IMPLEMENTASI QMS- E
DALAM KONTEKS INSTITUSI PENDIDIKAN DI INDONESIA
Oleh:
YOVI NUR ROHMAN (16771009)
SULFIYA (16771020)
Mahasiswa Prodi Magister Pendidikan Agama Islam
Pascasarjana UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
A.
Latar belakang
Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dalam memajukan
suatu Negara serta membentuk sebuah watak dalam suatu bangsa. Pendidikan
merupakan salah satu faktor tumbuh berkembangnya ekonomi dalam suatu Negara.
Tidak hanya itu pendidikan juga sebagai tolak ukur kemajuan dan kualitas dari
suatu bangsa, maka keberdaan pendidikan sangat berperan penting dalam menciptakan
masyarakat yang cerdas, berwawasan luas serta masyarakat yang beradab.
untuk itu peningkatan mutu terhadap pendidikan menjadi hal yang
sangat penting untuk diperhatikan. Adapun ukuran mutu dalam dunia pendidikan
antara lain adalah sekolah memiliki akreditasi A, lulusan diterima disekolah
terbaik, hasil ujian nasional terbaik, banyaknya guru yang professional,
peserta didik memiliki prestasi dalam berbagai kompetensi, serta peserta didik
dari sekolah tersebut memiliki karakter yang baik.[1]
Era globalisasi yang di tandai dengan majunya teknologi,
transportasi dan informasi, menuntut lembaga pendidikan untuk terus melakukan
perbaikan terhadap kualitas atau mutu pendidikan. Salah satu caranya adalah
dengan memperbaiki manajemen dalam pendidikan itu sendiri. Adapun salah satu
contoh perbaikan manajemen pendidikan adalah dengan diterapkannya sistem
manajemen mutu, dimana dalam hal ini sistem manajemen mutu menyediakan struktur
organisasi, prosedur, proses dan sumber daya yang dibutuhkan demi memastikan mutu
dari layanan serta produk yang dihasilkan oleh lembaga pendidikan tersebut.
Tidak hanya itu dalam sistem manajemen mutu dituntut adanya perubahan budaya
serta adanya perbaikan tehadap tim kerja.
Maka sistem manajemen mutu ini menunjukkan suatu komitmen suatu
lembaga pendidikan dalam kaitannya terhadap pelayanan, hasil produk yang
ditawarkan oleh lembaga pendidikan serta kualitas terhadap kinerja para
pekerja. Maka dari hal itu di atas, dalam makalah ini akan dikaji tentang
implementasi sistem manajemen mutu pada lembaga pendidikan.
B.
PEMBAHASAN
1.
Definisi Sistem Manajemen Mutu
Secara bahasa Manajemen berasal dari kata manage berarti
tindakan untuk membimbing atau memimpin, sedangkan secara terminology
pengertian manajemen menurut para tokoh antara lain adalah sebagai berikut:[2]
a.
Manajemen
sebagai alat atau cara menurut Millon Brown manajemen adalah alat atau cara
untuk menggunakan orang- orang, uang, perlengkapan, bahan- bahan dan metode
secara efeltif untuk mencapai tujuan.
b.
Manajemen
sebagai tenaga atau kekuatan menurut Albert Lepawsky adalah tenaga atau
kekuatan yang memimpin, menveri petunujuk dan mengarahkan suatu organisasi
untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
c.
Manajemen
sebagai system menurut Sanusi adalah manajemen sebagai system tingkah laku
manusia yang kooperatif yang diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu melalui
tindakan- tindakan rasional yang dilakukan secara terus menerus.
d.
Manajemen
sebagai prosesGeorge R. Terry manajemen adalah suatu proses yang khas terdiri
dari tindakan- tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan
pengendalian yang dilakukan untuk menetukan serta mencapai sasaran yang telah
ditetntukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber- sumber lainnya.
e.
Manajemen
sebagai aktivitas menurut H. Koontz dan Donnel adalah usaha mendapatkan sesuatu
melalui kegiatan orang lain.
Maka berdasarkan pngertian di atas manajemen adalah memanage organisasi
untuk mencapai tujuan yang ditetapkan secara efektif, efisien dan produktif.
