Showing posts with label Nasehat. Show all posts
Showing posts with label Nasehat. Show all posts

Tuesday, June 25, 2019

INDAHNYA PERBEDAAN


INDAHNYA PERBEDAAN
Oleh: @yovi_elfaqir
Untuk Negeriku
#save_Indonesia
Indonesia sebuah negeri bagai surga. Jangan sampai kita biarkan negeri ini hancur tanpa sisa.
Ketika seseorang membaca ayat-ayat Al-Quran tentang surga,apa yang terlintas dibenak kita sebuah taman hijau, yang mengalir dibawahnya sungai2, persis seperti Indonesia, tentu saja keindahan apapun yang kita imajinasikan tidak bisa menggambarkan keindahan surga yang sebenarnya.

Jika ada ungkapan baity jannaty (rumahku surgaku) mengapa tidak pernah kita ucapkan hal yang serupa daulaty jannaty (negeriku adalah surgaku)

Wahai sahabatku, akhi-akhir ini banyak sekali masalah yang terjadi di negeri ini bahkan hampir semua itu memunculkan perpecahan di negeri ini. Indonesia adalah rumah kita, kita hidup disini kita tumbuh besar disini, orang tua kita juga hidup disini, kelak anak-anak dan cucu-cucu kita bakalan hidup disini. Indonesia adalah sajadah kita. Kita beribadah diatas tanah negeri ini. Menjaga negeri ini dari perpecahan sama saja dengan menjaga sajadah kita.
 
Saudaraku, bagaimana anak dan cucu kita nanti bisa hidup di negeri ini, jika negeri ini tidak aman? Bagaimana kita bisa beribadah dengan khusuk jika negeri ini tidak aman?
Kita hidup di negeri ini dari sabang sampai merauke dengan berbagai macam suku, ras, dan agama. Hal inilah yang membentuk jati diri kita sebagai manusia yang saling menghormati saling santun dan saling melengkapi.

Mungkin ada diantara kita yang memiliki sifat seperti gula rasanya manis, ada yang seperti coklat yang disukai banyak orang, ada yang seperti garam rasanya asin, ada yang seperti tepung tidak ada rasanya, ada yang seperti telur harus dimasak dulu, ada yang seperti cabe banyak yang tidak suka. Dll. Jika ada bahan2 seperti ini, janganlah kita makan satu persatu tapi kita campur jadi satu, kita aduk lalu masukkan oven. jadilah kue yang enak dimakan. Jangan mentang2 kita tidak suka tepung lalu tepung itu kita buang kasihan tepungnya tidak bisa dimakan. Jangan mentang2 kita tidak suka telur lalu telurnya kita buang, kuenya malah gak jadi.
Perbedaan terkadang menciptkan keselarasan. Dengan adanya perbedaan muncullah sebuah harapan untuk menjalani kehidupan yang lebih baik.

Saudaraku, jangan biarkan negeri ini hancur, jangan jadikan negeri ini seperti negeri-negeri di Timur Tengah yang saling bertikai sesama saudara. Jika terlalu sulit bagi kita untuk menghargai sebuah perbedaan, fikirkanlah bagaimana kehidupan anak cucu kita nanti. Jika terlalu sulit bagi kita untuk mencintai, paling tidak janganlah membenci. Jika terlalu sulit bagi kita untuk menyanyangi, paling tidak jangan memusuhi. Jika terlalu sulit bagi kita untuk memberi, paling tidak jangan merampas haq orang lain.

