Wednesday, November 15, 2017

Penggunaan Aplikasi Mesengger untuk menerapkan kelas diskusi online yang terstruktur

Type II Technology Applications in Teacher Education
(Using Instant Mesengger to Implement Structured Online Class Discussions)
Aplikasi Teknologi Tipe II dalam Pendidikan Guru
(Penggunaan Aplikasi Mesengger untuk menerapkan kelas diskusi online yang terstruktur)
Dikutip dari buku, Computer in Education , Editor: John J. Hirschbuhl and John Kelley (United State of America: Contemporary learning series, tanpa tahun,  Artikel kelima belas hlm. 71-77. Lih-Ching Chen Wang and William Beasley, Computer in the Schools, vol. 22, no. 1, 2005
Oleh:
Yovi Nur Rohman
16771009
Jurusan Pendidikan Agama Islam
Progam Pasca Sarjana
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

A.     PENGANTAR

Semakin pesatnya perkembangan sebuah teknologi harus diimbangi pula dengan perkembangan sebuah pendidikan. hal ini dikarenakan, pendidikan memiliki peranan yang besar dalam menyeleksi pengaruh-pengaruh negatif yang disebabkan teknologi. Tetapi disisi lain, teknologi juga berperan dalam memajukan pendidikan dalam sebuah negara. Dengan adanya teknologi akan memunculkan pembelajaran dengan suasana yang berbeda. Dengan adanya teknologi pula, guru memiliki banyak pilihan untuk memunculkan kreatifitas dalam menyampaikan sebuah materi. Salah satu bentuk perkembangan teknologi yang berdampak pada pendidikan adalah pemanfaatan aplikasi Instant Mesengger untuk menerapkan kelas diskusi online yang tersturuktur. Dengan teknologi ini sebuah pembelajaran bisa dilakukan dengan jarak jauh. Lih-Ching Chen Wang and William Beasley menawarkan sebuah prosedur dalam memanfaatkan sebuah aplikasi mesengger untuk mewujudkan kelas diskusi online yang terstruktur. Diharapkan dengan adanya tulisan ini bisa turut berperan dalam mewujudkan pendidikan masyarakat modern berbasis teknologi.

B.     INTI RESUME

Intanst Mesengger (IM) adalah sebuah perangkat lunak yang memungkinkan percakapan antara dua individu atau lebih secara online. Tentu saja, aplikasi ini membutuhkan koneksi internet untuk bisa dioperasikan. Progam IM bebas di download di internet. Dua progam yang terkenal belakangan ini (tahun 2015) adalah American Online Instan Mesengger (ALM) dan Microsoft Net sity-work (MSN Mesengger). Seiring perkembangannya peningkatan fitur-fitur di dua aplikasi ini telah meningkat. Hal inilah yang menjadi alasan seorang guru mulai menggunakan aplikasi ini untuk kegiatan pembelajaran secara online.
Penerapan pembelajaran diskusi secara online pernah dilakukan pada progam pendidikan teknologi dalam pendidikan guru di Universitas Midwestern. Kegiatan pembelajaran yang diterapkan dengan cara selama satu semester hanya terjadi dua kali pertemuan tatap muka. Yaitu, pertemuan pertama sebagai perkenalan dan penjelasan kegiatan pembelajaran, lalu pertemuan tatap muka kedua dilaksanakan pada pertemuan akhir. Untuk selebihnya kegiatan pembelajaran dilaksanakan secara online dengan diterapkannya kelas diskusi online yang terstruktur.
Untuk prosedur pelaksanaanya adalah pertama-tama semua siswa diajari bagaimana mendownload aplikasi IM, kemudian siswa diberikan keterampilan dasar penggunaan aplikasi IM yang berhubungan dengan cara mengoperasikan, mendowload file, menyimpan file dll. Siswa juga diintruksikan bahwa untuk kegiatan pembelajaran seanjutnya (diskusi kelas) akan dilaksanakan secara online dengan jadwal tertentu yang telah ditetapkan oleh guru. Guru bertugas sebagai fasilitator dan mencatat keaktifan semua siswa selama diskusi. Dalam pelaksanaanya siswa juga didorong untuk melakukan kontak dengan seluruh anggota kelas, khususnya pemateri diskusi yang telah dijadwalkan. Pemateri atau pemimpin diskusi diminta untuk menyajikan file power point atau sejenisnya yang digunakan sebagai bahan diskusi. Sementara itu siswa yang lain didorong untuk berperan aktif pada saat diskusi berlangsung. Selain itu, siswa yang lain juga diminta untuk menyimpan file-file diskusi maupun kesimpulan diskusi.
Sementara itu yang dimaksud dengan kegiatan pembelajaran berbasis IM sebagai aplikasi Teknologi tipe II adalah aplikasi pembelajaran yang berbasis teknologi ada dua tipe, untuk tipe pertama, lebih bersifat tradisional yaitu pembelajaran yang cenderung berfokus kepada guru. Sedangkan untuk pembelajaran berbasis teknologi tipe dua lebih berpusat kepada siswa dan berfokus tentang cara untuk mengajar atau belajar secara praktis. Pembelajaran teknologi tipe dua ini memiliki 5 kharakteristik:

