Monday, June 4, 2018

IMPLEMENTASI QMS- E DALAM KONTEKS INSTITUSI PENDIDIKAN DI INDONESIA

IMPLEMENTASI QMS- E
DALAM KONTEKS INSTITUSI PENDIDIKAN DI INDONESIA
Oleh:                  
YOVI NUR ROHMAN (16771009)
SULFIYA (16771020)
Mahasiswa Prodi Magister Pendidikan Agama Islam
Pascasarjana UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

A.    Latar belakang
Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dalam memajukan suatu Negara serta membentuk sebuah watak dalam suatu bangsa. Pendidikan merupakan salah satu faktor tumbuh berkembangnya ekonomi dalam suatu Negara. Tidak hanya itu pendidikan juga sebagai tolak ukur kemajuan dan kualitas dari suatu bangsa, maka keberdaan pendidikan sangat berperan penting dalam menciptakan masyarakat yang cerdas, berwawasan luas serta masyarakat yang beradab.
untuk itu peningkatan mutu terhadap pendidikan menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Adapun ukuran mutu dalam dunia pendidikan antara lain adalah sekolah memiliki akreditasi A, lulusan diterima disekolah terbaik, hasil ujian nasional terbaik, banyaknya guru yang professional, peserta didik memiliki prestasi dalam berbagai kompetensi, serta peserta didik dari sekolah tersebut memiliki karakter yang baik.[1]
Era globalisasi yang di tandai dengan majunya teknologi, transportasi dan informasi, menuntut lembaga pendidikan untuk terus melakukan perbaikan terhadap kualitas atau mutu pendidikan. Salah satu caranya adalah dengan memperbaiki manajemen dalam pendidikan itu sendiri. Adapun salah satu contoh perbaikan manajemen pendidikan adalah dengan diterapkannya sistem manajemen mutu, dimana dalam hal ini sistem manajemen mutu menyediakan struktur organisasi, prosedur, proses dan sumber daya yang dibutuhkan demi memastikan mutu dari layanan serta produk yang dihasilkan oleh lembaga pendidikan tersebut. Tidak hanya itu dalam sistem manajemen mutu dituntut adanya perubahan budaya serta adanya perbaikan tehadap tim kerja.                                                                      
Maka sistem manajemen mutu ini menunjukkan suatu komitmen suatu lembaga pendidikan dalam kaitannya terhadap pelayanan, hasil produk yang ditawarkan oleh lembaga pendidikan serta kualitas terhadap kinerja para pekerja. Maka dari hal itu di atas, dalam makalah ini akan dikaji tentang implementasi sistem manajemen mutu pada lembaga pendidikan.























B.     PEMBAHASAN
1.      Definisi Sistem Manajemen Mutu
Secara bahasa Manajemen berasal dari kata manage berarti tindakan untuk membimbing atau memimpin, sedangkan secara terminology pengertian manajemen menurut para tokoh antara lain adalah sebagai berikut:[2]
a.       Manajemen sebagai alat atau cara menurut Millon Brown manajemen adalah alat atau cara untuk menggunakan orang- orang, uang, perlengkapan, bahan- bahan dan metode secara efeltif untuk mencapai tujuan.
b.      Manajemen sebagai tenaga atau kekuatan menurut Albert Lepawsky adalah tenaga atau kekuatan yang memimpin, menveri petunujuk dan mengarahkan suatu organisasi untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
c.       Manajemen sebagai system menurut Sanusi adalah manajemen sebagai system tingkah laku manusia yang kooperatif yang diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu melalui tindakan- tindakan rasional yang dilakukan secara terus menerus.
d.      Manajemen sebagai prosesGeorge R. Terry manajemen adalah suatu proses yang khas terdiri dari tindakan- tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian yang dilakukan untuk menetukan serta mencapai sasaran yang telah ditetntukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber- sumber lainnya.
e.       Manajemen sebagai aktivitas menurut H. Koontz dan Donnel adalah usaha mendapatkan sesuatu melalui kegiatan orang lain.
Maka berdasarkan pngertian di atas manajemen adalah memanage organisasi untuk mencapai tujuan yang ditetapkan secara efektif, efisien dan produktif.
Mutu berasal dari bahasa latin quails yang berarti what/kind of. Mutu menurut deming adalah kesesuaian dengan kebutuhan pasar. Mutu menurut juran adalah kecocokan dengan produk. Mutu menurut Crosby adalah kesesuaian denga yang disyaratkan. Menurut West- Burnhm mutu adalah ukuran relative suatu produk atas jasa sesuai dengan standar mutu desaian.[3] Berdasarkan pengertian mutu di atas ditarik suatu kesimpulan bahwa mutu adakah produk atau jasa yang sesuai dengan standar mutu yang telah ditetapkan dan memuaskan pelanggan.
Maka yang dimaksud system manajemen mutu menurut Gspersz adalah sekumpulan prosedur terdokumentasidan praktik- praktik stndar untuk manajemen system yang bertujuan menjamin kesesuaian dari suatu proses dan produk terhadap kebutuhan atau persyaratan tertentu. Kebutuhan atau persyaratan ditentukan oleh pelanggan dan organisasi. Dalam hal ini system manajemen mutu mendefinisikan bagaimana organisasi menerapkan praktik- praktik manajemen mutu secara konsisten untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan pasar. [4]

