Type II Technology
Applications in Teacher Education
(Using Instant
Mesengger to Implement Structured Online Class Discussions)
Aplikasi Teknologi Tipe II dalam Pendidikan Guru
(Penggunaan Aplikasi Mesengger untuk menerapkan kelas diskusi online
yang terstruktur)
Dikutip dari buku, Computer in
Education , Editor: John J. Hirschbuhl and John Kelley (United State of
America: Contemporary learning series, tanpa tahun, Artikel kelima belas hlm.
71-77. Lih-Ching Chen Wang and William Beasley, Computer in the Schools, vol. 22, no. 1, 2005
Oleh:
Yovi Nur Rohman
16771009
Jurusan Pendidikan Agama Islam
Progam Pasca Sarjana
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
A.
PENGANTAR
Semakin pesatnya perkembangan sebuah teknologi harus diimbangi pula
dengan perkembangan sebuah pendidikan. hal ini dikarenakan, pendidikan memiliki
peranan yang besar dalam menyeleksi pengaruh-pengaruh negatif yang disebabkan
teknologi. Tetapi disisi lain, teknologi juga berperan dalam memajukan
pendidikan dalam sebuah negara. Dengan adanya teknologi akan memunculkan
pembelajaran dengan suasana yang berbeda. Dengan adanya teknologi pula, guru
memiliki banyak pilihan untuk memunculkan kreatifitas dalam menyampaikan sebuah
materi. Salah satu bentuk perkembangan teknologi yang berdampak pada pendidikan
adalah pemanfaatan aplikasi Instant Mesengger untuk menerapkan kelas diskusi
online yang tersturuktur. Dengan teknologi ini sebuah pembelajaran bisa
dilakukan dengan jarak jauh. Lih-Ching
Chen Wang and William Beasley menawarkan sebuah prosedur dalam memanfaatkan
sebuah aplikasi mesengger untuk mewujudkan kelas diskusi online yang
terstruktur. Diharapkan dengan adanya tulisan ini bisa turut berperan dalam
mewujudkan pendidikan masyarakat modern berbasis teknologi.
B.
INTI RESUME
Intanst Mesengger (IM) adalah sebuah perangkat lunak yang memungkinkan
percakapan antara dua individu atau lebih secara online. Tentu saja, aplikasi
ini membutuhkan koneksi internet untuk bisa dioperasikan. Progam IM bebas di
download di internet. Dua progam yang terkenal belakangan ini (tahun 2015)
adalah American Online Instan Mesengger (ALM) dan Microsoft Net sity-work (MSN
Mesengger). Seiring perkembangannya peningkatan fitur-fitur di dua aplikasi ini
telah meningkat. Hal inilah yang menjadi alasan seorang guru mulai menggunakan
aplikasi ini untuk kegiatan pembelajaran secara online.
Penerapan pembelajaran diskusi secara online pernah dilakukan pada progam
pendidikan teknologi dalam pendidikan guru di Universitas Midwestern. Kegiatan
pembelajaran yang diterapkan dengan cara selama satu semester hanya terjadi dua
kali pertemuan tatap muka. Yaitu, pertemuan pertama sebagai perkenalan dan
penjelasan kegiatan pembelajaran, lalu pertemuan tatap muka kedua dilaksanakan
pada pertemuan akhir. Untuk selebihnya kegiatan pembelajaran dilaksanakan
secara online dengan diterapkannya kelas diskusi online yang terstruktur.
Untuk prosedur pelaksanaanya adalah pertama-tama semua siswa diajari
bagaimana mendownload aplikasi IM, kemudian siswa diberikan keterampilan dasar
penggunaan aplikasi IM yang berhubungan dengan cara mengoperasikan, mendowload
file, menyimpan file dll. Siswa juga diintruksikan bahwa untuk kegiatan
pembelajaran seanjutnya (diskusi kelas) akan dilaksanakan secara online dengan
jadwal tertentu yang telah ditetapkan oleh guru. Guru bertugas sebagai
fasilitator dan mencatat keaktifan semua siswa selama diskusi. Dalam
pelaksanaanya siswa juga didorong untuk melakukan kontak dengan seluruh anggota
kelas, khususnya pemateri diskusi yang telah dijadwalkan. Pemateri atau
pemimpin diskusi diminta untuk menyajikan file power point atau sejenisnya yang
digunakan sebagai bahan diskusi. Sementara itu siswa yang lain didorong untuk
berperan aktif pada saat diskusi berlangsung. Selain itu, siswa yang lain juga
diminta untuk menyimpan file-file diskusi maupun kesimpulan diskusi.
Sementara itu yang dimaksud dengan kegiatan pembelajaran berbasis IM sebagai aplikasi Teknologi tipe II adalah aplikasi
pembelajaran yang berbasis teknologi ada dua tipe, untuk tipe pertama, lebih
bersifat tradisional yaitu pembelajaran yang cenderung berfokus kepada guru.
