Tuesday, June 25, 2019

INDAHNYA PERBEDAAN


INDAHNYA PERBEDAAN
Oleh: @yovi_elfaqir
Untuk Negeriku
#save_Indonesia
Indonesia sebuah negeri bagai surga. Jangan sampai kita biarkan negeri ini hancur tanpa sisa.
Ketika seseorang membaca ayat-ayat Al-Quran tentang surga,apa yang terlintas dibenak kita sebuah taman hijau, yang mengalir dibawahnya sungai2, persis seperti Indonesia, tentu saja keindahan apapun yang kita imajinasikan tidak bisa menggambarkan keindahan surga yang sebenarnya.

Jika ada ungkapan baity jannaty (rumahku surgaku) mengapa tidak pernah kita ucapkan hal yang serupa daulaty jannaty (negeriku adalah surgaku)

Wahai sahabatku, akhi-akhir ini banyak sekali masalah yang terjadi di negeri ini bahkan hampir semua itu memunculkan perpecahan di negeri ini. Indonesia adalah rumah kita, kita hidup disini kita tumbuh besar disini, orang tua kita juga hidup disini, kelak anak-anak dan cucu-cucu kita bakalan hidup disini. Indonesia adalah sajadah kita. Kita beribadah diatas tanah negeri ini. Menjaga negeri ini dari perpecahan sama saja dengan menjaga sajadah kita.
 
Saudaraku, bagaimana anak dan cucu kita nanti bisa hidup di negeri ini, jika negeri ini tidak aman? Bagaimana kita bisa beribadah dengan khusuk jika negeri ini tidak aman?
Kita hidup di negeri ini dari sabang sampai merauke dengan berbagai macam suku, ras, dan agama. Hal inilah yang membentuk jati diri kita sebagai manusia yang saling menghormati saling santun dan saling melengkapi.

Mungkin ada diantara kita yang memiliki sifat seperti gula rasanya manis, ada yang seperti coklat yang disukai banyak orang, ada yang seperti garam rasanya asin, ada yang seperti tepung tidak ada rasanya, ada yang seperti telur harus dimasak dulu, ada yang seperti cabe banyak yang tidak suka. Dll. Jika ada bahan2 seperti ini, janganlah kita makan satu persatu tapi kita campur jadi satu, kita aduk lalu masukkan oven. jadilah kue yang enak dimakan. Jangan mentang2 kita tidak suka tepung lalu tepung itu kita buang kasihan tepungnya tidak bisa dimakan. Jangan mentang2 kita tidak suka telur lalu telurnya kita buang, kuenya malah gak jadi.
Perbedaan terkadang menciptkan keselarasan. Dengan adanya perbedaan muncullah sebuah harapan untuk menjalani kehidupan yang lebih baik.

Saudaraku, jangan biarkan negeri ini hancur, jangan jadikan negeri ini seperti negeri-negeri di Timur Tengah yang saling bertikai sesama saudara. Jika terlalu sulit bagi kita untuk menghargai sebuah perbedaan, fikirkanlah bagaimana kehidupan anak cucu kita nanti. Jika terlalu sulit bagi kita untuk mencintai, paling tidak janganlah membenci. Jika terlalu sulit bagi kita untuk menyanyangi, paling tidak jangan memusuhi. Jika terlalu sulit bagi kita untuk memberi, paling tidak jangan merampas haq orang lain.

Saudaraku, jika ada diantara saudara kita yang melakukan kesalahan, ingatkanlah dia dengan cara yang baik, lembutkanlah suara kita. Mungkin kita pernah membaca sejarah bagaimana perbuatan seorang Firaun, yang mengaku sebagai tuhan, yang berlaku dolim kepada bani israil, yang menuduh Musa dan Harun sebagai ahli sihir, yang menghina agama Allah dan kezoliman2 lain yang sangat melampaui batas. Allah tuhan kita tetap menyuruh nabi Musa dan Harun untuk mengingatkan dia tapi dengan perkataan yang lembut. Tidakkah kita baca di Al Quran surat Toha ayat 43 dan ayat 44
اذْهَبَا إِلَىٰ فِرْعَوْنَ إِنَّهُ طَغَىٰ
43. Pergilah kamu berdua kepada Fir´aun, sesungguhnya dia telah melampaui batas;
فَقُولَا لَهُ قَوْلًا لَيِّنًا لَعَلَّهُ يَتَذَكَّرُ أَوْ يَخْشَىٰ
44. maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut".
Coba kita renungkan Firaun yang seperti itu masih saja Allah menyuruh nabi Musa dan Harun untuk mengingatkan dengan perkataan yang lembut (qoulan layyina)
Bukan hanya firaun, kaum kafir Quraisy pada jaman nabi Muhammad juga sangat memusuhi rosul. Menghina Rosul, melukai Rosul, melempar Rosul dengan kotoran Unta, menuduh Al Quran sebagai dongeng orang2 terdahulu (assatirul awwalin) tapi ketika mengajak mereka kedalam agama Allah, rosul tetap lemah lembut, bahkan ketika jibbril tidak sabar dengan mereka, Rosul melarangnya untuk membinasakan mereka "sesungguhnya mereka kaum yang belum mengetahui"
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ ۖ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي الْأَمْرِ ۖ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ
159. Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.
QS.Ali Imron /159
Saudaraku, jangan sampai kita terpecah belah. Kita harus bersatu.
وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا ۚ

Berpegang teguhlah terhadap tali Allah dan janganlah bercerai berai. Ali-Imron/103
Saudaraku, hargailah perbedaan pendapat. Kebenaran yang mutlak itu hanya milik Allah. Waman asdaqu minallahi qila.

Kita contoh ahlak para salafus sholih. Imam syafie dan imam Malik itu guru dan murid. Mereka berbeda pendapat. Tapi mereka tidak pernah saling menyalahkan, bahkan saling memuji.
Dalam suatu kesempatan Imam Malik berkata

من اراد بمذهب نفيس فعليكم بمذهب احمد ابن ادريس

Barangsiapa yang menginginkan mazhab yang istimewa ikutilah mazhabnya Ahmad bin Idris(imam Syafie)
Mendengar pujian dari gurunya tidak membuat imam Syafie sombong, malah dijawab oleh imam Syafie.

فكيف لا يكون ذالك فكان شيخه مالك

Lha bagaimana itu tidak terjadi lawong gurunya Imam Malik.
Coba lihat ahlak mereka walaupun berbeda pendapat tapi mereka saling memuji.
Islam itu bukan agama yang berbicara lima ditambah lima sama dengan berapa, karna jika pertanyaannya seperti itu maka jawabanya hanya satu, yaitu sepuluh….jika dijawab sebelas maka salah jika di jawab Sembilan juga salah. Akan tetapi Islam itu adalah agama yang berbicara berapa ditambah berapa sama dengan sepuluh, jika pertanyaannya seperti itu maka jawabannya bisa jadi macam-macam tapi bisa jadi benar semua, bisa empat ditambah enam, tujuh ditambah tiga, dua ditambah delapan, dan lain-lain.
Ada banyak jalan untuk mencapai tuhan
BERSATULAH WAHAI NEGERIKU. MARI KITA JAGA PENINGGALAN PARA PAHLAWAN YANG TELAH BERJUANG MATI2AN UNTUK MEMPERTAHANKAN NEGERI INI DARI PARA PENJAJAH. KITA HIDUP DIATAS DARAH DAN TULANG PARA PAHLAWAN NEGERI INI

No comments:

Post a Comment