Sunday, June 3, 2018

SENAM YOGA DAN HUKUM MELAKUKANNYA

SENAM YOGA DAN HUKUM MELAKUKANNYA


Makalah
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah
“Kajian Fiqih Kontemporer”


Dosen Pengampu:
Dr. Tutik Hamidah, M. Ag

Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: UIN Malang
                                                                    
Pemakalah
Selvi Budi Rahayu
( 16771005)


PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
Maret 2018




KATA PENGANTAR
https://muhandisun.files.wordpress.com/2013/01/d8a8d8b3d985d984d8a91.jpg
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah tentang Senam Yoga Hukum Melakukannya.
Makalah ini telah penulisi susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar penulis dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata penulis berharap semoga makalah tentang Senam Yoga dan Hukum Melakukannya ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Malang, 20 Maret 2018


DAFTAR ISI
Cover................................................................................................................... 1
Kata Pengantar.................................................................................................. 2
DAFTAR ISI...................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
A.       Latar Belakang...................................................................................... 4
B.       Rumusan Masalah................................................................................ 5
BAB II    PEMBAHASAN
A.     Deskripsi Masalah................................................................................ 6
1.    Pengertian Senam Yoga........................................................................ 6
2.    Sejarah Senam Yoga............................................................................. 7
3.    Ragam Senam Yoga di Indonesia ....................................................... 13
4.    Sholat dan Senam Yoga ...................................................................... 15
B.     Pendapat Ulama dan Hujjahnya........................................................... 16
C.     Analisis Pendapat Ulama..................................................................... 21
D.     Pendapat yang Dipilih dan HUjjah yang Digunakan............................ 22

BAB III  PENUTUP
A.     Kesimpulan......................................................................................... 24
Daftar Pustaka.................................................................................................... 26





BAB I
Pendahuluan
A.    Latar Belakang Masalah
Kesibukan dan aktifitas rutin sehari-hari terkadang membuat stress dan kejenuhan. Sehingga diperlukan aktifitas di luar ruangan yang dapat membuat rileks dan juga diperlukannya olah raga agar membuat badan menjadi segar dan kembali fress untuk merlakukan kegiatan rutin sehari-hari.
Dewasa ini banyak kalangan wanita dan orang tua yang sadar akan hal itu. Mereka beramai-ramaia melakukan olaha raga senam yang sangat popular di Indonesia ini, yaitu senam yoga. Olahraga pernafasan fisik untuk mencapai ketenangan dan kedamaian. Olah raga ini tidak berat, tidak membutuhkan tenaga yang ekstra untuk melakukannya. Tapi jangan salah,anfaat dari melakukan senam Yoga ini sangatlah banyak.
Yoga bukan hannya sekedar olah fisik tetapi juga meltih pikiran dan memberikan dorongan untuk menemukan kedamaian bathin, oleh sebab itu yoga disebut sebagai sarvaanga sadhana atau latihan holistic. Berlatih yoga, akan meningkatkan kesehatan secara menyeluruh, mental menjadi lebih baik, emosi lebih stabil, meningkatkan kejernihan intelektual dan lebih sabar dalam menghadapi masalah.pada akhirnya praktisi akan ;ebih sehat, lebih bugar serta menadi lebih baik dalam menjalani kegiatan dan kehidupan sehari-hari.[1]
Banyak para wanaita yang menggemari olah raga senam Yoga ini, karena olah raganya yang tidak berat tetapi mendapatkan banyak manfaat. Sehingga yoga menjadi salah satu olah raga favorit yang digemari wanita untuk merasakan rileks dan mlenturkan tubuh, sserta mengidealkan brat badan.
Yoga adalah aktifitas yang secara nyata mampu menggabungkan unsure-unsur psikologis-fisiologis, sementara aktifitas lainnya mayoritas lebih memiliki efek pada unsure fisik luar semata, sehingga yang dapat dipandang sebagai salah satu filsafat hidup yang dilator belakangi ilmu penngetahuan yang universal yakni pengetahuan tentang seni pernafasan, anatomi tuuh manusia, pengetahuan tentang tata cara mengatur pernafasan yang disertai senam atau gerak anggota badan, bagaimana melatih konsentrasi, menyatukan pikiran dan lain sebagainya.[2]
Pada masa kini terapi pengobatan puan juga menyarankan mengikuti terapi yoga yang sangat membantu dalam menghilangkan rasa nyeri pada bagian tubuh tertentu dengan beberapa teknik khusus.
Akan tetapi meskipun banyak manfaat yang didapatkan dan juga digemari oleh banyak orang, Yoga yang mempunyai sejarah yang eratkaitannya dengan Agama Hindu ini, mengundang pertanyaan akan halal dan haramnya untuk melakukan senam Yoga ini.

B.     Rumusan Masalah
Berdsarkan latar belakang di atas, maka tersusunlah rumusan masalah sebagaia berikut:
1.      Apa Yang Dimaksud Dengan Senam Yoga?
2.      Apa saja manfaat melakukan Senam Yoga?
3.      Apa saja Ragam Senam Yoga di Indonesia?
4.      Bagaimana Hukum Melakukan Senam Yoga?