Sedangkan untuk pembelajaran berbasis teknologi tipe dua lebih berpusat kepada siswa dan berfokus tentang cara
untuk mengajar atau belajar secara praktis. Pembelajaran teknologi tipe dua ini
memiliki 5 kharakteristik:
1.
Merangsang keterlibatan
intelektual yang aktif
Kegiatan diskusi secara online akan menghadirkan situasi yang baru pada
siswa. Jika pembelajaran tradisional diskusi dilaksanakan dengan cara tatap
muka, maka untuk kelas diskusi online siswa dapat berdiskusi jarak jauh. Seorang
pemateri yang bertugas memiliki tiga tugas pokok. Pertama dia harus
mempersiapkan bahan atau materi yang akan dibuat diskusi. Yang kedua dia harus
melayani semua siswa termasuk melayani guru dalam hal memimpin jalannya diskusi
termasuk dalam usaha memahamkan materi. Yang ketiga untuk mendistribusikan
kepada semua siswa transkip diskusi dan kesimpulannya. Semua siswa memiliki
kesempatan sesuai dengan jadwal untuk menjadi pemateri. Sementara itu siswa
lain yang dituntuk untuk aktif dalam bertanya, mengkritik, memberi saran atau
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang muncul dalam jalannya diskusi. Dan guru
mencatat keaktifan siswa sebagai bahan evaluasi.
2.
Menjadikan siswa memiliki
rasa tanggung jawab dalam lingkungan belajar
Pada awalnya IM merupakan aplikasi yang digunakan untuk berkomunikasi
antara dua individu atau lebih. Dari sini seorang siswa memiliki tanggung jawab
untuk mencegah masuknya orang lain yang bukan anggota kelas. Satu-satunya orang
yang bukan siswa adalah seorang guru yang bertugas sebagai fasilitator. Di sisi
lain seorang siswa juga harus bisa membatasi dirinya untuk berinteraksi secara
personal dengan orang lain ketika diskusi kelas sedang berlangsung. Hal ini
bertujuan, agar siswa fokus dan konsentrasi dalam mengikuti jalannya diskusi
online.
3.
Mendorong siswa untuk
berinteraksi dengan teknologi pembelajaran
Selain berinteraksi sesama teman. Siswa juga harus bisa berinteraksi
dengan teknologi pembelajaran berbasis IM. Misalnya siswa harus memilih emotion
yang tepat ketika berkomentar. Misalnya kapan harus menggunakan emotion smile,
jempol, atau emotion lainnya. Siswa juga memegang kendali terhadap pemilihan
warna teks, ukuran, font dan kharakter-kharakter lainya yang dapat menyampaikan
sebuah pesan dengan luas. Ketika diskusi sedang berlangsung IM memungkinkan
siswa untuk membuka progam lainnya yang membantu dalam diskusi. Misalnya jika
terjadi perhitungan dalam diskusi siswa bisa membuka dan memanfaatkan progam
excel untuk menghitung. Dengan demikian dapat membantu jalanyya diskusi menjadi
lebih efisien. Hal lain yang bisa dimanfaatkan adalah mencari informasi dari
google terkait pembahasan yang sedang berlangsung. Tentu saja hal ini akan
lebih memudahkan siswa berperan aktif dalam diskusi.
4.
Bertujuan untuk menumbuhkan
kekreatifan siswa
Berjalannya proses diskusi secara online dengan menggunakan IM dapat
menumbuhkan kreatifitas siswa. Seorang pemateri yang bertugas menyampaikan dan
mendistribusikan materinya membutuhkan persiapan yang matang. Persiapan itu
sendiri merupakan proses yang kreatif. Dengan aplikasi IM seorang siswa dapat
menggunakan progam-progam lain yang dapat menghidupkan diskusi. Contoh siswa
yang kreatif bisa membuat tulisan-tulisan bergerak menggunakan macromedia flash
yang dapat di share dalam acara diskusi, tentu saja animasi-animasi bermanfaat
yang dapat mencairkan suasana. Siswa juga bisa mengirim video-video hasil
editan kreatifnya untuk membantu memahami materi, terutama materi yang
membutuhkan audio visual agar muda dipahami.
5.
Mengharuskan berjam-jam
untuk menemukan potensi penuh dari perangkat lunak atau aktifitas berbasis
perangkat lunak
Seperti penjelasan dalam point keempat, IM merupakan perangkat lunak yang
memiliki banyak potensi. Semakin kreatif seseorang maka semakin baik pula dalam
mengoperasikan progam IM. Potensi-potensi yang ada dalam progam IM harus
dipelajari baik secara otodigdak maupun dengan bantuan progamer. Dalam
mempelajarinya membutuhkan waktu yang berjam-jam agar semua potensi itu dapat
ditemukan. Tujuan mempelajari sebuah perangkat sofware yang digunakan dalam
pembelajaran online adalah bagaimana memahamkan siswa tentang sebuah materi dan
menumbuhkan motivasi siswa untuk belajar.