Mutu berasal dari bahasa latin quails yang berarti what/kind
of. Mutu menurut deming adalah kesesuaian dengan kebutuhan pasar. Mutu
menurut juran adalah kecocokan dengan produk. Mutu menurut Crosby adalah
kesesuaian denga yang disyaratkan. Menurut West- Burnhm mutu adalah ukuran
relative suatu produk atas jasa sesuai dengan standar mutu desaian.[3] Berdasarkan pengertian mutu di atas ditarik suatu kesimpulan bahwa
mutu adakah produk atau jasa yang sesuai dengan standar mutu yang telah
ditetapkan dan memuaskan pelanggan.
Maka yang dimaksud system manajemen mutu menurut Gspersz adalah
sekumpulan prosedur terdokumentasidan praktik- praktik stndar untuk manajemen
system yang bertujuan menjamin kesesuaian dari suatu proses dan produk terhadap
kebutuhan atau persyaratan tertentu. Kebutuhan atau persyaratan ditentukan oleh
pelanggan dan organisasi. Dalam hal ini system manajemen mutu mendefinisikan
bagaimana organisasi menerapkan praktik- praktik manajemen mutu secara
konsisten untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan pasar. [4]
2.
Karakteristik Sistem Manajemen Mutu
Teradapat beberapa karakteristik pada sistem manajemen mutu, adapun
karakteristik tersebut atara lain adalah sebagai berikut:[5]
a.
Sistem
manajemen mutu mencakup lingkungan luas yang terdiri dari aktivitas- aktivitas
dalam organisasi modern.
b.
System
manajemen mutu berfokus pada sikap konsistensi dalam bekerja. Dalam hal ini
berkaitan denganbeberapa tingkat dokumentasi standar- standar kerja.
c.
Adapun
elemen- elemen dalam system manajemen mutu yaitu, tujuan (objectivitas), pelanggan (customer),
hasil- hasil (outputs), proses (processes), masukan- masukan (inputs), pemasok (suppliers) dan pengukuran untuk umpan balik dan umpan maju (measurement for feedback and feedforward).
3.
Tahapan- Tahapan Penerapan Sistem Manajemen Mutu
Dalam penerapannya system manajemen mutu mempunyai langkah- langkah
tersendiri. Adapun langkah- langkah system manajemen mutu antara lain adalah
sebagai berikut:[6]
a.
Adanya
suatu keputusan dalam mengadopsi suatu standar system manajemen mutu yang akan
diterapkan. Dalam hal ini system yang dipilih berdasarkan kesesuaian dengan
kebutuhan pelanggan.
b.
Adanya
komitmen pada pemimpin senior. Untuk menerapkan sistem manajemen mutu dibutuhkannya
komitmen agar dapat didokumentasi dari sistem manajemen mutu tersebut.
c.
Adanya
penetapan kelompok kerja, yang terdiri dari manajer- manajer senior. Dimana
dalam hal ini manajer senior harus aktif dan faham terhadap syarat- syarat
standar manajemen mutu.
d.
Adanya
penugasan terhadap wakil manajemen. Dalam hal terkait tentang penugasan pada
manajemen tidak boleh diberi tugas lain atau bukan tanggung jawabnya, dengan
tujuan agar persyaratan dari system manajemen mutu benar- benar telah
dilaksanakan dan dipelihara.
e.
Diterapkannya
tujuan- tujuan mutu serta implementasi. Tidak ada metode baku atau tunggal dari
implementasi system manajemen mutu dalam organisasi . Dalam manajemen program
yang diterapkan bukan hanya perorang tetapi merupakan tanggung jawab semua
organisasi.
f.
Adanya
peninjauan ulang terhadap system manajemen yang diterapkan. Dalam hal ini
berkaitan dengan audit system atau penilaian terhadap system manajemen mutu
yang ada.
g.
Adanay
peninjauan ulang terhadap struktur organisasi. Dilakukannya evaluasi terhadap
struktur manajemen yang ada.
h.
Menciptaka
kesadaran mutu pada tiap- tiap tingkat organisasi.
i.