2.      Karakteristik Sistem Manajemen Mutu
Teradapat beberapa karakteristik pada sistem manajemen mutu, adapun karakteristik tersebut atara lain adalah sebagai berikut:[5]
a.       Sistem manajemen mutu mencakup lingkungan luas yang terdiri dari aktivitas- aktivitas dalam organisasi modern.
b.      System manajemen mutu berfokus pada sikap konsistensi dalam bekerja. Dalam hal ini berkaitan denganbeberapa tingkat dokumentasi standar- standar kerja.
c.       Adapun elemen- elemen dalam system manajemen mutu yaitu, tujuan (objectivitas), pelanggan (customer), hasil- hasil (outputs), proses (processes), masukan- masukan (inputs), pemasok (suppliers) dan pengukuran untuk umpan balik dan umpan maju (measurement for feedback and feedforward).
3.      Tahapan- Tahapan Penerapan Sistem Manajemen Mutu
Dalam penerapannya system manajemen mutu mempunyai langkah- langkah tersendiri. Adapun langkah- langkah system manajemen mutu antara lain adalah sebagai berikut:[6]
a.       Adanya suatu keputusan dalam mengadopsi suatu standar system manajemen mutu yang akan diterapkan. Dalam hal ini system yang dipilih berdasarkan kesesuaian dengan kebutuhan pelanggan.
b.      Adanya komitmen pada pemimpin senior. Untuk menerapkan sistem manajemen mutu dibutuhkannya komitmen agar dapat didokumentasi dari sistem manajemen mutu tersebut.
c.       Adanya penetapan kelompok kerja, yang terdiri dari manajer- manajer senior. Dimana dalam hal ini manajer senior harus aktif dan faham terhadap syarat- syarat standar manajemen mutu.
d.      Adanya penugasan terhadap wakil manajemen. Dalam hal terkait tentang penugasan pada manajemen tidak boleh diberi tugas lain atau bukan tanggung jawabnya, dengan tujuan agar persyaratan dari system manajemen mutu benar- benar telah dilaksanakan dan dipelihara.
e.       Diterapkannya tujuan- tujuan mutu serta implementasi. Tidak ada metode baku atau tunggal dari implementasi system manajemen mutu dalam organisasi . Dalam manajemen program yang diterapkan bukan hanya perorang tetapi merupakan tanggung jawab semua organisasi.
f.       Adanya peninjauan ulang terhadap system manajemen yang diterapkan. Dalam hal ini berkaitan dengan audit system atau penilaian terhadap system manajemen mutu yang ada.
g.      Adanay peninjauan ulang terhadap struktur organisasi. Dilakukannya evaluasi terhadap struktur manajemen yang ada.
h.      Menciptaka kesadaran mutu pada tiap- tiap tingkat organisasi.
i.        Adanya pengembanagn peninjauan ulang tehadap system manajemen nutu dalam manual (buku panduan) mutu. Hal ini berkaitan dengan kelengkapan dokumen- dokumen telah lengkap dan tersusun rapi dalam system manajemen.
j.        Adanya kesepakan bahwa fungsi dan aktivitas dikendalikan oleh prosedur atau aturan.
k.      Adanya dokumentasi secara rinci terkait aktivitas dalam prosedur operasional.
l.        Adanya perkenalan dokumentasi. Setelah adanya ksespakatan manual mutu dan prosedur, maka implementasi dari praktik systemutum manajemen mutu dapat dilakukan.
m.    Terdapatnya penetapan partisipasi karyawan dalam pelatihan system.
n.      Adanya peninjauan ulang serta melakukan audit system manajemen mutu.


