TUGAS RESUME
PENGEMBANGAN
MEDIA PEMBELAJARAN PAI
A.
Judul : Beyond Universal Design For
Learning: Guiding Principles to Reduce
Barriers to Digital and Literacy
Competence
Pengarang : Elizabeth M. Dalton
Penerbit : Journal of Media Literacy
Education 9 (2), 17- 29
Tahun Terbit : 2017
B.
Kata Pengantar
Berbagai cara dilakukan dalam dunia pendidikan dalam memudahkan
pembelajaran untuk peserta didik. Pembelajaran tersebut tidak hanya bisa
dirasakan oleh siswa yang normal saja, tetapi dunia pendidikan juga menyediakan
pembelajaran yang juga bisa dirasakan oleh siswa penyandang cacat. Dunia
pendidikan telah banyak melakukan research agar pendidikan tidak hanya
dirasakan oleh oarng- orang yang normal (tidak cacat), sehingga lahirlah design
pembelajaran yang memberi kemudahan belajar bagi setiap siswa. Salah satu
contohnya adalah dengan adanya UDL (Universal Design For Learning) yang
menggabungkan dengan media dan teknologu. UDL merupakan salah satu produk untuk
memudahkan dan memberi kesempatan pada semua peserta didik. UDL merupakan
kerangka kerja untuk merancang instruksi berbagai variasi pelajar di ruang
kelas saat ini. UDL bisa diterapkan secara efektif untuk memperluas akses,
pemahaman serta melibatkan digital dan media literay leraning untuk semuanya.
Strategi dan metode UDL mendorong pengembangan pelajar ahli. UDL menawarkan
menawarkan cara yang unik pendidik dibidang literasi digital dan media, dimana
dengan UDL akan banyak menguntungkan pesrta didik, termasuk mereka yang
memiliki kekurangan (penyandang cacat).
C.
Inti Resume
Pentingnya
suatu perkembangan pengetahuan bagi semua siswa untuk mengetahui perkembangan informasi dalam masyarakat demokratis. Untuk
melakukannya, peserta didik tidak hanya membutuhkan akses ke konten dan
informasi, tapi juga keterlibatan dan koneksi apa yang mereka pelajari mengenai
pengembangan literasi digital dan media siswa dengan alat dan konteks untuk
lebih memahami dan mempersonalisasi mereka agar terhubung ke budaya,
masyarakat, dan proses demokrasi, yang sering mengarah ke usaha yang lebih
besar dan ketekunan dalam belajar. Maka dari hal tersebut keterampilan
individu, kepercayaan, dan Pengalaman ditantang dengan menghubungkan informasi
melalui sumber media digital dan lainnya, peserta didik menjadi lebih sadar
diri, memperluas jangkauannya serta menjadi
lebih mampu mengatur sendiri pembelajaran mereka sendiri.
Kekuatan teknologi dan Universal Design for Learning (UDL) untuk
menginformasikan beragam rancangan kurikulum dan pengembangan memiliki implikasi penting dalam masalah
ekuitas di bidang digital dan media melek huruf. Kerangka desain kurikulum UDL dengan bidang literasi
digital dan media akan
memastikan bahwa lingkungan belajar dan materi dapat diakses dan menarik
untuk semua siswa.
Penelitian ilmu kognitif dan ilmu saraf membentuk
perkembangan dari UDL
Memahami bagaimana seseorang belajar melalui ingatan, pengolahan bahasa,
persepsi, pemikiran, dan pemecahan masalah sangat penting
untuk pertimbangan efektif variabilitas pembelajaran.