Adanya
pengembanagn peninjauan ulang tehadap system manajemen nutu dalam manual (buku
panduan) mutu. Hal ini berkaitan dengan kelengkapan dokumen- dokumen telah
lengkap dan tersusun rapi dalam system manajemen.
j.
Adanya
kesepakan bahwa fungsi dan aktivitas dikendalikan oleh prosedur atau aturan.
k.
Adanya
dokumentasi secara rinci terkait aktivitas dalam prosedur operasional.
l.
Adanya
perkenalan dokumentasi. Setelah adanya ksespakatan manual mutu dan prosedur,
maka implementasi dari praktik systemutum manajemen mutu dapat dilakukan.
m.
Terdapatnya
penetapan partisipasi karyawan dalam pelatihan system.
n.
Adanya
peninjauan ulang serta melakukan audit system manajemen mutu.
4.
Manfaat Sistem Manajemen Mutu
Terdapat banyak manfaat yang diperoleh dari penerapan system
manajemen mutu, adapun manfaat tersebut antara lain adalah sebagai berikut:[7]
a.
Bagi
pelanggan antara lain tidak memiliki masalah dengan pelanggan baik ataupun berkaitan
denga produk atau jasa. Kepedulian terhadap pelanggan lebih diperhatikan, serta
menjamin terpenuhinya kepuasan pelanggan.
b.
Bagi
perusahaan antara lain yaitu, Terdapat perubahan kualitas produk dan jasa. Staf
lebih termotivasi. Produktivitas meningkat, baiaya turun, produk cacat
berjurang dan permasalahan dapat cepat teratasi.
5.
Macam- Macam Sistem Manajemen Mutu
Suatu manajemen mutu mempunyai standar tertentu yang telah
ditetapkan oleh lembaga penciptanya. Penetapan standar mutu tersebut berfungsi
sebagai jaminan atas kualitas barang atau jasa sesuai dengan yang dijanjikan.
Adapun beberapa macam- macam sistem manajemen mutu antara lain adalah sebagai
berikut:[8]
a.
Six Sigma
Six Sigma merupakan
sebuah system manajemen yang terstruktur untuk meperbaiki proses yang
difokuskan pada usaha mengurangi variasi proses sekaligus mengurangi cacat
(produk/jasa yang diluar spesifikasi)dengan menggunakan statistic dan problem
solving tools secara intensif. Dapat diartikan bahwa six sigma sebuah cara mengukur proses yang tujuannya mendekati
sempurna, yang disajikan dengan 3,4 DPMO atau sama dengan 6 sigma. Six Sigma dilambangkan dengan angka enam
(6) dan sigma (σ).
b.
ISO
(The International Organization For
Standarization) 9001:2000
International
standarizaton organization (ISO) adalah
organisasi non
pemerintah yang
beranggotakan badan- badan standarisasi nasional dari beberapa Negara. ISO
secara teknis dibentuk tahun 1987 dengan nama Technical Commite 176 (TC176)
atau dikenal dengan ISO, yang dapat menyusun seri standar yang dapat diterima
secara internasional.
c.
Malcolm
Baldrige
Malcom baldrige
adalah sebuah system manajemen kualitas yang diterangkan untuk menjadikan
lembaga unggul atau excellence. System
ini pertama kali diciptakan oleh US Congress pada tahun 1987 di bawah Public
Law 100- 107, sebagai penghormatan kepada Malcom Baldrige, Commerce Departement
Secretary, yang meninggal pada kecelakaan rodeo pada bulan jili 1987.
Tidak hanya itu
macam- macam system manajemen mutu termsuk kedalam singapura quality award,
Australian quality award dan lain sebagainya.
6.
Mutu Dalam Pendidikan
Adapun yang dimaksud mutu dalam lembaga pendidikan mencakup
keseluruhan proses pendidikan baik input, proses dan output pendidikan, maka
untuk menghasilkan input, proses dan output yang bermutu harus dilakukan dengan
manajemen yang baik, sehingga dengan manajemen yang baika akn berdampak pada
efisiensi pelaksanaan program dan meningkatnya kualitas mutu pendidikan.[9]
a.