1.    Merangsang keterlibatan intelektual yang aktif

Kegiatan diskusi secara online akan menghadirkan situasi yang baru pada siswa. Jika pembelajaran tradisional diskusi dilaksanakan dengan cara tatap muka, maka untuk kelas diskusi online siswa dapat berdiskusi jarak jauh. Seorang pemateri yang bertugas memiliki tiga tugas pokok. Pertama dia harus mempersiapkan bahan atau materi yang akan dibuat diskusi. Yang kedua dia harus melayani semua siswa termasuk melayani guru dalam hal memimpin jalannya diskusi termasuk dalam usaha memahamkan materi. Yang ketiga untuk mendistribusikan kepada semua siswa transkip diskusi dan kesimpulannya. Semua siswa memiliki kesempatan sesuai dengan jadwal untuk menjadi pemateri. Sementara itu siswa lain yang dituntuk untuk aktif dalam bertanya, mengkritik, memberi saran atau menjawab pertanyaan-pertanyaan yang muncul dalam jalannya diskusi. Dan guru mencatat keaktifan siswa sebagai bahan evaluasi.

2.    Menjadikan siswa memiliki rasa tanggung jawab dalam lingkungan belajar

Pada awalnya IM merupakan aplikasi yang digunakan untuk berkomunikasi antara dua individu atau lebih. Dari sini seorang siswa memiliki tanggung jawab untuk mencegah masuknya orang lain yang bukan anggota kelas. Satu-satunya orang yang bukan siswa adalah seorang guru yang bertugas sebagai fasilitator. Di sisi lain seorang siswa juga harus bisa membatasi dirinya untuk berinteraksi secara personal dengan orang lain ketika diskusi kelas sedang berlangsung. Hal ini bertujuan, agar siswa fokus dan konsentrasi dalam mengikuti jalannya diskusi online.

3.    Mendorong siswa untuk berinteraksi dengan teknologi pembelajaran

Selain berinteraksi sesama teman. Siswa juga harus bisa berinteraksi dengan teknologi pembelajaran berbasis IM. Misalnya siswa harus memilih emotion yang tepat ketika berkomentar. Misalnya kapan harus menggunakan emotion smile, jempol, atau emotion lainnya. Siswa juga memegang kendali terhadap pemilihan warna teks, ukuran, font dan kharakter-kharakter lainya yang dapat menyampaikan sebuah pesan dengan luas. Ketika diskusi sedang berlangsung IM memungkinkan siswa untuk membuka progam lainnya yang membantu dalam diskusi. Misalnya jika terjadi perhitungan dalam diskusi siswa bisa membuka dan memanfaatkan progam excel untuk menghitung. Dengan demikian dapat membantu jalanyya diskusi menjadi lebih efisien. Hal lain yang bisa dimanfaatkan adalah mencari informasi dari google terkait pembahasan yang sedang berlangsung. Tentu saja hal ini akan lebih memudahkan siswa berperan aktif dalam diskusi.

4.    Bertujuan untuk menumbuhkan kekreatifan siswa

Berjalannya proses diskusi secara online dengan menggunakan IM dapat menumbuhkan kreatifitas siswa. Seorang pemateri yang bertugas menyampaikan dan mendistribusikan materinya membutuhkan persiapan yang matang. Persiapan itu sendiri merupakan proses yang kreatif. Dengan aplikasi IM seorang siswa dapat menggunakan progam-progam lain yang dapat menghidupkan diskusi. Contoh siswa yang kreatif bisa membuat tulisan-tulisan bergerak menggunakan macromedia flash yang dapat di share dalam acara diskusi, tentu saja animasi-animasi bermanfaat yang dapat mencairkan suasana. Siswa juga bisa mengirim video-video hasil editan kreatifnya untuk membantu memahami materi, terutama materi yang membutuhkan audio visual agar muda dipahami.