Kerja UDL untuk desain kurikulum didasarkan pada ketiganya
Jaringan otak primer dari pengakuan, strategi, dan
pengaruhnya. prinsip inti UDL adalah Beberapa
Sarana Representasi (CARA belajar) menghadapi beragam kemampuan dan kebutuhan peserta didik,
Metode penyajian konten dan informasi digunakan untuk mendukung
belajar siswa. Berbagai Sarana
pembelajaran menghadapi
beragam kemampuan dan kebutuhan peserta didik,
guru bisa menggunakan strategi yang memungkinkan peserta didik
mempraktikkan tugas dengan berbeda tingkat dukungan dan untuk menunjukkan pengetahuan
serta keterampilan mereka dalam beragam cara. UDL
sering disebut sebagai model front-loaded untuk desain kurikulum.
UDL merupakan kurikulum
untuk mengatasi pembelajaran melalui strategi, dan pengaruhnya dibangun ke dalam desain
pelajaran sejak awal.
Pendekatannya berbeda dari pendekatan akomodasi atau
modifikasi untuk peserta didik yang memiliki kebutuhan berbeda atau kebutuhan khusus.
Dalam UDL kerangka
kerja, variasi bahan, metode, dan penilaian instruksi
dibangun ke dalam desain semua pelajaran, unit, dll, agar
semua siswa bisa mendapatkan keuntungan. Pada
bagian ini di bahasa tentang Digital
dan Media Literacy, UDL, and Technology,
dimana UDL memiliki potensi yang
besar untuk membangun pembelajaran yang benar-benar dapat
diakses kesemua lingkungan untuk semua siswa. UDL dapat dicapai melalui
pemilihan strategi yang memberikan
variasi jalur belajar atau dengan memilih dan menggunakan
bahan bervariasi dalam desain pengajaran. "Menurut
National Association for Media Literacy Pendidikan (NAMLE, 2016), media literacy adalah
"kemampuan untuk mengkodekan dan memecahkan kode
simbol yang ditransmisikan melalui media dan kemampuan
untuk mensintesis, menganalisa dan menghasilkan pesan yang dimediasi. "Keaksaraan
digital dan literasi media sering terjadi dan dipertimbangkan bersama, karena mereka memiliki beberapa
elemen umum: kedua keaksaraan digital dan literasi media melibatkan kompetensi dalam beragam
cara komunikasi, dan Keaksaraan
digital serta literasi media melibatkan penggunaan teknologi (baik
berteknologi tinggi, yaitu komputer atau teknologi
rendah, yaitu materi cetak) dalam beberapa bentuk.
Dengan membangun keterampilan media untuk segala umur,
setiap orang akan memiliki alat tambahan untuk mencapai
cara yang berbeda mengetahui
informasi dan mengungkapkan apa yang telah dipelajari.
Memahami media sebagai bagian dari budaya dan sosialisasi
serta membantu
peserta didik berkembang pada pembelajaran mereka.
Bila keterampilan, keyakinan, dan pengalaman individual
ditegaskan melalui Pembangunan
makna pribadi dari media, peserta didik akan
menjadi lebih sadar diri dan lebih mampu mengatur sendiri pembelajaran mereka.
Istilah "universal design for learning"
merupakan kerangka kerja untuk membimbing
praktik pendidikan dalam memberikan fleksibilitas cara informasi yang disajikan, menunjukkan pengetahuan dan keterampilan,
dengan cara
siswa terlibat secara langsung;
mengurangi hambatan dalam pengajaran, menyediakan
akomodasi yang sesuai, mendukung,
dan menantang, serta nmempertahankan harapan berprestasi tinggi untuk
semua siswa, termasuk siswa penyandang cacat dan siswa
yang ada
terbatas bahasa inggris,
maka UDL dalam penggunaan teknologi
pendidikan merupakan bantuan yang strategis
dan tepat untuk penggunaan efektifitas
pembelajaran mereka.
Kompetensi dan Keistimewaan Literasi Digital dan Media
Konteks menawarkan cara untuk mempertimbangkan isu-
isu yang mempengaruhi kesetaraan akses dan
aksesibilitas, serta untuk mengeksplorasi beberapa contoh untuk keaksaraan
digital dan media praktek.