Komponen Mutu
Sebagaimana penjelasan Imam Machali, Ara Hidayat (2016) mengutip
Sallis berpendapat bahwa kerangka komponen mutu meliputi:
1) Kepemimpinan yang strategis yang terdiri dari komitmen, kebijakan
mutu, analisis, organisasional, misi dan rencana strategis serta kepemimpinan
2) Sistem dan prosedur meliputi efesiensi administrative, pemkanaan
data, ISO 9001 dan biaya mutu.
3) Kerja tim, yang meliputi pemberdayaan memanage diri sendiri,
kelompok dan alat mutu yang digunakan.
4) Asesmen diri sendiri meliputi asesmen sendiri, monitoring dan
evaluasi, survey kebutuhan pelanggan dan pengujian standar, yang dalam hal ini
semua kegiatan tersebut berpusat pada peserta didik.
Berdasarkan
penjelasan di atas, keempat komponen tersebut dipengaruhi dan mempengaruhi:
1) Lingkungan pendidikan
2) Pertanggung jawaban
3) Perubahan kultur
4) Pihak- pihak yang peduli dan pelanggan.
b.
Implementasi Sistem Manajemen Mutu dalam Lembaga Pendidikan
Setelah dipaparkan tentang macam-macam sistem
manajemen mutu. Penulis memilih salah satu macam sistem manajemen mutu yang
diterapkan dalam lemabaga pendidikan, yaitu sistem manajemen mutu berbasis ISO
9001:2008. Penulisam ini berdasarkan studi jurnal tentang implementasi ISO
9001:2008 dalam dunia pendidikan.
Implementasi
Sistem Manajemen Mutu (Smm) Berbasis ISO 9001:2008 Dalam Lembaga Pendidikan
(Studi pada SMAN 5 Malang)[10]
Sistem Manajemen Mutu berbasis ISO 9001:2008 dibuat untuk mengatur manajemen
dalam sebuah organisasi agar lebih
terencana dan sistematis agar dapat memenuhi
apa saja yang diharapkan oleh pelanggan
secara efektif dengan melakukan perbaikan
secara terus menerus (continual
improvement).
Seperti pada tujuan SMAN 5 Malang
menerapkan SMM ISO 9001:2008 yaitu
antara lain:
a.
Menyempurnakan sistem manajemen sekolah yang berbasis Sistem Manajemen
Mutu
b. Upaya
sekolah untuk melakukan continual
improvement di segala bidang melalui
sekolah yang berstandar internasional
c. Pemenuhan
persyaratan SBI Menurut
Gaspersz (2006:25) terdapat 8 klausul
yang harus dilaksanakan oleh organisasi
yang menerapkan SMM ISO 9001:2008
yaitu salah satunya klausul ke 5 yaitu
tanggung jawab manajemen. SMAN 5 Malang
telah melaksanakan poin-poin yang ada
dalam klausul ke 5 ini, antara lain komitmen
manajemen, fokus pada pelanggan,
kebijakan mutu, perencanaan manajemen,
tanggung jawab, wewenang dan komunikasi
serta tinjauan manajemen.
SMAN 5 Malang memiliki komitmen untuk mengembangkan, menerapkan dan
meningkatkan
Sistem Manajemen Mutu dengan
cara kepala sekolah mengkomunikasikan
penerapan Sistem Manajemen Mutu kepada seluruh jajaran
dengan
menetapkan kebijakan mutu dan sasaran
mutu, menetapkan tanggung jawab dan
wewenang dan mengadakan rapat tinjauan
manajemen.
SMAN 5 Malang selalu berupaya untuk fokus pada pelanggan, yang dimaksud
pelanggan
disini adalah siswa, dengan memenuhi
kebutuhan dan harapan pelanggan
yaitu dengan melakukan perubahan
secara terus menerus di seluruh bidang
antara lain dengan melakukan perbaikan
sarana dan prasarana proses belajar
mengajar, perbaikan insfrastruktur lingkungan
sekolah, peningkatan akademik dengan
program akselerasi dan olimpiade, perbaikan
sarana dan prasarana ekstrakurikuler,
perbaikan sarana ibadah, peningkatan perpustakaan untuk menunjang
proses
pembelajaran dan peningkatan UKS yang
dilengkapi klinik gigi untuk memberikan
pelayanan kesehatan yang lebih baik
kepada warga sekolah.