BAB II
PEMBAHASAN

A.    DESKRIPSI MASALAH
1.      Pengertian Senam Yoga
Kata yoga berasal dari bahasa Sansekerta “Yuj” yang mempunyai beberapa arti antara lain persatuan (union), menghubungkan (connect) dan konsentrasi. Bagi individu yoga berarti menyatukan tubuh, pikiran dan jiwa.[3]
Menururt erikar lembang, yoga itu sendiri adalah sebuah ilmu filosofi praktis dan bukan sebuah agama. Dari sisi filosofi, sebenarnya yoga bias dikaitkan dengan semua kepercayaan terhadap Tuhan karena kata yoga diambil dari bahasa sansekerta “Yug” yang berarti menggabungkan atau mengharmonikan. Secara garis besar, yoga berarti mengharmonisasikan elemen spiritual dan fisikal seorang manusia untuk mencapai kondisi ideal sehingga memudahkan terjadinya komunikasi dengan sang Maha Pencipta.[4]
Sedangkan menururt  Yi-Li ko dan Chi-Li Yang, yoga adalah jenis olahraga yang disarankan bagi mereka yang ingin menenangkan diri sekaligus menurunkan berat badan.
Jika ditinjau dari ilmu kehetan Yoga adalah suatu mekanisme penyatuan dari tubuh (body) pikiran (mind) dan jiwa (soul)[5] yoga mengkombinasikan antara teknik bernapas, relaksasi dan meditasi serta latihan peregangan.[6]
Tentu saja yoga tidak serta merta langsung ada, tetapi juga melalui beberapa tahapan sejarah hingga bisa berkembang seperti ini sekarang. Yoga sebenarnya berasal dari Negara India.
Menurut mitologi pencipta yoga adalah Shiva, dan murid pertamanya adalah istrinya sendiri Parvati. Masyarakat dahulu percaya bahwa yoga merupakan anugrah dari Sang Maha Kuasa yang diturunkan melalui meditasi kepada para orang suci yang disebut sebagai rishi.
2.      Sejarah
Sejarah yoga dibagi menjadi empat periode, yaitu:
1)      Periode Veda (Vedic Periode)
Penjelasan yoga secara tertulis yang pertama ada dalam Vea, yaitu kitab suci Brahmanisme yaitu muncul sekitar 1500 tahun S.M dan merupakan dasar Hindu Modern. Veda terdiri dari kumpulan Rig Veda, Yajur Veda, SamaVeda dan AtharvaVeda. Rig Veda merupakan kitab tertua dan terpenting dalam filososfi vega. Ajaran yoga dalam veda disebut Vedic Yoga, antara lain mengajarkan bagaimana melampui pikiran yang terbatas. melalui latihan spiritual yang intensif, para resi memiliki emampuam umtuk mengetahui kebenaran tertinggi dan mengajarkan kepada masyarakat bagaimana hidup harmonis dan mulia, dan sebaliknya masyaraat sangat percaya dan menghormato para resi. Pada masa ini juga tercatat adanya yogi yang hidup sebagai petapa di hutan atau tempat terpencil.

2)      Periode Pra-Klasik (pre-Classical Period)
Periode pra-klasik ditandai dengan kitab Upanishad, yanfditulis sekitar 600 S.M. Unpanishad terdiri dari200 kitab, untuk melengkapi dan menerangkanVeda lebih terperinci.dalam Unpanishadditerangkan tigahal utama yang kita jumpai dalam yogayaitu Brahman atau Tuhan yang merupakan kebenaran tertinggi, atman atau sang diri sejati dan hubungan keduanya. disamping itu ada penjelasan lain seperti karma (tindakan atau perbuatan), moksha (pembebasan), jnana (pengetahuan), dan lain-lain.
Yoga tidak hanya memiliki banyak persamaan dan berhubungan dengan ajaran Hindu tetapi juga dengan ajaran Buddhisme. Sekitar enam abad S.N., Sidharta Gautama yang mendapatkan pencerahan pada usia 35 tahun, mengajarkan pentingnya posisi tubuh dalam melakukan meditasi.
Salah satu kitab terpenting adalah Bhagavad Gita, merupakan bagian epic Mahabharata yang ditulis oleh Bhagavan Vyasa sekitar 500 tahun 500 tahun S.M. Bhagavad Gita atau terperinci dan menegaskan bahwa yoga telah ada jauh sebelum kitab ini ditulis. Gita adalah percakapan cinta kasih abadi  antara Tuhan dan orang yang taat kepadaNya serta bagaimana mencapai kedamaian dan pencerahan melalui dharma (perbuatan yang baik dan berguna), tidak terikat, karma, dan bagaimana mengenal Tuhan melalui bhakti (devosi) dan doa.
Seperti Upanishadyang menerangkan dan melengkapi Veda, Gita menerangkan dan melengkapi doktrin dalam Upanishad.menururt Gita ada tiga faktor yang harus diterapkan dalam kehidupan kita yaitu Bhakti atau cinta kasih dan devonasi, Jnana atau pengehtahuan serta Karma atau pelayanan sosial . ketiga faktor ini Bhakti Yoga, Jnana Yoga dan Karma Yoga harus disatukan agar mendapatkan kesempurnaan hidup. Gita juga menerangkan untuk hidup mulia seseorang harus aktif dan menghindar kesulitan dengan menekan ego dan santun dalam setiap tindakan.