Kekurangan-kekurangan menggunakan IM
Pembelajaran yang
dilakukan secara online tidak serta merta lepas dari kekurangan. Seorang siswa
yang rasa tanggung jawabnya rendah dan cenderung malas bisa dengan mudah tidak
mengikuti diskusi secara online. Diskusi yang dilakukan dengan harus mengetik
terlebih dahulu lebih lambat jika dibandingkan dengan berbicara secara
langsung. Kekurangan lainnya adalah jika ada sebuah pertanyaan yang belum
terjawab terkadang tenggelam dengan pembahasan lain yang diluar pertanyaan.
Sehingga antara jawaban dan pertanyaan tidak langsung terhalang oleh konten
dari siswa lain. Hal ini dianggap kurang baik secara konseptual. Dan yang tidak
kalah penting adalah pembelajaran yang dilakukan secara online harus
membutuhkan koneksi internet yang baik.
C.
IMPLEMENTASI DI INDONESIA
Seiring berkembangnya zaman semakin berkembang pula kemajuan sebuah
teknologi. Indonesia sebagai negara berkembang terkenal sebagai negara
konsumtif yakni sebuah negara yang memiliki penduduk yang cenderung menyukai
barang-barang baru, termasuk produk-produk teknologi. Salah satu produk luar
negeri yang sangat laku di pasaran indonesia adalah smartphone. Bahkan setiap
tahun perusahaan smartphone berlomba-lomba dalam memproduksi produk baru yang
disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat Indonesia. Hal ini bisa diukur dari
kesuksesan produk smartphone dalam rentan waktu 5 tahun terakhir di Indonesia.
Hampir seluruh lapisan masyarakat dari anak-anak hingga dewasa memiliki
smartphone. Bahkan anak-anak yang masih duduk dibangku TK sudah mahir
mengoperasikan smartphone. Berdasarkan fenomena ini, penulis memprediksi bahwa
10 tahun kedepan kemajuan teknologi di Indoensia akan semakin berkembang tanpa
bisa dibendung.
Bersamaan dengan kesuksesan penjualan smarphone di Indonesia, semakin
berkembang pula perusahaan-perusahaan yang membuat progam-progam perangkat
lunak yang mendukung pengoperasian sebuah smartphone. Termasuk diantaranya
progam chat mesengger. 3 tahun terakhir mulai bermunculan aplikasi-aplikasi
mesengger seperti BBM, kakao talk, WA, Line, Facebook Mesengger, Wechat dll.
Aplikasi-aplikasi tersebut terus berusaha meningkatkan kualitasnya untuk
memperbanyak jumlah pengguna. Dari sekian banyak aplikasi tersebut Whatsapp
lebih banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia. Hal ini disebabkan
kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh whatsapp. Bahkan kini, aplikasi layanan
komunikasi ini sudah memiliki 1 Miliyar pengguna. Salah satu alasan yang
menyebabkan whatsapp banyak dipakai masyarakat Indonesia adalah layanan chat
grup yang di WA lebih simple, menarik dan sesuai kebutuhan. Bahkan di Indonesia
WA sudah menjadi kebutuhan bagi para pelajar. Bagaimana tidak, segala informasi
perkuliahan diakses melalui sebuah grup WA, seorang mahasiswa yang tidak
memiliki akun WA atau tidak aktif dalam grup WA akan ketinggalan informasi yang
terkait dengan perkuliahan. Dari sini WA seperti menjadi aplikasi wajib bagi
mahasiswa. Grup WA semakin banyak digunakan untuk kepentingan sebuah
pembelajaran.
Berkembangnya suatu teknologi harus diimbangi dengan berkembangnya
kualitas pendidikan. Dewasa ini, masyarakat Indonesia sudah mulai memanfaatkan
aplikasi chat mesengger dalam mewujudkan pembelajaran online. Aplikasi WA yang
semakin baik dalam meningkatnya kualitasnya menjadi pilihan pertama untuk
mewujudkan sebuah pembelajaran online. Pembelajaran bahasa Inggris secara
online, Pembelajaran Bisnis secara online, atau pembelajaran agama Islam yang
bernafaskan dakwah sudah banyak bermunculan. Dari sini penulis menyimpulkan
bahwa, penerapan sebuah pembelajaran diskusi online di Indonesia, memiiki
peluang yang sangat besar. Bahkan, tawaran Lih-Ching Chen Wang and William
Beasley dalam penelitiannya sangat cocok jika diterapkan di Indonesia.