SMAN 5 Malang menetapkan kebijakan mutu dimana
kebijakan mutu ini dibuat
oleh kepala sekolah dalam upaya mencapai
visi sekolah dan sebagai acuan kerja
pada seluruh Sumber Daya Manusia di sekolah.
Kebijakan mutu ini diterapkan secara
berkelanjutan. Kebijakan mutu SMAN 5
Malang antara lain:
a. Sekolah
menghasilkan lulusan yang mampu bersaing di era global, beriman
dan
bertaqwa dengan kompetensi bertaraf
internasional
b. Sekolah
menghasilkan dan mengimplementasikan
kurikulum (KTSP) dan SKL bertaraf internasional
c. Sekolah
mampu menyelesaikan akreditasi
nasional dengan nilai A dan berakreditasi
internasional melalui sertifikasi
ISO 9001:2008
d. Sekolah
menerapkan proses pembelajaran
yang inovatif, kreatif, variatif
dan berbasis IT dengan penerapan
pembelajaran bilingual
e. Sekolah
mampu memenuhi sarana dan prasarana pendidikan yang relevan dan
bertaraf
internasional
b. Mampu
memberikan pelayanan dan pengembangan
ekstrakurikuler dalam
rangka
membentuk dan mengembangkan karakter siswa secara
optimal
c. Sekolah
mampu menghasilkan pendidik dan tenaga kependidikan beretos kerja,
tangguh,
profesional dan memiliki kompetensi
bertaraf internasional
d. Sekolah
mampu menghasilkan prestasi bidang akademik dan non akademik yang
kompetitif di tingkat nasional dan internasional
e. Sekolah
mampu mengembangkan budaya
baca, budaya bersih, budaya taqwa,
dan budaya sopan santun
f. Sekolah
mampu mewujudkan lingkungan
sekolah yang nyaman, aman rindang,
asri dan bersih dengan konsep adiwiyata
dalam mendukung pencapaian prestasi tingkat internasional
SMAN 5 Malang mempunyai sasaran- sasaran mutu
dalam rangka untuk mencapai tujuan sekolah dan untuk perbaikan secara
terus
menerus yaitu:
a. Peningkatan
nilai ujian nasional
b. Peningkatan
jumlah lulusan 100%
c. Pencapaian
kepuasan pelayanan sekolah
d. Pemenuhan
rencana penelitian dan kerja
sama dalam bidang karya ilmiah
e. Peningkatan
kedisiplinan kehadiran guru
f. Peningkatan
kedisiplinan siswa
g. Peningkatan
prestasi akademik di bidang
olimpiade sains, TIK, Astronomi,
Geologi dan Ekonomi
SMAN 5 Malang menetapkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan kualifikasi
untuk
masing- masing personal yang menangani ISO 9001:2008 (Management
Representative,
Auditor dan Document Control) yang
saling terkait dan saling berpengaruh
satu sama lain agar pelaksanaan penerapan
ISO 9001:2008 dapat berjalan secara
efektif. Selain itu juga menetapkan proses
komunikasi dimana komunikasi tersebut
dapat mendukung efektifitas SMM yaitu
melalui papan pengumuman, surat keputusan,
rapat rutin bulanan, dsb.
SMAN 5 Malang melaksanakan rapat tinjauan manajemen setiap 6 bulan sekali
untuk
memastikan kesesuaian, kecukupan dan
efektifitasnya serta mengevaluasi keperluan
untuk perbaikan Sistem Manajemen
Mutu. Rapat ini membahas hasil dari
audit internal dan eksternal. Seperti
yang dijelaskan dalam salah satu
prinsip Sistem Manajemen Mutu yang dikemukakan
Masaake Imae dalam Widodo[11] bahwa terapkan PDCA dalam setiap tindakan. Pengendalian dan perbaikan
mutu
merupakan kegiatan yang berkelanjutan
yang harus dijalankan secara sistematis
dengan menerapkan pendekatan manajemen
Plan, Do, Check and Action (PDCA)
dari setiap karakteristik. Jika dihubungkan
dengan pendekatan PDCA tersebut
maka tanggung jawab manajemen merupakan
bagian dari proses perencanaan (plan),
dimana yang dimaksud dalam plan disini
adalah rencana proses mutu yang berorinetasi
pada kebutuhan pelanggan[12]
Dalam
implementasi SMM ISO 9001:2008 di SMAN 5 Malang terdapat faktor-faktor
pendukung dan penghambat. Adapun faktor-faktor yang mendukung implementasi SMM
ISO 9001:2008 di SMAN 5 Malang antara lain:
a.