Saudaraku, jika ada diantara saudara kita yang melakukan kesalahan, ingatkanlah dia dengan cara yang baik, lembutkanlah suara kita. Mungkin kita pernah membaca sejarah bagaimana perbuatan seorang Firaun, yang mengaku sebagai tuhan, yang berlaku dolim kepada bani israil, yang menuduh Musa dan Harun sebagai ahli sihir, yang menghina agama Allah dan kezoliman2 lain yang sangat melampaui batas. Allah tuhan kita tetap menyuruh nabi Musa dan Harun untuk mengingatkan dia tapi dengan perkataan yang lembut. Tidakkah kita baca di Al Quran surat Toha ayat 43 dan ayat 44
اذْهَبَا إِلَىٰ فِرْعَوْنَ إِنَّهُ طَغَىٰ
43. Pergilah kamu berdua kepada Fir´aun, sesungguhnya dia telah melampaui batas;
فَقُولَا لَهُ قَوْلًا لَيِّنًا لَعَلَّهُ يَتَذَكَّرُ أَوْ يَخْشَىٰ
44. maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut".
Coba kita renungkan Firaun yang seperti itu masih saja Allah menyuruh nabi Musa dan Harun untuk mengingatkan dengan perkataan yang lembut (qoulan layyina)
Bukan hanya firaun, kaum kafir Quraisy pada jaman nabi Muhammad juga sangat memusuhi rosul. Menghina Rosul, melukai Rosul, melempar Rosul dengan kotoran Unta, menuduh Al Quran sebagai dongeng orang2 terdahulu (assatirul awwalin) tapi ketika mengajak mereka kedalam agama Allah, rosul tetap lemah lembut, bahkan ketika jibbril tidak sabar dengan mereka, Rosul melarangnya untuk membinasakan mereka "sesungguhnya mereka kaum yang belum mengetahui"
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ ۖ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي الْأَمْرِ ۖ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ
159. Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.
QS.Ali Imron /159
Saudaraku, jangan sampai kita terpecah belah. Kita harus bersatu.
وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا ۚ

Berpegang teguhlah terhadap tali Allah dan janganlah bercerai berai. Ali-Imron/103
Saudaraku, hargailah perbedaan pendapat. Kebenaran yang mutlak itu hanya milik Allah. Waman asdaqu minallahi qila.

Kita contoh ahlak para salafus sholih. Imam syafie dan imam Malik itu guru dan murid. Mereka berbeda pendapat. Tapi mereka tidak pernah saling menyalahkan, bahkan saling memuji.
Dalam suatu kesempatan Imam Malik berkata

من اراد بمذهب نفيس فعليكم بمذهب احمد ابن ادريس

Barangsiapa yang menginginkan mazhab yang istimewa ikutilah mazhabnya Ahmad bin Idris(imam Syafie)
Mendengar pujian dari gurunya tidak membuat imam Syafie sombong, malah dijawab oleh imam Syafie.

فكيف لا يكون ذالك فكان شيخه مالك

Lha bagaimana itu tidak terjadi lawong gurunya Imam Malik.
Coba lihat ahlak mereka walaupun berbeda pendapat tapi mereka saling memuji.
Islam itu bukan agama yang berbicara lima ditambah lima sama dengan berapa, karna jika pertanyaannya seperti itu maka jawabanya hanya satu, yaitu sepuluh….jika dijawab sebelas maka salah jika di jawab Sembilan juga salah. Akan tetapi Islam itu adalah agama yang berbicara berapa ditambah berapa sama dengan sepuluh, jika pertanyaannya seperti itu maka jawabannya bisa jadi macam-macam tapi bisa jadi benar semua, bisa empat ditambah enam, tujuh ditambah tiga, dua ditambah delapan, dan lain-lain.
Ada banyak jalan untuk mencapai tuhan
BERSATULAH WAHAI NEGERIKU. MARI KITA JAGA PENINGGALAN PARA PAHLAWAN YANG TELAH BERJUANG MATI2AN UNTUK MEMPERTAHANKAN NEGERI INI DARI PARA PENJAJAH. KITA HIDUP DIATAS DARAH DAN TULANG PARA PAHLAWAN NEGERI INI