3)        Periode Klasik (Classical Period)
Periode Klasik ditandai dengan kitab Yoga Sutra yang ditulis oleh Mahesari Patanjali sekitar 200 tahun S.M. kitab ini terdiri dari 195 sutra atau aphorisma, menerangkan Raja Yoga beserta prinsip-prinsip dasarnya yang dikenal dengan Ashtanga Yoga (delapan tangga yoga)[7] yaitu:
a.       Yama (etika dan nilai-nilai moral)
b.      Niyama (disiplin dan kemurnian diri)
c.       Asana (posisi yoga yang merupakan latihan fisik)
d.      Pranayama (pernafasan)
e.       Pratyahara (pengontrolan panca indra)
f.       Dharana (konsentrasi)
g.      Dhyana (meditasi)
h.      Samadhi (kesadaran tertinggi atau pencerahan).
Patanjali percaya bahwa setiap individu terdiri dari paduan unsur/zat (prakriti) dan roh/jiwa (purusha). Lebih lanjut beliau mengatakan kedua hal tersebut harus dipisahkan untuk memurnikan jiwa, suatu hal yang sangat kontras dengan  Veda dan Yoga Pra-Klasik yang menyatakan persatuan tubuh dan jiwa. Konsep ini mendominasi selama beberapa abad, para Yogi lebih fokus pada meditasi dan mengabaikan asana. Dikemudian hari ketika pendapat tubuh adalah kuil Tuhan, perhatian akan pentingnya asana muncul kembali.

4)        Periode Pasca-Klasic (Post-Classical Period)
Salah satu kitab terpenting periode Pasca-Klasik adalah Hatha Yoga Pradipika yang ditulis oleh Swami Swatamarama pada abad ke 15. Hatha yoga dipersembahkan dan untuk menghormati Adi Nath, nama lain dari Dewa Shiva, yang dipercaya mengajarkan rahasia Hatha Yoga kepada istrinya Parvati. Swami Swatamarama menyusun latihan awal dengan memelihara tubuh hingga mengenal jiwa (roh). Kitab ini merupakan dasar Hatha Yoga, menerangkan secara terperinci asana, pranayama, mudra dan bandha, hal yang sangat ajrab dengan praktis yoga modern.

5)      Yoga dalam kehidupan modern
Pada zaman modern ajaran yoga lebih menekankan filosofi untuk hidup pada masa kini dan menerima semua yang terjadi dengan pasrah. Yoga mulai diperkenlakan di negarabarat pada akhir abad 19, pada awalnya yoga dianggap oleh orang barat sebagai bagian dari Filosofi Timur. Sekitar tahun 1930 yoga lebih dikenal sebagai gerakakn hidupsehat dan vegetarian. Tahun 1960’an seiring dengan popularitas yoga yang terus bertambah, beberapa perguruan yoga di India ,mengirimkan guru terbaiknya untuk membuka cabang di Eropa Barat dan Maerika Seerikat. Salah satunya Maharishi Mahesh Yogi pendiri Transcendental meditation (TM). Selain itu ada Swami Sivananda seorang doktor di Malaysia Insia. Beliau merupakan guru dari Swami Satchitananda yang memperkenalkan yoga dan Om chating pada festival Woodstock dan Swami Sivananda Radha seorang peneliti hubungan antara yoga dan psikologi.
Salah satu tokoh penting dalam perkembangan yoga modern adalah Sri Tirmulai Krishnamacharya, beliaubelajar yoga dari Sri Babu Bhagavan Das dan Sri Ramamohan, kemudian mendirikan Ashtanga Vibyasa Yoga, Sri Krishnamacharya memiliki tiga murid yang asangat terkenal yaitu T.K.V. desikachar pendiri Vinyasa Yoga yang merupakan putra sekaligus muridnya, B.K.S. iyengar, pendiri iyengar Yoga yang merupakan menantu sekaligus muridnya dan Sri K. Pattabhi Jois pendiri Ashtanga Yoga, yang belajar dengan beliau sejak usia 12 tahun.
Pada tahun 70an terjadi kejutan ketika Yogi Bhajan datang ke Amerika Serikat dan mengajarkan Yoga Kundalini kepada umum, sebuah teknik yoga yang sebelumnya hanya diajarkan secara rahasia. Selain itu ada Sri Bikram Choudury memperkenalkan Bikram Yoga, teknik yoga yang ddilakukan dalam ruangan yang dipanaskan sekitar 42’ C, Swami Muktananda yang memperkenalkan Siddha Yoga dan Amrit Desi mendirikan Kripalu Yoga yang berdasarkan Hatha Yoga klasik. Saat ini ajaran yoga telah menyebarkan keseluruhan dunia tanpa dibatasi oleh agama, tingkat sosial, budaya, ras, suku, bahasa dan negara. Di samping itu ajaran yoga ajaran Yogajugaterus disesuaikan tanpa meninggalkan tradisi dan milai-milai mulia yang terkandung di dalamnya, agar ajaran Yoga tetap murni dan sesuai dengan perkembangan zaman.

6)      Cabang-cabang senam Yoga
Menurut Isa Jatinegara dalam bukunya, ada beberapa cabang dari senam yoga, yaitu:
a.       Hatha Yoga
Hatha Yoga merupakan cabang yang paling dikenal dan diminati di negara Barat, para praktis berlatih asana, pranayama dan meditasi untuk meningkatkan kesehatan fisik dan rohani. Diperkenalkan pada abad kelima belas oleh orang suci bernama Swami Swatamarama, dengan tujuan untuk kebugaran dan membersihkan tubuh agar dapat melakukan meditasi yang lebih tinggi seperti dalam Raja Yoga. Cabang yoga ini dipersembahkan dan untuk menghormati Adi Nath, nama lain dari Dewa Shiva, yang dipercaya mengajarkan rahasia Hatha Yoga kepada istrinya Parvati. “Ha” berarti mathari dan “Tha” berarti bulan, yang melambangkan saluran energi tubuh yabg berlawanan. Dalam prakteknya Hatha dan Raja Yoga saling berhubungan dan bergantung satu sama lain, oleh sebab itu di India banyak yang berpendapat Hatha Yoga merupakan bagian dari Raja Yoga. Beberapa contoh Hatha Yoga antara lain Iyegar, Asthanga, Integral, Kripalu, dan jiva Mukti.