Adanya penetapan tugas-tugas yang harus dilaksanakan oleh
coordinator tiap-tiap bagian sehingga mereka mengetahui apa saja yang harus
dilakukan tanpa menunggu komando dari kepala sekolah. Penetapan tugastugas ini
ditetapkan pada awal tahun ajaran.
b.
SMAN 5 Malang merupakan sekolah yang berlabel RSBI. Dimana sekolah
yang berlabel RSBI manajemen sekolah harus tertata dengan baik dan berstandar
internasional sehingga diharuskan untuk menerapka Sistem Manajemen Mutu ISO
9001:2008
Sedangkan
faktor-faktor yang menghambat implementasi SMM ISO 9001:2008 di SMAN 5 Malang
antara lain:
a.
Belum maksimalnya masing-masing personal yang menangani ISO dalam
menjalankan tugasnya yang telah ditetapkan
b.
Dengan melihat hasil tim audit internal maka dapat dikatakan bahwa
SMAN 5 Malang masih belum menjalankan SMM ISO 9001:2008 secara maksimal karena
masih banyaknya ditemukan ketidaksesuaian. Yang dimaksud dengan ketidaksesuaian
disini adalah ketidakmampuan dalam memenuhi persyaratan/klausul dalam ISO 9001:2008.
c.
Belum maksimalnya dalam hal pembahasan yang dilakukan dalam rapat
tinjauan manajemen dimana hanya membahas hasil audit internal dan eksternal.
d.
Kurangnya pengetahuan tentang IWA- 2[13], dimana IWA-2 merupakan panduan penerapan SMM ISO
9001:2008 bagi lembaga pendidikan sehingga diharapkan sekolah lebih efektif
dalam memenuhi harapan pelanggan.
e.
Tidak adanya unit kerja khusus yang menangani Sistem Manajemen
Mutu ISO 9001:2008.
Maka
berdasarkan penjelasan di atas, SMAN 5 Malang merupakan salah satu lembaga sekolah
yang sudah masuk dan berlabelkan standar ISO, hal ini sebagaimana yang telah di
jelaskan di atas bahwa dalam langkah- langkahnya SMAN 5 Malang mendapatkan
sertifikat ISO dalam hal ini ISO 9001:2008, maka melalui beberapa prinsip di
bawah ini antara lain adalahng mendapatkan sertifikat ISO dalam hal ini ISO
9001:2008, maka melalui beberapa prinsip di bawah ini antara lain adalah fokus
pada pelanggan, kepemimpinan, adanya keterlibatan seluruh SDM, pendekatan
proses, pendekatan sisten untuk pengelolaan, pengembangan secara berkelanjutan,
pembuatan keputusan berdasarkan fakta, hubungan saling menguntungkan dengan
pemasok.
C.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pembahasan tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa SMAN 5 Malang telah menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008
untuk menyempurnakan sistem manajemen sekolah dengan melakukan perbaikan secara
berkelanjutan. SMAN 5 Malang telah melaksanakan salah satu klausul dari 8
klausul yang ada dalam Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 yaitu klausul ke 5
tentang tanggung jawab manajemen. Dimana SMAN 5 Malang memiliki komitmen dalam
memenuhi harapan pelanggan dengan menetapkan kebijakan mutu, sasaran mutu, dan
mengadakan rapat tinjauan manajemen. SMAN 5 Malang telah berupaya mencapai
kepuasan pelanggan yaitu dengan melakukan perbaikan sarana dan prasarana dalam
proses belajar mengajar, perbaikan infrastruktur lingkungan sekolah,
peningkatan akademik dan peningkatan UKS. SMAN 5 Malang mempunyai sasaran dan
kebijakan mutu sebagai acuan dalam berbagai pengambilan keputusan agar visi dan
pemenuhan kebutuhan pelanggan dapat tercapai. SMAN 5 Malang telah menetapkan
tanggung jawab dan wewenang untuk masing-masing personal yang saling terkait
dan saling berpengauruh terhadap Sistem Manajemen Mutu serta menetapkan media
komunikasi internal untuk menunjang kelancaran pelaksanaan Sistem Manajemen
Mutu ISO 9001:2008. SMAN 5 Malang juga telah melakukan tinjauan manajemen
setiap 6 bulan sekali untuk memastikan Sistem Manajemen Mutu diterapkan secara
efektif serta bermanfaat bagi sekolah untuk menjaga konsistensinya terhadap
efisiensi yang harus dipertahankan.