ISLAM DAN KEBANGSAAN


ISLAM DAN KEBANGSAAN
Oleh: yovi_elfaqir
@yovi_elfaqir
Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh
Ihwani Ibadallahi….
Hubbul wathon minal iman (Mencintai Negara adalah bagian dari iman)
Kenapa islam mengajarkan kita untuk selalu mencintai Negara kita? Jawabannya adalah karna kita tidak akan bisa menjalankan syariat islam dengan baik jika Negara kita tidak aman. Maka menjaga keamanan negara hukumnya wajib. Dalam kaidah fiqih dijelaskan MAALA YATIMMU WAJIB ILLA BIHI FAHUWA WAJIB, MA YUADDI ILAL WAAJIB FAHUWA WAJIB. “SESUATU YANG BISA MENYEBABKAN KEPADA YANG WAJIB MAKA HUKUMNYA JUGA WAJIB”
Ikwani Ibadallahi. Rasulullah juga mengajarkan kita untuk cinta kepada tanah air.
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمَّا أُخْرِجَ مِنْ مَكَّةَ : اِنِّي لَأُخْرَجُ مِنْكِ وَاِنِّي لَأَعْلَمُ أَنَّكِ أَحَبُّ بِلَادِ اللهِ اِلَيْهِ وَأَكْرَمُهُ عَلَى اللهِ وَلَوْلَا أَنَّ أَهْلَكَ أَخْرَجُوْنِي مِنْكِ مَا خَرَجْتُ مِنْكِ (مسند الحارث – زوائد الهيثمي – ج 1 / ص 460)
“Diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa saat Nabi diusir dari Makkah beliau berkata: Sungguh aku diusir dariMu (Makkah). Sungguh aku tahu bahwa engkau adalah Negara yang paling dicintai dan dimuliakan oleh Allah. Andai pendudukmu (Kafir Quraisy) tidak mengusirku dari mu, maka aku takkan meninggalkanmu (Makkah)” (Musnad al-Haris, oleh al-Hafidz al-Haitsami 1/460)
Dan ketika Nabi pertama sampai di Madinah beliau berdoa lebih dahsyat:
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اللَّهُمَّ حَبِّبْ إِلَيْنَا الْمَدِينَةَ كَحُبِّنَا مَكَّةَ أَوْ أَشَدَّ (صحيح البخارى – ج 7 / ص 161)
“Ya Allah, jadikan kami mencintai Madinah seperti cinta kami kepada Makkah, atau melebihi cinta kami pada Makkah” (HR al-Bukhari 7/161)
Saudaraku, janganlah kita maw di adu domba oleh bangsa lain yang ingin menghancurkan Indonesia.
Di suatu bacaan (qiroatul rosyidah) ada sebuah cerita yang berjudul
2 Kucing mancing.
Ada 2 ekor kucing mancing, mereka lama mancing tapi tidak dapat ikan, sampai mereka ngantok. Ketika ngantok salah satu dari mereka dapat ikan, akhirnya 2 kucing ini rebutan, merasa memiliki ikan yang didapat. Mereka rebutan nyaris berantem. Akhirnya datanglah seeokor kera "ada apa ini?" Tanya si kera.
"Ini kami rebutan Ikan". Jawab mereka. "Udah gak sah berantem, daripada berantem biar saya yang bagi" tawar si kera. "Bagaimana caranya" tanya kucing. "Gini, ikan ini saya bagi menjadi 2, lalu saya timbang. jika ikannya berat sebelah maka yang berat saya potong, potonganya langsung saya makan. Sebagai upah si juru bagi". Jawab si kera. Akhirnya mereka menyetujui usulan kera. Ketika ikanya dibagi 2, si kera sengaja memotong ikanya besar sebelah akhirnya berat sebelah, yang berat dipotong langsung di makan sama sikera, celakanya motongnya kegedean, dtimbang lagi giliran yang satunya yang berat. (Wastamarro qirdu ala dalika walam yabqo fi nihayah illa roksu wa ddanab) terus seperti itu, timbang potong makan, sampai tidak tersisa lagi diakhirnya kecuali hanya tinggal kepala dan ekor. Begitu tinggal kepala dan ekor "syukron hadza laka wa hadza laka" terima kasih ini untukmu dan ini untukmu, lalu kera meninggalkan 2 kucing tadi dengan kenyang.
Sahabatku, jangan sampai kita seperti 2 kucing tadi, yang mahu di bohongi oleh si kera, jangan sampai kita terpecah belah sesama sodara yang sebenarya adalah hasil adu domba dari bangsa lain. Kita saling bermusuhan sesama sodara sampai kita lupa siapa musuh kita sebenarnya. Indonesia tidak boleh bernasib sama seperti negara timur tengah yang terpecah belah menjadi negara kecil2, kemudian Negara2 barat memanfaatkan nya untuk memperoleh keuntungan. Menurut jawa pos sekitar 40% minyak Sudan harus mengalir ke Amerika gratis. Jangan sampai kita seperti mereka
Ihwani Ibadallah…
Indonesia adalah rumah kita, menghancurkan Indonesia berarti sama saja dengan menghancurkan rumah sendiri. Indonesia adalah Negara yang memiliki jumlah penduduk kurang lebih 260 juta, memiliki suku etnis dan budaya yang bermacam-macam, bahkan ada enam agama yang diakui oleh pemerintah Indonesia. Ada ratusan atau bahkan ribuan pulau yang ada di Indonesia. Oleh karena itu, jangan sampai kita terpecah belah. Jangan biarkan Indonesia hancur karena perang saudara seperti yang terjadi di Negara lain.