4.      Manfaat Sistem Manajemen Mutu
Terdapat banyak manfaat yang diperoleh dari penerapan system manajemen mutu, adapun manfaat tersebut antara lain adalah sebagai berikut:[7]
a.       Bagi pelanggan antara lain tidak memiliki masalah dengan pelanggan baik ataupun berkaitan denga produk atau jasa. Kepedulian terhadap pelanggan lebih diperhatikan, serta menjamin terpenuhinya kepuasan pelanggan.
b.      Bagi perusahaan antara lain yaitu, Terdapat perubahan kualitas produk dan jasa. Staf lebih termotivasi. Produktivitas meningkat, baiaya turun, produk cacat berjurang dan permasalahan dapat cepat teratasi.

5.      Macam- Macam Sistem Manajemen Mutu
Suatu manajemen mutu mempunyai standar tertentu yang telah ditetapkan oleh lembaga penciptanya. Penetapan standar mutu tersebut berfungsi sebagai jaminan atas kualitas barang atau jasa sesuai dengan yang dijanjikan. Adapun beberapa macam- macam sistem manajemen mutu antara lain adalah sebagai berikut:[8]
a.       Six Sigma
Six Sigma merupakan sebuah system manajemen yang terstruktur untuk meperbaiki proses yang difokuskan pada usaha mengurangi variasi proses sekaligus mengurangi cacat (produk/jasa yang diluar spesifikasi)dengan menggunakan statistic dan problem solving tools secara intensif. Dapat diartikan bahwa six sigma sebuah cara mengukur proses yang tujuannya mendekati sempurna, yang disajikan dengan 3,4 DPMO atau sama dengan 6 sigma. Six Sigma dilambangkan dengan angka enam (6) dan sigma (σ).
b.      ISO (The International Organization For Standarization) 9001:2000
International standarizaton organization (ISO) adalah organisasi non
pemerintah yang beranggotakan badan- badan standarisasi nasional dari beberapa Negara. ISO secara teknis dibentuk tahun 1987 dengan nama Technical Commite 176 (TC176) atau dikenal dengan ISO, yang dapat menyusun seri standar yang dapat diterima secara internasional.
c.       Malcolm Baldrige
Malcom baldrige adalah sebuah system manajemen kualitas yang diterangkan untuk menjadikan lembaga unggul atau excellence. System ini pertama kali diciptakan oleh US Congress pada tahun 1987 di bawah Public Law 100- 107, sebagai penghormatan kepada Malcom Baldrige, Commerce Departement Secretary, yang meninggal pada kecelakaan rodeo pada bulan jili 1987.
Tidak hanya itu macam- macam system manajemen mutu termsuk kedalam singapura quality award, Australian quality award dan lain sebagainya.