b.      Bhakti Yoga
Bhakti yoga adalah yoga hati nurani, cabang yoga yang paling diminati di India. Yogi yang memilih cabang ini melihat “yang Maha Esa” atau sifat Ilahi dalam setiap orang, makhluk hidup dan alam. Bhakti Yoga mengajarkan seseorang untuk berbakti dengan tulus dan tanpa pamrih keoada Tuhan dan sesama dengan mengembangkan cinta kasih dan menerima apa yang terjadi. Prinsip universal yang ada dlam semua ajaran agama. Dengan mengikuti cabang ini seseorang belajar untuk mengendalikan emosi, menerima dan toleran terhadap semua yang bertentangan.

c.       Karma Yoga
Karma yoga adalah yoga melalui pelayanan sosial terhadap sesama. Filosofi cabang ini adalah semua yang dialami sekarang adalah hasil dari perbuatan masa lalu. Dengan memahami prinsip ini secara mendalam seseorang akan melakukan perbuatan baik, melayani sesame dan tidak mementingkan diri sendiri agar terbebas dari hal-hal buruk dimasa yang akan datang. Srorang Karma Yogi akan merubah tingkah lakukanya menjadi lebih baik dan hidup dengan membantu dan melayani sesame.

d.      Raja Yoga
Dalam raja Yoga, meditasi merupakan hal yang utama dan dalam kehidupan sehari-hari selalu menerapkan Ashtanga Yoga (delapan tangga Yoga) dengan disiplin tinggi. Seseorang Raja Yogi akan menghormati tubuhnya dan menggali semua potensi yang ada dalam dirinya, agar mereka dapat menguasai dirinya sendiri terlebih dulu, sebelum melangkah ke tingkatan yang lebih tinggi. Sebagian besar pengikut Raja Yoga adalah orang yang relijius dan anggota dari perkumpulan atau organisasi rohani (spiritual).

e.       Jnana Yoga
Jnana Yoga adalah yoga melalui pengetahuan dengan focus pada kecerdasan (intelegensi), merupakan yang paling sulit dan berdampak langsung pada keenam cabang yoga. Jnana Yoga adalah yoga bagi pikiran dan kebijaksanaan dan kecerdasan untuk melampaui keterbatasan. Jnana Yogi mengembangkan intelektual mereka dengan belajar intensif secara khusus untuk memperoleh pengetahuan sebanyak-banyaknya, mereka sangat terbuka terhadap filosofi, ajaran agama spiritual lainnya.g ini sangat diminati oleh kaum intelektual dan jalan bagi orang bijaksana dan cendekiawan.

f.       Tantra Yoga
Mungkin dari keenam cabang, tantra Yoga adalah yang paling banyak disalah asrtikan oleh masyarakat barat, yaitu selalu dihubungkan dengan aktivis seks. Dalam tantra Yoga, seorang praktikis merasakan sesuatu yang suci melalui upacara atau ritual. Walaupun seks merupakan salah satu ritual tersebut, tetapi masih ada factor lain seperti kemurnian diri, kesederhanaan, ketaatan, dedikasi kepada guru, cinta kasih kosmik dan kejujuran pada siapapun juga. Meskipun tantra sering dihubungkan dengan ritual seksual, akan tetapi hamper seluruh perguruan Tantra menganjurkan gaya hidup sehat selibat (celibacy). Secara esensi, Tantra Yoga merupakan cabang yang paling esoteric dan diminati oleh yogi yang menyukai upacara dan ritual.[8]


7)      Manfaat Senam Yoga
Menurut Jan Maddern, yoga telah terbukti bagi segala usia, untuk menjadi salah satu cara yang paling efektif untuk membuat dan mempertahankan gaya hidup sehat dalam jangka panjang akan membawa ke berat badan yang permanen sehat.
Sikap badan yoga meregangkan dan mengencangkan seluruh otot dan meningkatkan persentase total dari jaringan otot dan meningkatkan kecepatan metabolism tubuh secara keseluruhan utuk membakar lemak. Lewat latihan yoga secara teratur, juga dapat menghidarkan banyak masalah kesehatan, seperti:
a.       Tekanan berlebihan pada jantung
b.      Diabetes,
c.       Tekanan darah tinggi dan kadar kolesterol tinggi, yang dapat meningkatkan risiko terkena serangan jantung,
d.      Arthritis dan tekanan berlebihan pada persendian,
e.       Risiko gangguan tidur seperti pernapasan terhenti sewaktu tidur yang berkaitan dengan penyakkit jantung,
f.       Resiko batu empedu,
g.      Ketidakseimbangan hormone, yang dapat meningkatkan resiko kanker payudara atau endometrium dan ketidakteraturan menstruasi, dan
h.      Kematian prematur.