Wednesday, January 10, 2018

INDAHNYA SYARIAT POLIGAMI

*INDAHNYA SYARIAT POLIGAMI*
oleh: yovi_elfaqir

Suatu pertanyaan yang sering disampaikan oleh para aktivis HAM dan persamaan Gender, termasuk juga para _orientalis_ adalah _kenapa Islam membolehkan Poligami, sedangkan perempuan tidak boleh memiliki suami lebih dari satu,_ *tidakkah ini suatu bentuk deskriminisasi?*

Tulisan singkat ini berusaha memberikan alasan kenapa ada syariat poligami dalam Islam. Dan berusaha memaparkan *betapa indahnya sebenarnya alasan disyariatkannya poligami dalam Islam.*

Salahsatu karakteristik dari hukum Islam *(thowabiul ahkam)* adalah islam adalah agama yang pertengahan _(moderat)_ seperti firman Allah, Qs. Al-Baqoroh/143

(وَكَذَٰلِكَ جَعَلْنَاكُمْ أُمَّةً وَسَطًا لِتَكُونُوا شُهَدَاءَ عَلَى النَّاسِ وَيَكُونَ الرَّسُولُ عَلَيْكُمْ شَهِيدًا ۗ

_Dan demikianlah kami jadikan kalian semua umat pertengahan agar kalian menjadi saksi bagi umat manusia, dan agar rosul menjadi saksi atas kalian semua._

Salah satu contoh bahwa syariat nabi Muhammad adalah syariat pertengahan adalah dengan adanya syariat poligami.

Ibn Abdus salaam menjelaskan _“adalah syariat nabi Musa As. Memperbolehkan pria menikahi wanita sebanyak mungkin tanpa ada batasan. disyariat nabi Isa As. Pria tidak diperbolehkan menikah lebih dari satu dan pada syariat nabi Muhammad menengahi syariat para nabi dan rasul sebelumnya dibolehkan poligami tapi ada batasnya yaitu 4._ *[ Hasyiyah al-Bujairomi X/143]*

Pertanyaan, kenapa dibatasi 4? Dan Kenapa tidak satu saja seperti syariaty nabi Isa?

Al-Quran menjelaskan boleh menikahi perempuan sampai 4 wanita adalah karena Islam tahu, bahwa sebagian dari kaum pria, memiliki kemampuan yang lebih dari laki-laki lain, baik dari segi fisik maupun materi, jika Islam tidak membolehkan syariat poligami yang terjadi malah banyak perselingkuhan, seorang suami yang memiliki kemampuan fisik maupun materi akan cenderung memiliki wanita simpanan yang diharamkan agama, poligami merupakan solusi bagi mereka yang mampu menikah lebih dari satu. Dan ini juga demi kebaikan wanita itu sendiri, kita tahu bahwa jumlah penduduk wanita itu lebih besar daripada perempuan, menurut keterangan Dr. Zakir Naik, jumlah penduduk wanita di Amerika Serikat  4,7 juta lebih banyak daripada laki-laki, di Inggris 1,2 juta lebih banyak dari laki-laki, di Jerman 1,6 juta lebih banyak dari laki-laki. Bahkan menurut ilmu kedokteran, bayi perempuan itu lebih kuat menahan serangan penyakit daripada bayi laki-laki, sehingga kelahiran di dunia ini banyak yang perempuan.
Jika seandainya poligami itu dilarang, lalu bagaimana dengan nasib wanita yang tidak memiliki pasangan? Pilihannya hanyalah, mahu dijadikan isteri kedua, atau dijadikan wanita selingkuhan. Menurut data statistik rata-rata seorang pria di AS memiliki 8 pasangan seksual sebelum menikah.