6.      Mutu Dalam Pendidikan
Adapun yang dimaksud mutu dalam lembaga pendidikan mencakup keseluruhan proses pendidikan baik input, proses dan output pendidikan, maka untuk menghasilkan input, proses dan output yang bermutu harus dilakukan dengan manajemen yang baik, sehingga dengan manajemen yang baika akn berdampak pada efisiensi pelaksanaan program dan meningkatnya kualitas mutu pendidikan.[9]
a.      Komponen Mutu
Sebagaimana penjelasan Imam Machali, Ara Hidayat (2016) mengutip Sallis berpendapat bahwa kerangka komponen mutu meliputi:
1)      Kepemimpinan yang strategis yang terdiri dari komitmen, kebijakan mutu, analisis, organisasional, misi dan rencana strategis serta kepemimpinan
2)      Sistem dan prosedur meliputi efesiensi administrative, pemkanaan data, ISO 9001 dan biaya mutu.
3)      Kerja tim, yang meliputi pemberdayaan memanage diri sendiri, kelompok dan alat mutu yang digunakan.
4)      Asesmen diri sendiri meliputi asesmen sendiri, monitoring dan evaluasi, survey kebutuhan pelanggan dan pengujian standar, yang dalam hal ini semua kegiatan tersebut berpusat pada peserta didik.
Berdasarkan penjelasan di atas, keempat komponen tersebut dipengaruhi dan mempengaruhi:
1)      Lingkungan pendidikan
2)      Pertanggung jawaban
3)      Perubahan kultur
4)      Pihak- pihak yang peduli dan pelanggan.

b.   Implementasi Sistem Manajemen Mutu dalam Lembaga Pendidikan
Setelah dipaparkan tentang macam-macam sistem manajemen mutu. Penulis memilih salah satu macam sistem manajemen mutu yang diterapkan dalam lemabaga pendidikan, yaitu sistem manajemen mutu berbasis ISO 9001:2008. Penulisam ini berdasarkan studi jurnal tentang implementasi ISO 9001:2008 dalam dunia pendidikan.
Implementasi Sistem Manajemen Mutu (Smm) Berbasis ISO 9001:2008 Dalam Lembaga Pendidikan (Studi pada SMAN 5 Malang)[10]
Sistem Manajemen Mutu berbasis ISO 9001:2008 dibuat untuk mengatur manajemen dalam sebuah organisasi agar lebih terencana dan sistematis agar dapat memenuhi apa saja yang diharapkan oleh pelanggan secara efektif dengan melakukan perbaikan secara terus menerus (continual improvement). Seperti pada tujuan SMAN 5 Malang menerapkan SMM ISO 9001:2008 yaitu antara lain:
a.       Menyempurnakan sistem manajemen sekolah yang berbasis Sistem Manajemen Mutu
b.      Upaya sekolah untuk melakukan continual improvement di segala bidang melalui sekolah yang berstandar internasional
c.       Pemenuhan persyaratan SBI Menurut Gaspersz (2006:25) terdapat 8 klausul yang harus dilaksanakan oleh organisasi yang menerapkan SMM ISO 9001:2008 yaitu salah satunya klausul ke 5 yaitu tanggung jawab manajemen. SMAN 5 Malang telah melaksanakan poin-poin yang ada dalam klausul ke 5 ini, antara lain komitmen manajemen, fokus pada pelanggan, kebijakan mutu, perencanaan manajemen, tanggung jawab, wewenang dan komunikasi serta tinjauan manajemen.
SMAN 5 Malang memiliki komitmen untuk mengembangkan, menerapkan dan meningkatkan Sistem Manajemen Mutu dengan cara kepala sekolah mengkomunikasikan penerapan Sistem Manajemen Mutu kepada seluruh jajaran dengan menetapkan kebijakan mutu dan sasaran mutu, menetapkan tanggung jawab dan wewenang dan mengadakan rapat tinjauan manajemen.
SMAN 5 Malang selalu berupaya untuk fokus pada pelanggan, yang dimaksud pelanggan disini adalah siswa, dengan memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan yaitu dengan melakukan perubahan secara terus menerus di seluruh bidang antara lain dengan melakukan perbaikan sarana dan prasarana proses belajar mengajar, perbaikan insfrastruktur lingkungan sekolah, peningkatan akademik dengan program akselerasi dan olimpiade, perbaikan sarana dan prasarana ekstrakurikuler, perbaikan sarana ibadah, peningkatan perpustakaan untuk menunjang proses pembelajaran dan peningkatan UKS yang dilengkapi klinik gigi untuk memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik kepada warga sekolah.
SMAN 5 Malang menetapkan kebijakan mutu dimana kebijakan mutu ini dibuat oleh kepala sekolah dalam upaya mencapai visi sekolah dan sebagai acuan kerja pada seluruh Sumber Daya Manusia di sekolah. Kebijakan mutu ini diterapkan secara berkelanjutan. Kebijakan mutu SMAN 5 Malang antara lain:
a.       Sekolah menghasilkan lulusan yang mampu bersaing di era global, beriman dan bertaqwa dengan kompetensi bertaraf internasional
b.      Sekolah menghasilkan dan mengimplementasikan kurikulum (KTSP) dan SKL bertaraf internasional
c.       Sekolah mampu menyelesaikan akreditasi nasional dengan nilai A dan berakreditasi internasional melalui sertifikasi ISO 9001:2008
d.      Sekolah menerapkan proses pembelajaran yang inovatif, kreatif, variatif dan berbasis IT dengan penerapan pembelajaran bilingual
e.       Sekolah mampu memenuhi sarana dan prasarana pendidikan yang relevan dan bertaraf internasional
b.      Mampu memberikan pelayanan dan pengembangan ekstrakurikuler dalam
rangka membentuk dan mengembangkan karakter siswa secara optimal