3.      Ragam Yoga di Indonesia
Majelis Ulama Indonesia atau MUI telah membentuk team khusus yang bertugas untuk mengkaji praktek yoga di Indonesia. dari hasil kajian tersebut didapati bahwa praktek yoga yang dilakukan di Indonesia dapat diklasifikasikan kepada tiga bentuk, yaitu:
a.       Yoga Bhakti
Yoga Bhakti adalah yoga ritual yaitu yoga yang murni mengandung ritual dan spiritual agama Hindu. Setiap gerakan yoga bhakti bukan merupakan gerakan olah fisik semata, melainkan merupakan gerakan simbolis yang melambangkan sejumlah gerakan ritual, yakni hubungan dengan Tuhan. Yoga Bhakti dalam pralkteknya hanya dilakukan oleh peserta yang beragama Hindu saja, ditemukan oleh peneliti di Sanggar Hari Khrisna dan Sanggar Sai Baba di Bali.
b.      Yoga dengan meditasi dan menggunakan mantra-mantra
 yaitu yoga sebagai kegiatan oleh raga yang disertai dengan meditasi dan membaca mantra-mantra tertentu. Mantra yang dimaksud dalam hal ini adalah ucapan atau bacaan sacral/ spiritual yang berasal dari ritual atau spiritual agama tertentu. Telah ditemukan adanya praktek-praktek yoga semacam ini pada salah satu sanggar yoga di Bali. Ditemukan juga adanya praktek yoga yang disertai dengan ucapan atau suara yang dibaca saat melakukan yoga jenis ini. Berdasarkan hasil penelitian Team, ucapan atau suara dalam praktek yoga jenis ini baru terbatas pada ucapan-ucapan untuk memfokuskan perhatian/konsentrasi dan untuk memoivai diri seperti berhamming dan sebagainya. Sementara untuk gerakan meditasi (perenyngan/konsentrasi) disesuaikan dengan agama dan keyakinan peserta.
c.       Yoga murni olah raga
 Yaitu Yoga yang murni merupakan kegiatan olahraga yang menyeimbangkan body, mind dan soul yang tidak terkait dengan keyakinandan ritual agama tertentu. ini Dalam yoga jenis ketiga ini ada terminology yang menggunakan bahasa Sansekerta tetapi tidak terkait dengan ajaran agama tertentu. Praktek yoga semacam ini banyak ditemukan pada sanggar-sanggar senam yoga di DKI, yaitu Yoga Bikram, Celibriti fitness dan di Bandung, yaitu sanggar Yoga Leaf. Meskipun demikian,perlu waspadai masuknya unsure-unsur agama lain dalam pengajaran Yoga ini.


B.     Shalat dan Senam Yoga
Di buku Al-Islam fil Asr: Man Syariqal Jmi` wa Aina Dzahaba Yaumul Jum`ah? (1995: 127-132) Al-Sadiq Al-Nayhum mengungkapkan titik temu antara shalat dan yoga, baik dalam hal gerakan, pernafasan, syarat maupun hakikat.[9]
Gerakan-gerakan di dalam shalat merupakan beberapa sikap tubuh di dalam yoga. Misalnya, gerakan mengangkat tangan dalam takbratul ihrm sama dengan tadasana yang ditujukan untuk melegakan rongga dada.
Berhenti sejenak, utamanya dengan berdiri saat membaca surat Al-Fatihah, mirip dengan posisi samasthiti yang diorientasikan untuk mengalirkan udara dari lambung ke hati.
Membungkuk dalam rukuk serupa dengan uttanasana yang mengalirkan udara dari dada ke sudut-sudut tubuh, baik ke tangan maupun ke kaki. Sujud merupakan salah satu bentuk yoga apanasana yang mengalirkan udara ke punggung dan bahu, sedangkan duduk di dalam shalat (baik di antara sujud maupun saat tasyahud) adalah bagian dari posisi lotus yang lebih sederhana, untuk mengistirahatkan kaki dari tanggungan berat tubuh. Salam, di akhir shalat, juga salah satu varian dari gerakan yoga matasa yndar yang berguna untuk mengalirkan tekanan udara ke titik teratas di dalam tulang belakang dan menguatkan otot-otot leher.
Sebagaimana yoga, shalat tidak sekadar gerakan, tapi juga pengaturan nafas. Semua gerakan dalam yoga diiringi oleh penarikan, penahanan dan pengeluran nafas yang dihitung dengan angka. Orang yang shalat juga mengatur nafas, tapi tidak dengan hitungan angka, melainkan dengan hitungan kata, melalui pembacaan ayat-ayat Al-Quran, pujian-pujian untuk Tuhan dan shalawat untuk para utusan Tuhan.
Dalam menjalankan olah nafas dan olah tubuh itu, musholli, sebagaimana yogi, harus tenang, teratur, konsentrasi, dan semangat. Al-Quran mengistilahkan ketenangan dan keteraturan dalam shalat dengan qunuth dan thuma`ninah, (QS. Al-Baqarah: 238) dan menyebut konsentrasi dalam shalat sebagai khusyu` (QS. Al-Baqarah: 45). Al-Quran menekankan shalat dengan pikiran yang fokus dan semangat penuh suka rela, oleh karena itu Al-Quran mengecam orang yang shalat secara lalai (QS. Al-Maun: 4-5) dan secara bermalas-malasan (QS. An-Nisa: 142 dan QS. At-Taubah: 54).
Dilihat dari sudut syarat dan gerak yang tampak dan tak tampak itu, shalat layak dinyatakan sekategori dengan yoga sebagai olah raga dan olah jiwa yang menyehatkan jasmani dan rohani.
Dewasa ini, yoga digemari oleh berbagai kalangan dari berbagai suku, agama dan ras di seantero dunia, sementara shalat cenderung ditinggalkan oleh sebagian orang Islam. Bagi non muslim yang gemar olah raga yoga, cobalah belajar lalu melakukan shalat, yang segenre dengan yoga itu. Bagi muslim yang rajin shalat atau malas shalat, rajin olah raga atau malas olah raga, mari shalat, karena shalat tak hanya ibadah, tapi juga kegiatan yang menyehatkan dan termasuk yoga yang ringan, serta dapat mencegah diri melakukan kemungkaran.

