
Jakarta: Kencana
Syalabi, A. 1993. Sejarah Kebudayaan Islam
3. Jakarta: Pustaka Al-Husna
Yatim, Badri.
2002. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: Rajawali Pers
[1] ketika budaya-budaya berbenturan
sehingga akan berdampak pada pengaruh yang negatif yang akan ditimbulkannya.
Amin Abdullah mengatakan timbulnya istilah tentang, clash of civilization, new
crusade, fundamentalism, fanaticsm, dan terrorism adalah bentuk-bentuk reaksi
yang bernada pejorative terhadap arus perubahan sejarah yang sebenarnya
berjalan secara alami. Lihat Najamuddin, (2008)muslim Turki Dan Islam Turki: Dalam
Perspektif Gerakan Fethullah Gulen Untuk Menemukan Identitas Islam Di Eropa. Vol 4(11). p.
65
[2] Dalam sejarah ilmu pengetahuan dan peradaban islam, tanah
spanyol lebih dikenal dengan nama Andausia, yang diambil dari sebutan tanah
semenanjung Iberia. Julukan Andalusia ini berasal dari kata Vandalusia, yang artinya negeri bangsa Vandal, karena
bagian selatan semenanjung ini pernah dikuasai oleh bangsa Vandal sebeum mereka
dkalahkan oleh bangsa Gothia Barat pada abad V. daerah ini dikuasai oleh Islam
setelah penguasa Bani Umayya merebut tanah semenanjung ini dari bangsa Gothi
Barat pada masa Khalifah Al-Walid ibn Abdul Malik. Lihat, Suwito dan Fauzan, Sejarah
Sosial Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana, 2005), hlm. 110
[3] cordova menjad kota terbesar kedua
Islam yang hanya dapat ditandingi oleh konstinopel, dan Univerasitas yang
dimilikinya menjadi pusat utama dari engetahuan islam. bisa di baca dalam
bukunya Eugene A. Myers, Zaman Keemasan Islam, (Yogyakarta: Fajar
Pustaka Baru, 2003), hlm. 98
[5] Seni rupa islam biasanya mendasarkan pada seni arab. Hal
ini dikaitkan dengan perkembangan seni didasarkan padaktab suci al-Quran
sebagai bahasa kesatuan. Dalam seni rupa islam ada spiritual keesaan Tuhanyang
disebut pola atau altahwid. Konsep ini merupakan perpaduan dari unsur-unsur dan
flora dan geomatris. Unsur flora merupakan perpaduan dari daun, bunga dan
batang yang disebut tawriq. Kemudian unsur geomatrik dapat berbentuk linier
dengan garis-garis lurus dan terputus yang disebut khatt. Lihat Iswahyudi,Pengaruh Seni
Rupa Islam Terhadap Perkembangan Seni Lukis Modern Di Eropa.
Edisi 2,1997 P. 54
[6] Thariq bin Ziyad berasal dari suku
Nafza atau suku Zanata Bangsa barbar. Ia bekas seorang budak yang dimerdekakan
oleh Musa bin Nushair Gubernur Afrika Utara. Dan ia memeluk Islambersama orang
barbar lainnya. Thariq ini panglima penakhluk Spanyol yang memiliki keberanian
dan pantang mundur dalam menyebarkan syiar islam di bumi ini. Lihat Salman
Iskandar, 99 Tokoh Muslim Dunia. (Jakarta: Mizan, 2007), hlm. 99
[7] pada
periode ini, amir muda berhasil membuktikan diri sebagai pahlawan pada
zamannya. Ia memiliki keteguhan hati, keberanian dan kejujuran yang menjadi
watak semua pemimpin di segala zaman. Pelan tapi pasti, Abd al-Rahman merebut
kembali propinsi-propinsi yang hilang, satu demi satu. Dengan kekuatannya yang
khas, ia perlihatkan selama periode kekuasaannya yang panjang, sekitar abad
(912-961). Dan ia memperluas wilayah taklukannya keberbagai penjuru. Silahkan
baca, Philip K. Hitti, History of the Arabs, (Jakarta: PT Serambi Ilmu
Semesta, 2014), hlm. 661
[8] Melalui proses
transmisi ilmu dari dunia islam kedunia barat itulah, telah merangsang tumbuh
dan berkembangnya teori dan praktik dunia kedokteran, modifikasi
doktrin-doktrin teologi, memrakarsai dunia baru dalam bidang matematika,
menghasilkan kontroversi baru dalam bidang teologi dan filsafat. Dan zaman ini
kegemilangan islam (golden age in Islam) di Andalusia ini, ilmu-ilmu dan
seni semakin bertambah banyak dan berkembang dengan peast sehingga sukar
dihimpun semua. Lihat Abuddin Nata, Sejarah Pendidikan Islam, (Jakarta:
Kencana, 2011), hlm. 191
[10] Membicarakan
term Spanyol Islam, dalam konteks sejarah pendidikan dan peradaban islam,
sangat menarik untuk dicermati dan dikaji. Sebab secara historis membicarakan
perjlanan panjang serta jatuh bangunnya umat islam selama kurun waktu lebih
dari 7,5 abad ini di daratan Eropa. Hal ini disebabkan ekspansi Islam ke
Spanyol merupakan ekspansi wilayah yang paling gemilang dalam catatan sejarah
kemiliteran dan perabdaban. Lihat juga Samsul Nizar, Sejarah Pendidikan
Islam, (Jakarta: Kencana, 2007), hlm. 75
[12] Di bawah
kekhalifahan umayyah, cordova menjadi salah satu kota paling indah di dunia.
Kemewahan dan budaya cordoba tak tertandingi diseluruh Eropa Barat. Lihat
Azumardi Azra, Sirojuddin, Ensiklopedia seni dan arsitektur Islam. Moya.
hlm. 130
[13] Tetapi terjemahan
dalam bahasa arab masih terus memelihara isi kandungannya yang asal untuk
kepentingan pikiran manusia sejagat. Dari terjemahan bahasa ara inilah
diterjemahkan hampir ke semua bahasa Eropa dan banyak bahasa lain di waktu itu.
Coba Lihat A. Syalabi, Sejarah Kebudayaan Islam 3, (Jakarta: Pustaka
Al-Husna, 1993), hlm. 198
[15] Muhammad Iqbal, Averroisme:
Pemberontakan Kaum Liberal Barat Terhadap Agama, dalam Hasan Asari, (ed)., Studi
Islam dari Pemikiran Yunani ke Pengalaman Indonesia Kontemporer
(Bandung: Citapustaka Media, 2006), hlm. 22-41
[16] Op. Cit,.Philip K. Hitti. hlm. 768
[17] Orang Islam
alih-aih menentukan syarat-syarat kepada orang-orang Kristen, malah meminta
bantuan mereka untuk menghancurkan Muslim saingan mereka. Mahdi akhirnya
dikalahkan dan dibunuh. Sulaiman kemudian menangkap Hisyam yang tidak
berdayaitu, yang entah dibunuhnya tau di biarkan melarikan diri. Lihat Syed
Mahmudunnasir, Islam Konsepsi dan Sejarahnya, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2005), hlm. 265
[19] Baharuddin,
Umi Arso, Sri Minarti, Dikotomi
Pendidikan Islam, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya: 2011), hlm. 119
terimakasih banyak sudah posting ini, sangat membantu saya dlm mengerjakan uts take home hehe...
ReplyDelete