Dengan adanya poligami isteri kedua dijaga kehormatannya, memiliki haq-haq yang harus dipenuhi. Tapi jika menjadi wanita simpanan, sudah kehormatanya direnggut, dia tidak memiliki haq-haq seperti seorang isteri yang sah, seperti nafqah, waris, dll

Lalu pertanyaan berikutnya adalah kenapa harus 4? Islam mengetahui bahwa seorang laki-laki walaupun mampu untuk menikah lagi tapi bakalan kesulitan untuk memperlakukan adil diantaranya isterinya, Islam mengetahui bahwa jika lebih dari 4 maka laki-laki tidak akan benar-benar mampu berlaku adil.

Jadi sebenarnya mengapa harus ada poligami? Karna Islam tahu bahwa jika menikah lebih dari satu itu dilarang maka akan terjadi mudhorot yang besar. Makanya Allah berfirman. Qs. An-Nisa/3
(وَإِنْ خِفْتُمْ أَلَّا تُقْسِطُوا فِي الْيَتَامَىٰ فَانْكِحُوا مَا طَابَ لَكُمْ مِنَ النِّسَاءِ مَثْنَىٰ وَثُلَاثَ وَرُبَاعَ ۖ
Tetapi disisi lain, Islam tetap menjaga perasaan seorang wanita dengan bunyi kelanjutan ayat yaiti.
 فَإِنْ خِفْتُمْ أَلَّا تَعْدِلُوا فَوَاحِدَةً أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ ۚ ذَٰلِكَ أَدْنَىٰ أَلَّا تَعُولُو
_Dan jika kamu kawatir tidak bisa berlaku adil maka nikahilah satu saja._
Dalam ayat lain Allah juga berfirman. Qs. An-Nisa/129
(وَلَنْ تَسْتَطِيعُوا أَنْ تَعْدِلُوا بَيْنَ النِّسَاءِ وَلَوْ حَرَصْتُمْ ۖ فَلَا تَمِيلُوا كُلَّ الْمَيْلِ فَتَذَرُوهَا كَالْمُعَلَّقَةِ ۚ وَإِنْ تُصْلِحُوا وَتَتَّقُوا فَإِنَّ اللَّهَ كَانَ غَفُورًا رَحِيمًا)
_Dan kamu tidak akan dapat berlaku adil di antara istri-istri(mu), walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian, karena itu janganlah kamu terlalu cenderung (kepada yang kamu cintai), sehingga kamu biarkan yang lain terkatung-katung. Dan jika kamu mengadakan perbaikan dan memelihara diri (dari kecurangan), maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang._

Allah pertegas dalam Qs. Al-Ahzab/4
(مَا جَعَلَ اللَّهُ لِرَجُلٍ مِنْ قَلْبَيْنِ فِي جَوْفِهِ ۚ
_Allah tidak menjadikan dua hati dalam rongga laki-laki._
Watak laki-laki adalah jika dia memiliki isteri lebih dari satu, maka tidak mungkin cintay dibagi 50%-50% pasti ada yang lebih dicintai

Artinya, poligami sebagai suatu solusi dari suatu kemudhorotan yang besar (seperti yang telah disebutkan) akan tetapi Allah dalam Al-Quran tetap menjaga perasaan wanita, bahwa *jika seorang laki-laki tidak bisa berlaku adil, maka nikahilah satu saja.*

Salah satu keindahan lain dari syariat poligami adalah:
Al-Quran adalah satu-satunya kitab di muka bumi ini, yang membolehkan poligami tetapi juga berkata _*jika tidak bisa berlaku adil maka nikahilah hanya satu saja*_