5.    Mengharuskan berjam-jam untuk menemukan potensi penuh dari perangkat lunak atau aktifitas berbasis perangkat lunak

Seperti penjelasan dalam point keempat, IM merupakan perangkat lunak yang memiliki banyak potensi. Semakin kreatif seseorang maka semakin baik pula dalam mengoperasikan progam IM. Potensi-potensi yang ada dalam progam IM harus dipelajari baik secara otodigdak maupun dengan bantuan progamer. Dalam mempelajarinya membutuhkan waktu yang berjam-jam agar semua potensi itu dapat ditemukan. Tujuan mempelajari sebuah perangkat sofware yang digunakan dalam pembelajaran online adalah bagaimana memahamkan siswa tentang sebuah materi dan menumbuhkan motivasi siswa untuk belajar.
Kekurangan-kekurangan menggunakan IM
Pembelajaran yang dilakukan secara online tidak serta merta lepas dari kekurangan. Seorang siswa yang rasa tanggung jawabnya rendah dan cenderung malas bisa dengan mudah tidak mengikuti diskusi secara online. Diskusi yang dilakukan dengan harus mengetik terlebih dahulu lebih lambat jika dibandingkan dengan berbicara secara langsung. Kekurangan lainnya adalah jika ada sebuah pertanyaan yang belum terjawab terkadang tenggelam dengan pembahasan lain yang diluar pertanyaan. Sehingga antara jawaban dan pertanyaan tidak langsung terhalang oleh konten dari siswa lain. Hal ini dianggap kurang baik secara konseptual. Dan yang tidak kalah penting adalah pembelajaran yang dilakukan secara online harus membutuhkan koneksi internet yang baik.

C.     IMPLEMENTASI DI INDONESIA

Seiring berkembangnya zaman semakin berkembang pula kemajuan sebuah teknologi. Indonesia sebagai negara berkembang terkenal sebagai negara konsumtif yakni sebuah negara yang memiliki penduduk yang cenderung menyukai barang-barang baru, termasuk produk-produk teknologi. Salah satu produk luar negeri yang sangat laku di pasaran indonesia adalah smartphone. Bahkan setiap tahun perusahaan smartphone berlomba-lomba dalam memproduksi produk baru yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat Indonesia. Hal ini bisa diukur dari kesuksesan produk smartphone dalam rentan waktu 5 tahun terakhir di Indonesia. Hampir seluruh lapisan masyarakat dari anak-anak hingga dewasa memiliki smartphone. Bahkan anak-anak yang masih duduk dibangku TK sudah mahir mengoperasikan smartphone. Berdasarkan fenomena ini, penulis memprediksi bahwa 10 tahun kedepan kemajuan teknologi di Indoensia akan semakin berkembang tanpa bisa dibendung.
Bersamaan dengan kesuksesan penjualan smarphone di Indonesia, semakin berkembang pula perusahaan-perusahaan yang membuat progam-progam perangkat lunak yang mendukung pengoperasian sebuah smartphone. Termasuk diantaranya progam chat mesengger. 3 tahun terakhir mulai bermunculan aplikasi-aplikasi mesengger seperti BBM, kakao talk, WA, Line, Facebook Mesengger, Wechat dll. Aplikasi-aplikasi tersebut terus berusaha meningkatkan kualitasnya untuk memperbanyak jumlah pengguna. Dari sekian banyak aplikasi tersebut Whatsapp lebih banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia. Hal ini disebabkan kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh whatsapp. Bahkan kini, aplikasi layanan komunikasi ini sudah memiliki 1 Miliyar pengguna. Salah satu alasan yang menyebabkan whatsapp banyak dipakai masyarakat Indonesia adalah layanan chat grup yang di WA lebih simple, menarik dan sesuai kebutuhan. Bahkan di Indonesia WA sudah menjadi kebutuhan bagi para pelajar. Bagaimana tidak, segala informasi perkuliahan diakses melalui sebuah grup WA, seorang mahasiswa yang tidak memiliki akun WA atau tidak aktif dalam grup WA akan ketinggalan informasi yang terkait dengan perkuliahan. Dari sini WA seperti menjadi aplikasi wajib bagi mahasiswa. Grup WA semakin banyak digunakan untuk kepentingan sebuah pembelajaran.  
Berkembangnya suatu teknologi harus diimbangi dengan berkembangnya kualitas pendidikan. Dewasa ini, masyarakat Indonesia sudah mulai memanfaatkan aplikasi chat mesengger dalam mewujudkan pembelajaran online. Aplikasi WA yang semakin baik dalam meningkatnya kualitasnya menjadi pilihan pertama untuk mewujudkan sebuah pembelajaran online. Pembelajaran bahasa Inggris secara online, Pembelajaran Bisnis secara online, atau pembelajaran agama Islam yang bernafaskan dakwah sudah banyak bermunculan. Dari sini penulis menyimpulkan bahwa, penerapan sebuah pembelajaran diskusi online di Indonesia, memiiki peluang yang sangat besar. Bahkan, tawaran Lih-Ching Chen Wang and William Beasley dalam penelitiannya sangat cocok jika diterapkan di Indonesia.
Jika dikaitkan dengan aplikasi IM yang ditawarkan oleh Lih-Ching Chen Wang and William Beasley, aplikasi WA sudah memiliki keunggulan yang mengatasi kelemahan-kelemahan yang dimiliki aplikasi IM. WA sebagai aplikasi yang banyak digunakan di Indonesia memiliki fitur yang dapat menunjukkan seorang pengguna sedang online atau ofline, atau kapan terakhir si pengguna online. Dengan fitur ini, maka seorang guru bisa mengecek seorang siswa yang sedang mengikuti pembelajaran secara online atau seorang siswa yang secara sengaja tidak mengikuti kelas online. Aplikasi wa juga mampu mengatasi masalah yang terkait dengan pengetikan lebih lambat daripada pengucapan. Jika pada aplikasi IM diskusi online dilakukan dengan papan ketik maka WA sudah memiliki fitur Voice Note artinya peserta didik bisa langsung berperang aktif dalam jalannya diskusi online dengan cara merekam pendapatnya dalam bentuk audio. Jadi, sudah tidak perlu lagi untuk mengetik. Aplikasi WA juga memiliki fitur yang mampu membalas sebuah pertanyaan yang sudah tertutup oleh chat lainnya sehingga jawaban untuk menjawab pertanyaan tersebut disertai dengan menandai pertanyaan yang sudah tenggelam dengan chat lain.
Walaupun penggunaan aplikasi WA sebagai pembelajaran online di Indonesia belum sepenuhnya bisa di terapkan secara terstruktur, tapi aplikasi ini memiliki peluang yang sangat besar untuk memajukan pembelajaran di Indonesia. Masyarakat Indonesia membutuhkan bimbingan dalam hal memanfaatkan sebuah teknologi agar menjadi lebih bermanfaat. Penelitian-penelitan yang mendukung dalam mewujudkan ide ini sangat dibutuhkan oleh masyakat Indonesia sebagai salah satu usaha memajukan pendidikan modern yang berbasis teknologi.