Jika dikaitkan dengan aplikasi IM yang ditawarkan oleh Lih-Ching Chen
Wang and William Beasley, aplikasi WA sudah memiliki keunggulan yang mengatasi
kelemahan-kelemahan yang dimiliki aplikasi IM. WA sebagai aplikasi yang banyak
digunakan di Indonesia memiliki fitur yang dapat menunjukkan seorang pengguna
sedang online atau ofline, atau kapan terakhir si pengguna online. Dengan fitur
ini, maka seorang guru bisa mengecek seorang siswa yang sedang mengikuti
pembelajaran secara online atau seorang siswa yang secara sengaja tidak
mengikuti kelas online. Aplikasi wa juga mampu mengatasi masalah yang terkait
dengan pengetikan lebih lambat daripada pengucapan. Jika pada aplikasi IM
diskusi online dilakukan dengan papan ketik maka WA sudah memiliki fitur Voice
Note artinya peserta didik bisa langsung berperang aktif dalam jalannya diskusi
online dengan cara merekam pendapatnya dalam bentuk audio. Jadi, sudah tidak
perlu lagi untuk mengetik. Aplikasi WA juga memiliki fitur yang mampu membalas
sebuah pertanyaan yang sudah tertutup oleh chat lainnya sehingga jawaban untuk
menjawab pertanyaan tersebut disertai dengan menandai pertanyaan yang sudah
tenggelam dengan chat lain.
Walaupun penggunaan aplikasi WA sebagai pembelajaran online di Indonesia
belum sepenuhnya bisa di terapkan secara terstruktur, tapi aplikasi ini
memiliki peluang yang sangat besar untuk memajukan pembelajaran di Indonesia.
Masyarakat Indonesia membutuhkan bimbingan dalam hal memanfaatkan sebuah
teknologi agar menjadi lebih bermanfaat. Penelitian-penelitan yang mendukung
dalam mewujudkan ide ini sangat dibutuhkan oleh masyakat Indonesia sebagai
salah satu usaha memajukan pendidikan modern yang berbasis teknologi.
D.
KESIMPULAN
Jika direncanakan dan diterapkan dengan tepat, Penggunaan aplikasi tipe
II dalam dunia pendidikan memang lebih baik jika dibandingkan dengan
pembelajaran yang bersifat tradisional. Hal ini berlandaskan, penggunaan
teknologi Instant Mesengger dalam mewujudkan pembelajaran diskusi online secara
terstruktur memiliki lima kharakteristik yang tidak dimiliki oleh pembeajaran
tradisional. Lima karakter tesebut adalah 1) Merangsang keterlibatan
intelektual siswa yang aktif dalam mengikuti diskusi, 2) mendorong siswa untuk
memiliki rasa tanggung jawab dalam lingkugan belajar, 3) mendorong siswa untuk
berinteraksi dengan media pembelajaran, 4) untuk menumbuhkan kreatifitas siswa
dan 5) mengaruskan siswa berjam-jam untuk menemukan potensi penuh dari sebuah
perangkat lunak. Sementara itu kelemahannya adalah seorang siswa yang rasa
tanggung jawabnya rendah dan cenderung malas bisa dengan mudah tidak mengikuti
diskusi secara online. Diskusi yang dilakukan dengan harus mengetik terlebih
dahulu lebih lambat jika dibandingkan dengan berbicara secara langsung.
Kekurangan lainnya adalah jika ada sebuah pertanyaan yang belum terjawab
terkadang tenggelam dengan pembahasan lain yang diluar pertanyaan. Sehingga
antara jawaban dan pertanyaan tidak langsung terhalang oleh konten dari siswa
lain. Hal ini dianggap kurang baik secara konseptual. Dan yang tidak kalah
penting adalah pembelajaran yang dilakukan secara online harus membutuhkan
koneksi internet yang baik.
Semakin berkembangnya teknologi yang ada di Indonesia menjadikan
Indonesia memiliki peluang yang besar dalam mewujudkan pembelajaran diskusi
online secara terstruktur. Dalam perkembanganya mulai banyak bermunculan
pembelajaran online seperti kelas tofl online, kelas bisnis online bahkan
pembelajaran agama secara online. Aplikasi WA yang banyak digunakan oleh
masyarakt Indonesia memiliki fitur-fitur yang mampu mengatasi
kelemahan-kelemahan aplikasi IM. Sebagai contoh Whatsapp memiliki fitur yang
dapat menunjukkan seorang pengguna sedang online atau ofline, atau kapan
terakhir si pengguna online. Dengan fitur ini, maka seorang guru bisa mengecek
seorang siswa yang sedang mengikuti pembelajaran secara online atau seorang
siswa yang secara sengaja tidak mengikuti kelas online. Oleh karena itu, jika
diterapkan dengan baik Indonesia mampu menerapkan pembelajaran secara online
untuk mewujudkan masyakat modern berbasis teknologi.
No comments:
Post a Comment