Sebagaimana Kompetensi
yang pertama yaitu menemukan dan
menggunakan alat media dan teknologi terampil dalam berbagi informasi yang sesuai dan relevan
dengan orang lain. Tantangan
yang dihadapi individu penyandang cacat untuk mencapai kompetensi 1yaitu
mengakses terutama
adalah akses fisik alat dan informasi, atau kekurangannya. Bagi mereka yang
menghadapi tantangan sensorik, seperti tuli atau kebutaan, informasi yang disajikan dalam satu
format dapat menyebabkan informasi
ini benar-benar tidak dapat diakses dan karena itu tidak dapat digunakan lagi.
oleh
Menghindari Masalah ini, akses melalui alat media dan teknologi dapat
dimanfaatkan mereka dengan menggunakan alat yang menawarkan konten dan informasi
dalam berbagai format - visual, pendengaran, video, cetak, lisan, taktil (seperti perangkat braille yang
dapat disegarkan), dan bahkan melalui virtual reality.
Kompetensi
ke dua adalah analisis dan evaluasi yaitu Memahami
pesan dan menggunakan
pemikiran kritis untuk menganalisis kualitas pesan, kebenaran, kredibilitas,
dan titik dari
pandangan, sambil mempertimbangkan potensi efek atau konsekuensi dari pesan.
Kompetensi ketiga adalah membuat, menulis
atau menghasilkan konten dengan menggunakan kreativitas
dan kepercayaan diri terhadap ekspresi diri, dengan
kesadaran akan tujuan, Kompetensi
ke empat mencerminkan, menerapkan tanggung
jawab sosial dan etika prinsip
untuk identitas diri sendiri dan pengalaman hidup. Kompetensi
lima yaitu bertindak, bekerja secara
individu dan kolaboratif untuk berbagi pengetahuan dan memecahkan masalah dalam keluarga, tempat
kerja dan masyarakat, dan
berpartisipasi sebagai anggota masyarakat di tingkat lokal, regional, nasional
dan
tingkat internasional.
D.
Implementasi di Indonesia
UDL merupakan salah satu produk untuk memudahkan dan memberi kesempatan
pada semua peserta didik. UDL merupakan kerangka kerja untuk merancang
instruksi berbagai variasi pelajar di ruang kelas saat .UDL adalah Seperangkat teknik untuk penggunaan di kelas dan desain bahan ajar yang mudah diakses.[1]
Universal Design mengacu pada ide-ide yang
ingin menghasilkan suatu bangunan, produk dan lingkungan yangdapat diakses oleh kedua golongan orang, yaitu orang
normal (orang tanpa cacat fisik) dan orang penyandang cacat.[2]
Adapun prinsip UDL adalah untuk
menawarkan kepada pelajar dengan berbagai cara mendapatkan informasi dan pengetahuan.
Memberikan alternatif kepada siswa untuk menunjukkan apa
yang mereka ketahui. untuk
memanfaatkan minat siswa dengan
tepat, dan motivasikan mereka
untuk belajar.[3]
UDL memiliki potensi yang
besar untuk membangun pembelajaran yang benar-benar dapat
diakses kesemua lingkungan untuk semua siswa. UDL
merupakan pendekatan
akomodasi atau modifikasi untuk peserta didik yang memiliki kebutuhan berbeda atau kebutuhan khusus.
Dalam UDL kerangka
kerja, variasi bahan, metode, dan penilaian instruksi
dibangun ke dalam desain semua pelajaran, unit, dll, agar
semua siswa bisa mendapatkan keuntungan. Penerapan UDL
ini memanfaatkan peran teknologi sebagai media. UDL dapat dicapai melalui pemilihan strategi yang memberikan variasi jalur belajar atau dengan memilih dan menggunakan
bahan bervariasi dalam desain pengajaran.