D.    KESIMPULAN

Jika direncanakan dan diterapkan dengan tepat, Penggunaan aplikasi tipe II dalam dunia pendidikan memang lebih baik jika dibandingkan dengan pembelajaran yang bersifat tradisional. Hal ini berlandaskan, penggunaan teknologi Instant Mesengger dalam mewujudkan pembelajaran diskusi online secara terstruktur memiliki lima kharakteristik yang tidak dimiliki oleh pembeajaran tradisional. Lima karakter tesebut adalah 1) Merangsang keterlibatan intelektual siswa yang aktif dalam mengikuti diskusi, 2) mendorong siswa untuk memiliki rasa tanggung jawab dalam lingkugan belajar, 3) mendorong siswa untuk berinteraksi dengan media pembelajaran, 4) untuk menumbuhkan kreatifitas siswa dan 5) mengaruskan siswa berjam-jam untuk menemukan potensi penuh dari sebuah perangkat lunak. Sementara itu kelemahannya adalah seorang siswa yang rasa tanggung jawabnya rendah dan cenderung malas bisa dengan mudah tidak mengikuti diskusi secara online. Diskusi yang dilakukan dengan harus mengetik terlebih dahulu lebih lambat jika dibandingkan dengan berbicara secara langsung. Kekurangan lainnya adalah jika ada sebuah pertanyaan yang belum terjawab terkadang tenggelam dengan pembahasan lain yang diluar pertanyaan. Sehingga antara jawaban dan pertanyaan tidak langsung terhalang oleh konten dari siswa lain. Hal ini dianggap kurang baik secara konseptual. Dan yang tidak kalah penting adalah pembelajaran yang dilakukan secara online harus membutuhkan koneksi internet yang baik.
Semakin berkembangnya teknologi yang ada di Indonesia menjadikan Indonesia memiliki peluang yang besar dalam mewujudkan pembelajaran diskusi online secara terstruktur. Dalam perkembanganya mulai banyak bermunculan pembelajaran online seperti kelas tofl online, kelas bisnis online bahkan pembelajaran agama secara online. Aplikasi WA yang banyak digunakan oleh masyarakt Indonesia memiliki fitur-fitur yang mampu mengatasi kelemahan-kelemahan aplikasi IM. Sebagai contoh Whatsapp memiliki fitur yang dapat menunjukkan seorang pengguna sedang online atau ofline, atau kapan terakhir si pengguna online. Dengan fitur ini, maka seorang guru bisa mengecek seorang siswa yang sedang mengikuti pembelajaran secara online atau seorang siswa yang secara sengaja tidak mengikuti kelas online. Oleh karena itu, jika diterapkan dengan baik Indonesia mampu menerapkan pembelajaran secara online untuk mewujudkan masyakat modern berbasis teknologi.

No comments:

Post a Comment