Kalaw kita baca kitab-kitab suci agama lain, Bibel, wedha, ramayana, mahabarata dll. Maka disana tidak ada larangan untuk menikahi perempuan lebih dari satu bahkan tidak ada batasan. Seperti penjelasan Dr. Zakir Naik. Dalam kitab ramayana, ayah Sri Rama memiliki Isteri lebih dari satu, dalam kitab mahabarata Jumlah Isteri Sri Krisna mencapai 16.108 wanita. Bahkan dalam Bibel (perjanjian lama) Solomon memiliki 700 isteri, Abraham memiliki 3 Isteri. Artinya kitab-kitan suci selain Islam tidak memberi batasan bagi laki-laki untuk menikahi perempuan lebih dari satu...
Baru pada masa berikutnya Gereja membatasi menikah hanya boleh satu, masa berikutnya Rabbi Benshen Ben Yeheda hanya membolehkan bagi kaum yahudi menikahi satu perempuan. Baru tahun 1954 India melalui Pengadilan Tingginya hanya membolehkan kaum hindu, bagi laki-laki menikah dengan satu perempuan. Padahal kitab suci mereka tidak memberikan batasan.

Lalu mengapa dipermasalahkan jika Islam membolehkan poligami dengan batasan 4.

*INILAH SEBENARNYA SEDIKIT ALASAN TENTANG DISYARIATKANNYA POLIGAMI DALAM ISLAM*

_SEGALA SESUATU YANG DILARANG DALAM ISLAM PASTI ADA MUDHOROTNYA DAN SEGALA SESUATU YANG DIPERINTAH PASTI MENYIMPAN KEBAIKAN_

Semoga kita tetap Istiqomah menjaga Iman.🙏🏻

Follow IG:yovi_elfaqir
Blog: watawasoubilhaqqi.blogspot.com
Fb: yovi_elfaqir_rohman
Mail: yovinurrohman@gmail.com