UDL bisa diterapkan secara efektif untuk
memperluas akses, pemahaman serta melibatkan digital dan media literay leraning.
Sebenarnya
sekolah di Indonesia sudah menerapkan desain pembelajaran yang sangat bagus,
seperti desain atau model CTL, dimana dalam hal ini CTL tidak hanya memberikan
pengetahuan semata, tetapi model CTL ini sudah mengaitkan antara masalah-
masalah yang ada dilapangan dengan teori. Tetapi berdasarkan pada kenyataan
sekarang ini rendahnya tingkat pendidikan di Indonesia khususnya bagi anak-
anak yang menyandang cacat, masih terjadi perbedaan di Indonesia. Tetapi dalam
design UDL tidak memberikan perbedaan pada peserta didik, peserta didik disini
memiliki kesempatan untuk mengecam pendidikan serta menerima pelajaran yang
sama dengan peserta didik lainnya. UDL merupakan penggabungan antara media
digital sebagai sarana untuk mengajarkan keaksaraan memberikan peluang serta
mengurangi hambatan bagi siswa yang mempunyai kemampuan yang berbeda atau
beragam.[4]
Bila UDL ini bisa diterapkan di Indonesia, akan sangat membantu bagi
perkembangan pengetahuan siswa, khususnya siswa penyandang cacat. Walaupun
memang pada kenyataanya di Indonesia sendiri sudah ada sekolah khusus untuk
penyandang cacat.
E.
Kesimpulan
UDL adalah Seperangkat
teknik untuk penggunaan di kelas dan desain bahan ajar yang mudah diakses.
UDL merupakan pendekatan akomodasi atau
modifikasi untuk peserta didik yang memiliki kebutuhan berbeda atau kebutuhan khusus.
UDL memiliki potensi yang
besar untuk membangun pembelajaran yang benar-benar dapat
diakses kesemua lingkungan untuk semua siswa. Kompetensi dan Keistimewaan Literasi Digital dan Media
Konteks menawarkan cara untuk mempertimbangkan isu-
isu yang mempengaruhi kesetaraan akses dan
aksesibilitas, serta untuk mengeksplorasi beberapa contoh untuk keaksaraan
digital dan media praktek.
Adapun kompetensi UDL antara lain ialah Kompetensi
yang pertama yaitu menemukan,
Kompetensi ke dua adalah analisis dan evaluasi, Kompetensi ketiga adalah
membuat, menulis atau menghasilkan konten,
Kompetensi ke empat mencerminkan,
Kompetensi lima yaitu bertindak,
bekerja secara individu dan kolaboratif.
DAFTAR
PUSTAKA
Riestya A. W, Sheila A, Purdyah Ayu K. P
& Amanda Ayu P, Studi Penerapan
Universal Design Pada Gedung Baru Unit Rehabilitasi Medik Rumah Sakit dr.
Kariadi Semarang.
April
Mrie Leach. 2017. Digital Media
Production To Support Literacy For Secondary Students With Diverse Learning
Abilities, Journal of Media Literacy Education, 9 (2), 17- 29.
[1] Lihat di http://accessproject.colostate.edu/udl/documents/what_is_udl.pdf,
diakses pada 23 Desember 2017 Pukul 4:41 WIB.
[2] Riestya A.
W, Sheila A, Purdyah Ayu K. P & Amanda Ayu P, STUDI PENERAPAN UNIVERSAL DESIGN PADAGEDUNG BARU UNIT
REHABILITASI MEDIK RUMAH SAKIT DR. KARIADI SEMARANG, hlm. 3.
[3] Lihat di http://accessproject.colostate.edu/udl/documents/what_is_udl.pdf,
diakses pada 23 Desember 2017 Pukul 4:41 WIB.
[4] April Mrie Leach, digital media production to support literacy for
secondary students with diverse learning abilities, Journal of Media Literacy Education
2017, 9 (2), 17- 29, hlm. 30.
No comments:
Post a Comment