C.    Pendapat Ulama Tentang Senam Yoga
1.      Menurut MUI
1.      Ketentuan hukum melakukan senam Yoga mennururt MUI
1)      Yoga yang murni ritual dan spiritual agama lain, hokum melakukannya bagi orang Islam adalah Haram.
2)      Yoga yang mengandung meditasi dan manatra atau spiritual dan ritual ajaran agama lain hukumnya haram, sebagai langkah preventif.(saad al-dzari’ah)
3)      Yoga yang murni olahraga pernafasan untuk kepentingan kesehatan hukumnya mubah (boleh)

a.       Rekomendasi
Menghimbau umat Islam untuk tidak memilih kegiatan olah raga yang memperagakan unsur meditasi dan mantra sebagai langkah preventif agar tidak merusak aqidah.

b.      Dasar Penetapan
Firman Allah SWT:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَلَا تُبْطِلُوا أَعْمَالَكُمْ
hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul dan janganlah kamu merusakkan (pahala) amal-amalmu”. (QS. Muhammad (47): 33)
Firman Allah SWT
وَلَا تَلْبِسُوا الْحَقَّ بِالْبَاطِلِ وَتَكْتُمُوا الْحَقَّ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ
dan janganlah kamu campur adukkan yang hak dengan yang bathil dan janganlah kamu smebunyikan yang hak itu, sedang kamu mengetahuinya”. (QS Al-Baqarah (2): 42)
Firman Allah SWT
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ ۚ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ
“hai orang-otrang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu”. (QS. Al-Baqarah (2): 208)
Firman Allah SWT:
الَّذِينَ آمَنُوا وَلَمْ يَلْبِسُوا إِيمَانَهُمْ بِظُلْمٍ أُولَٰئِكَ لَهُمُ الْأَمْنُ وَهُمْ مُهْتَدُونَ
“orang-orangyang beriman dan tidak mencampur adukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah yang mendapati keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk (QS. Al-An’am: 82)
Hadis Nabi:
حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا أَبُو النَّضْرِ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ ثَابِتٍ حَدَّثَنَا حَسَّانُ بْنُ عَطِيَّةَ عَنْ أَبِي مُنِيبٍ الْجُرَشِيِّ عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
“dari Ibnu Umar RA berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa yang menyerupai (bertasyabbuh) suatu kaum, maka ia termasuk di kalangan mereka. (HR. Abu Daud dan dishahihkan oleh Ibnu Hibban).
Hadis Nabi:
عَنْ اُمِّ سَلَمَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا اَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : اِنَّ اللهَ لَمْ يَجْعَلْ شِفَائَكُمْ فِيْمَا حَرَّمَ عَلَيْكُمْ   =رواه الطبراني=
“dari umu salamah berkata: Rasulullah Saw bersabda: “sesungguhnya Allah tidak menjadikan kesembuhan kamu pada apa yang diharamkan atas kamu”. (HR. Al-Baihaqi).
Hadis Nabi SAW:
إِنَّ اللَّهَ أَنْزَلَ الدَّاءَ وَالدَّوَاءَ، وَجَعَلَ لِكُلِّ دَاءٍ دَوَاءً فَتَدَاوَوْا وَلَا تَدَاوَوْا بِحَرَامٍ
“Bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya Allah telah menurunkan penyakit dengan obatnya, maka mberobatlah dan jangan kamu berobat dengan yang haram”. (HR. Abu Daud)