[1] Ridwan
Abdullah Sani, Isda Pramuniati, Anise Mucktiany, Penjaminan Mutu Sekolah (Jakarta: Bumi Aksara, 2015), hlm. 1.
[2] Imam Machali,
Ara Hidayat, The Handbook Of Wducation
Management: Teori Dan Praktik Pengelolaan Sekolah/ Madrasah Di Indonesia (Jakarta:
Prenadamedia Group, 2016), hlm. 2- 4.
[3] Husaini Usma, Manajemen: Teori Praktik dan Riset
Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hlm. 477.
[4] Manlian Ronald
A. Simanjuntak, Skarlet Sinta Suana, Analisis
System Manajemen Mutu Dan Pengaruhnya Dalam Meningkatkan Kinerja Operasional
Bangunan Gedung Tinggi Perkantoran Di Jakarta Pusat, Jurnal Ilmiah
Engineering Vol. 4, No. 2, September 2014, hlm. 93
[5] Lihat http://jurnal-sdm.blogspot.co.id/2009/09/sistem-manajemen-kualitas-qms-definisi.html?m=1 Jumat 11 Mei
2018 Pukul 20:42.
[6] Lihat http://www.landasanteori.com/2015/10/pengertian-sistem-manajemen-mutu.html?m=1 Sabtu 12 Mei
2018 Pukul 9:04.
[7] Manlian Ronald
A. Simanjuntak, Skarlet Sinta Suana, Analisis
System Manajemen Mutu Dan Pengaruhnya dalam Meningkatkan kinerja Operasional Bangunan Gedung Tinggi
Perkantoran Di Jakarta Pusat …, hlm. 93.
[8] Imam Machali,
Ara Hidayat, The Handbook Of Wducation
Management: Teori Dan Praktik Pengelolaan Sekolah/ Madrasah Di Indonesia …,
hlm. 384.
[9] Imam Machali,
Ara Hidayat, The Handbook Of Wducation
Management: Teori Dan Praktik Pengelolaan Sekolah/ Madrasah Di Indonesia …,
hlm. 386.
[10] Dyah Ayu
Larasati, Imam Hanafi, Ainul Hayat, Implementasi Sistem Manajemen Mutu (Smm)
Berbasis Iso 9001:2008 Dalam Lembaga Pendidikan(Studi pada SMAN 5 Malang),
Jurusan Administrasi Publik. FIA, Universitas Brawijaya, Malang, dalam Jurnal
Adiministrasi Publik (JAP), Vol. 1, No. 1, 2008
[13] IWA-2
merupakan petunjuk penggunaan yang lebih spesifik untuk mengimplementasikan ISO
9001 dalam dunia pendidikan dan bukanlah merupakan suatu persyaratan (requirenment)
sebagaimana ISO 9001:2008. Dengan mengimplementasikan IWA-2 diharaokan akan
memiliki efektifitas yang tinggi bagi organisasi pendidikan khususnya PT untuk
dapat memenuhi persyaratan pelanggan, memperjelas implementasi ISO 9001,
mencapai pengembangan dan keberhasilan berkelanjutan. Diimplementasikannya
IWA-2 diharapkan akan membantu top management dalam mengembangkan
lembaga pendidikan secara berkelanjutan. (lihat: Sugeng Listyo Prabowo, Implementasi
Sistem Management Mutu, (Uin Malang Press: Malang, 2009), hlm. 185
No comments:
Post a Comment