Saturday, December 2, 2017

Mengapa Harus Menghafal Al-Quran

KUHABISKAN MASA TUAKU BERSAMA AL-QURAN
Oleh: Yovi Nur Rohman
Jika seandainya seluruh kitab suci semua Agama dimusnahkan dan sudah tidak tersisa lagi satupun kitab suci di dunia ini, niscaya hanya Islam saja yang masih memiliki kitab suci. Hal ini dikarenakan karena hanya Al-Quran saja satu-satunya kitab suci yang dihafal oleh jutaan umat muslim diseluruh dunia. Merupakan bukti kebenaran firman Allah SWT bahwa, Allah akan benar-benar menjaga Al-Quran dari segala bentuk pemalsuan seperti yang terjadi pada kitab-kitab suci sebelumnya yang sudah dipalsukan. Allah berfirman dalam Al-Quran Surat Al-Hijr ayat 9:
“Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan Sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya”
Dalam ayat tersebut, Allah menggunakan dhomir mutakallim maal ghoir ((نا yang berarti “kami”, Makna lafad kami dalam ayat tersebut adalah Allah, Malaikat, Rosul dan para penghafal Al-Quran. Atas dasar ini banyak orang muslim termotivasi untuk menghafal Al-Quran dengan mengharapkan ridho Allah. Terlebih lagi Allah memberikan keistimewaan bahwa Al-Quran yang menggunakan bahasa Arab bisa dihafal oleh orang ajam yang tidak menguasai bahasa Arab. Hal ini sudah Allah kabarkan dalam Al-Quran surat Al-Qomar ayat 40.
dan Sesungguhnya telah Kami mudahkan Al Quran untuk pelajaran, Maka Adakah orang yang mengambil pelajaran?”
Sering aku berfikir bahwasanya Aku tidak ingin menghabiskan masa mudaku dengan sia-sia. Sewaktu aku masih duduk di kelas SD, aku sering belajar apalagi kalau sudah mendekati Ujian Nasional. Banyak sekali rumus-rumus MTK aku hafal, karna aku takut tidak lulus UN. Selalu terbayang jika seandainya aku tidak lulus UN maka apa yang akan terjadi denganku? orang tuaku pasti akan marah besar, aku pasti sangat malu, mungkin bisa saja aku gak akan mau sekolah lagi. Hal itu membuatku takut sehingga setiap hari aku belajar agar UN aku bisa lulus. Kejadian semacam itu terus aku alami ketika sekolah SMP semakin naik ke jenjang Pendidikan yang lebih tinggi ketakutanku semakin besar, lagi-lagi aku menghafal rumus MTK, Fisika, dan lain-lain dengan harapan mendapatkan nilai yang terbaik serta lulus, sampai SMA pun begitu, dan aku rasa hal seperti itu tidak terjadi pada diriku saja, mungkin semua siswa mengalami hal yang sama. Sebagian dari mereka ada yang jau-jauh hari belajar agar waktu ujian nasional tidak khawatir karna sudah punya bekal buat menghadapinya. Sebagian lagi ada yang setiap hari menghafal mata pelajaran yang akan diujikan sebelum UN dilaksanakan.
Atas dasar ini aku merenungkan satu hal. Bahwasannya di akhirat nanti akan ada ujian yang jauh lebih besar daripada UN yaitu hari pembalasan ketika semua manusia dikumpulkan di padang masyar (Qodirotul jalil). Tidakkah kita ingin belajar untuk menghadapi ujian itu? masihkan kita akan menghafal rumus MTK, Fisika atau yang lainnya agar bisa lulus dalam ujian itu? Bukan rumus MTK yang bisa menjadi bekal dalam ujian itu, ujian yang akan menentukan tempat kita di akhirat (surga atau neraka). Akan tetapi Al-Quran lah yang seharusnya kita hafal agar kita bisa lulus tentu saja dngan ridho allah. Tidakkah kita mahu berusaha belajar dari sekarang untuk mempersiapkan diri menghadapi ujian itu dengan cara menghafal kalamullah?.
Kalau kita renugkan dari surat Al Asyr, demi waktu manusia akan merugi kecuali orang-orang yang beriman dan beramal sholeh pertanyaannya adalah apakah kita termasuk dari orang-orang yang merugi? 1 hari ada 24 jam, kalau kita fikirkan berapa jam kah yag kita habiskan untuk tidur? berapa jam waktu yang kita buang sia-sia? untuk facebook, WA, BBM, nonton tv, shoping dan sebagainya. Tidakkah kita mau menyempatkan waktu kita 1 jam saja dalam satu hari untuk menghafal firman allah? kebanyakan orang tidak menyadari kalau dia telah membuang waktunya sia-sia. Mereka tidak menyadari kalau sudah termasuk orang yang di sebut dalam Al-quran surat Al Asyr. Mereka tidak mau menghafal al quran karna merasa tidak mampu, merasa tidak bisa sebenarnya yang membuat tidak bisa itu karna diri mereka sendiri yang tidak mau untuk mencoba, keyakinan bahwa dirinya tidak bisa itulah yang menghalanginya, tidak adanya niat yang kuat dalam mengahafalkan al quran. Berjalan seribu mil tidak akan pernah sampai kalau kita tidak berani mengambil langkah pertama, dan langkah pertama bagi kita dalam hal ini adalah tata niat kita tumbuhkan keyakinan bahwa kita bisa menghafal Al-Quran kalau orang lain bisa mengapa kita tidak?
Ketika kita sudah tua nanti ketika tubuh kita lemah tidak bisa melakukan apa-apa, bukankah akan sangat bahagia dibalik ketidak berdayaan kita, kita habiskan dengan selalu membaca Al-Quran, menuggu kehadiran malaikat maut sambil di temani Al-Quran. Akan tiba suatu masa dalam umur kita ketika kita menyesali masa muda kita yang terbuang sia-sia. Maukah kita menunggu masa itu terjadi, ataukah kita mau mencegah masa itu terjadi, atau kita mau meminimalkan penyesalan kita di masa itu, atau mungkin masa itu sudah terjadi? Belum ada kata terlambat , mari kita beranikan diri mengambil langkah pertama.
Follow IG : yovi_elfaqir