2.      Ketentuan Melakukan Senam Yoga menurut Ustad Ammi Nur
Kita sepakat bahwa yoga berasal dari agama paganisme, hindu dan budha. Dan di sana ada dua unsur mendasar dalam yoga, Gerakan dan olah badan, Olah jiwa, konsentrasi, dengan mengkondisikan bayangan tertentu dalam pikiran. Untuk memaksimalkan unsur kedua ini, yoga kebanyakan dilakukan di waktu matahari terbt atau matahari terbenam, di tempat terbuka yang bisa melihat langsung matahari. Karena itu, motivasi terbesar yoga biasanya bukan kesegaran badan, tappi lebiih pada ketenangan batin. Sehingga erat kaitannya dengan aqidah.
Berdasarkan keterangan di atas, jika salah satu dari dua unsur ini tidak ada, tidak bisa disebut yoga. Sehingga yoga tidak sebatas aktivitas olah raga, yang hukum asalnya mubah. Tapi lebih dari sebatas olah badan dan fisik.
Dengan pertimbangan di atas, dalam Fatwa Islam dinyatakan bahwa yoga hukumnya terlarang,
وخلاصة القول : أنه لا يجوز للمسلم أن يمارس اليوغا البتة ، سواء أكانت ممارسته عن عقيدة ، أو عن تقليد ، أو كانت طلباً للفائدة المزعومة
Kesimpulannya, tidak boleh bagi seorang muslim melakukan senam yoga sama sekali. Baik karena latar belakang aqidah, atau sebatas ikut-ikutan, atau untuk mendapatkan manfaat berupa ketenangan yang sifatnya dugaan.
Selanjutnya fatwa islam menyebutkan beberapa pertimbangan sisi aqidah,
Yoga bersinggungan dengan aqidah tauhid, ada upaya mendekatkan diri kepada selain Allah, atau minimal membangun keyakinan menyimpang tentang hubungan tuhan dengan makhluk, yaitu keyakinan manunggal. Ritual ini dilakukan dengan mengikuti aktivitas matahari. Yang ini sama persis seperti ibadahnya orang kafir, seperti agama shinto.
Karena alasan ini, Nabi  melarang kita shalat di waktu matahari terbit dan hendak terbenam. Karena setan berada di tempat matahari terbit dan terbenam, agar disembah manusia.
Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
وَلاَ تَحَيَّنُوا بِصَلاَتِكُمْ طُلُوعَ الشَّمْسِ وَلاَ غُرُوبَهَا ، فَإِنَّهَا تَطْلُعُ بَيْنَ قَرْنَىْ شَيْطَانٍ
Janganlah kalian secara sengaja memilih waktu shalat ketika matahari terbit atau terbenam, karena dia terbit diantara dua tanduk setan. (HR. Bukhari 3099)
Kegiatan ini meniru ritual orang pagan, penyembah berhala. Sementara Nabi telah mengingatkan,
مَن تشبَّه بقوم فهو منهم
Siapa yang meniru satu kaum maka dia bagian dari kaum itu… (HR. Abu Daud).[10]
3.      Menurut pandangan Prof. Dr.Yusuf Al Qaradawi
Siapa saja yang melakukan senam yoga- yaitu gerakan latihan oleh tubuh – dan tidak terlintas di fikirannya unsure penyembahan, tidak jjuga untuk mengikuti golongan penyembah berhala, tidak juga menyerupai mereka, maka yang lebih selamat dan lebih berhati-hati adalah menjauhkan dari daripada menyerupai mereka. Lebih-lebih stelah mengetahui asal usul gerakan senam yoga yang mempunyai unsure keberhalaan. Kita harus mengikuti Hadis Nabi yang mempunyai arti “Tinggalkan apa yang meragukan kamu kepada apa yang tidak meragukan”. Malah Islam telah melarang tegas setiap penyerupaan dengan penyembah berhala walaupun hanya dari segi sikap dan bentuk. Oleh sebab itu Islam telah melarang sholat pada waktu terbit matahari dan ketika tenggelamnya, karena para penyembah matahari (ritual Yoga Surya namaskar) melakukan ritual penyembahan pada kedua-dua waktu ini. Tidak diragukan lagi bahwa larangan dari shalat pada kedua-dua waktu tersebut ialah sebagai pencegah jalan-jalan kerusakan walaupun ia tidak terlintas di benak orang-orang yang shalat untuk menyembah matahri atau menghadap ke arahnya di dalam shalat.[11]
D.    Analisis Pendapat Ulama
Dari beberapa pendapat di atas dan hujjahnya, tidak ada dalil yang menunjukkan bahwa melakukan senam itu haram dan melakukan senam Yoga itu haram. Tetapi beberapa dalil dan pendapat ulama di atas, menunjukkan bahwa yang haram itu adalah melakukan syirik atau menyekutukan Allah.
Jika dilihat dari Sejarahanya, disitu sudah jelas bahwa Yoga adalah salah satu bagian dari agama Hindu,. Yoga merupakan ritual dari agama Hindu. Jika kita melakukannya berarti kita menyekutukan Allah dengan yang lain. Karena dalam ritual Yoga tersebut ada unsure penyembahan kepada Tuhan Agama Hindu.
Jika dicermati Yoga dengan ritual tersebut telah menempati dua ciri syirik jalli. Pertama melalui perbuatan dengan melakuakn senaman, ke dua dengan melakukan denngan lidah atau mengucapkan mantra-mantranya tersebut
Akan tetapi melihat dari manfaatya, memang sangat banyak untuk kesehatan, tetapi dapat dipahami jika masih dapat kita mengobati penyakit dengan jalan yang halal, mengapa harus memilih jalan yang haram untuk melakukan pengobatan tersebut.
Seperti hadis Nabi dibawah ini:
عَنْ اُمِّ سَلَمَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا اَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : اِنَّ اللهَ لَمْ يَجْعَلْ شِفَائَكُمْ فِيْمَا حَرَّمَ عَلَيْكُمْ
“dari umu salamah berkata: Rasulullah Saw bersabda: “sesungguhnya Allah tidak menjadikan kesembuhan kamu pada apa yang diharamkan atas kamu”. (HR. Al-Baihaqi).
Seperti pendapat yang dikemukakan oleh MUI bahwa jika senam Yoga hanya melakukan gerak pernapasan tanpa adanya ritual, hal itu dibolehkan. Disini MUI memiliki jalan tengah membolehkan Yoga yang hanya dilakukan tanpa adanya ritual saja, melihat maraknya  praktek senam Yoga di Indonesia yang hanya dilakukan tanpa adanya ritual-ritual agama lain.
Jadi disini dapat diketahui bahwa senam Yoga itu tidak haram selama pelaku senam Yoga tersebut tidak melakukan ritual dan mengucapkan mantra-mantra layaknya ritual agama Hindu dalam pelaksanaan Senam Yoganya.

E.     Pendapat Yang Dipilih Dan Hujjah yang Digunakan
Penulis disini memilih untuk mengikuti pendapat yang dikeuarkan oleh MUI. MUI disini memiliki dua jalan, yaitu menghukuminya haram ketika terdapat ritual dan penyembahan. Dan menguhukumi Mubah utuk yang hanya menggunakannya sebagai olah raga tanpa adanya ritual-ritual yang menunjukkan dari bagain agama Hindu.
Dari semua hukum yang telah dijelaskan diatas. Semuanya mengharamkan akan adanya senam yoga karena ditakutkan akan berbuat syirik dan menyekutukan Allah. Seperti halnya kaidah huklum ushul fiqh “apa yang membawa kepada haram maka hukumnya adalah haram” menururt Islam bahwa setiap kali Islam mengharamkan sesuatu, yang membawanya kepada haram maka itu juga tururt mnjadi haram karena  ini menjadi hokum suatu penghubung kepada berlakunya yang haram tersebut. Jadi siapapun yang membantu untuk acara haram maka ia juga turut dihukumi haram. Siapapun yang memabantu untuk acara haram maka dia juga turut dihukumi haram.[12]
Tetapi disini MUI membolehkan karena menurut hasil riset dari MUI sendiri ada beberapa program Yoga di Indonesia yang tidak memakai ritual. Tetapi hanya melakukan olah fisik dan pernapasan dan murni sebagai olah raga.




BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan dari makalah ini adalah:

1.      Kata yoga berasal dari bahasa Sansekerta “Yuj” yang mempunyai beberapa arti antara lain persatuan (union), menghubungkan (connect) dan konsentrasi. Bagi individu yoga berarti menyatukan tubuh, pikiran dan jiwa.
Menururt erikar lembang, yoga itu sendiri adalah sebuah ilmu filosofi praktis dan bukan sebuah agama. Dari sisi filosofi, sebenarnya yoga bias dikaitkan dengan semua kepercayaan terhadap Tuhan karena kata yoga diambil dari bahasa sansekerta “Yug” yang berarti menggabungkan atau mengharmonikan. Secara garis besar, yoga berarti mengharmonisasikan elemen spiritual dan fisikal seorang manusia untuk mencapai kondisi ideal sehingga memudahkan terjadinya komunikasi dengan sang Maha Pencipta.
2.      Sejarah yoga dibagi menjadi empat periode, yaitu:
a.       Periode Veda (Vedic Periode)
b.      Periode Pra-Klasik (pre-Classical Period)
c.       Periode Klasik (Classical Period)
d.      Periode Pasca-Klasic (Post-Classical Period)
3.      Ragam Yoga di Indonesia
a.       Yoga Bhakti
b.      Yoga dengan meditasi dan menggunakan mantra-mantra
c.       Yoga murni olah raga
4.      Pendapat Ulama
Disini semua pendapat ulama yang penulis temui adalah mengharamkan akan adanya Senam Yoga ini. Karena para ulama bersepakat bahwa senam yoga ini adalah ritual dalam agama Hindu.
5.      Penulis disini memilih mengikuti pendapat dari MUI, karena berdasarkan riset yang dilakukan oleh MUI, bahwa terdapat Sanggar Senam Yoga yang murni hanya unutk kesehatan di Indonesia ini, tanpa adanya ritual-ritual dan pengucapan mantra-mantra yang dilakukan dalam pelaksanaan senam yoga tersebut.



Daftar Pustaka
Devina, Johan. 2009. pengaruh senam Yoga terhadap kadar kolesterol darah pada lansia merokok di wilayah kerja puskesmas air dingin padang. Jurnal media Ners, Vol 4, no. 2
Jain, Ritu (2011) pengobatan alternative untuk mengatasi tekanan darah. Jakarta : Gramedia hal. 190
Jati Negara, Isa. 2007. Yoga dan Shalat. Bandung: Indah Jaya Kartika.
Lambang, Erikar. 2010. Yoga sehari-hari untuk kesehatan. Jakarta: Pustaka Bunda.
Maddern, Jan. 2004. Yoga Membakar Lemak. Batam: Interaksara.
Majelis Ulama Indonesia. 2011. Himpunan Fatwa Majelis Ulama Indonesia Sejak 1975. Jakarta: Erlangga
Sindhu, Pujiastuti. 2009. Hidup Sehat dan Seimbang dengan Yoga. (Jakarta: Mizan)
Syarif, Anuar. 2018. Aplikasi Kaedah Fiqh dan Pendalilan Ayat Hukum dalam Fatwa berkenaan Status Senam Yoga. Jurnal Fikiran Masyarakat. Vol. 06 No. 1





[1] Jati Negara, Isa. Yoga dan Shalat. (Bandung: Indah Jaya Grafika) 2007. Hal 6
[2] Sindhu, Pujiastuti. Hidup Sehat dan Seimbang dengan Yoga. (Jakarta: Mizan) 2009. Hal 5
[3] Jatinegara, Isa. Yoga dan Sholat . (Bandung: Indah Jaya Organik). 2007. Hal.3
[4] Lambing, Erikaar. Yoga Sehari-hari untuk Kesehatan. (Jakarta Pustaka Bunda). 2010. Hal 2
[5] Johan Devina 2009.pengaruh senam Yoga terhadap kadar kolesterol darah pada lansia merokok di wilayah kerja puskesmas air dingin padang. Jurnal media Ners, Vol 4, no. 2 hal 127
[6] Jain, Ritu (2011) pengobatan alternative untuk mengatasi tekanan darah. Jakarta : Gramedia hal. 190
[7] Lambing, Erikaar. Yoga Sehari-hari untuk Kesehatan. (Jakarta Pustaka Bunda). 2010. Hal 2
[8] Jatinegara, Isa. Yoga dan Sholat . (Bandung: Indah Jaya Organik). 2007. Hal.3

[10] https://konsultasisyariah.com/26238-hukum-senam-yoga.html
[11] https://metafisis.net/2009/11/22/fatwa-ulama-islam-dunia-mengenai-keharaman-yoga/
[12] Syarif, Anuar. 2018. Aplikasi Kaedah Fiqh dan Pendalilan Ayat Hukum dalam Fatwa berkenaan Status Senam Yoga. Jurnal Fikiran Masyarakat. Vol. 06 No. 1

No comments:

Post a Comment