c.       Sekolah mampu menghasilkan pendidik dan tenaga kependidikan beretos kerja, tangguh, profesional dan memiliki kompetensi bertaraf internasional
d.      Sekolah mampu menghasilkan prestasi bidang akademik dan non akademik yang kompetitif di tingkat nasional dan internasional
e.       Sekolah mampu mengembangkan budaya baca, budaya bersih, budaya taqwa, dan budaya sopan santun
f.       Sekolah mampu mewujudkan lingkungan sekolah yang nyaman, aman rindang, asri dan bersih dengan konsep adiwiyata dalam mendukung pencapaian prestasi tingkat internasional
SMAN 5 Malang mempunyai sasaran- sasaran mutu dalam rangka untuk mencapai tujuan sekolah dan untuk perbaikan secara terus menerus yaitu:
a.       Peningkatan nilai ujian nasional
b.      Peningkatan jumlah lulusan 100%
c.       Pencapaian kepuasan pelayanan sekolah
d.      Pemenuhan rencana penelitian dan kerja sama dalam bidang karya ilmiah
e.       Peningkatan kedisiplinan kehadiran guru
f.       Peningkatan kedisiplinan siswa
g.      Peningkatan prestasi akademik di bidang olimpiade sains, TIK, Astronomi, Geologi dan Ekonomi
SMAN 5 Malang menetapkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan kualifikasi untuk masing- masing personal yang menangani ISO 9001:2008 (Management Representative, Auditor dan Document Control) yang saling terkait dan saling berpengaruh satu sama lain agar pelaksanaan penerapan ISO 9001:2008 dapat berjalan secara efektif. Selain itu juga menetapkan proses komunikasi dimana komunikasi tersebut dapat mendukung efektifitas SMM yaitu melalui papan pengumuman, surat keputusan, rapat rutin bulanan, dsb.
SMAN 5 Malang melaksanakan rapat tinjauan manajemen setiap 6 bulan sekali untuk memastikan kesesuaian, kecukupan dan efektifitasnya serta mengevaluasi keperluan untuk perbaikan Sistem Manajemen Mutu. Rapat ini membahas hasil dari audit internal dan eksternal. Seperti yang dijelaskan dalam salah satu prinsip Sistem Manajemen Mutu yang dikemukakan Masaake Imae dalam Widodo[11] bahwa terapkan PDCA dalam setiap tindakan. Pengendalian dan perbaikan mutu merupakan kegiatan yang berkelanjutan yang harus dijalankan secara sistematis dengan menerapkan pendekatan manajemen Plan, Do, Check and Action (PDCA) dari setiap karakteristik. Jika dihubungkan dengan pendekatan PDCA tersebut maka tanggung jawab manajemen merupakan bagian dari proses perencanaan (plan), dimana yang dimaksud dalam plan disini adalah rencana proses mutu yang berorinetasi pada kebutuhan pelanggan[12]
Dalam implementasi SMM ISO 9001:2008 di SMAN 5 Malang terdapat faktor-faktor pendukung dan penghambat. Adapun faktor-faktor yang mendukung implementasi SMM ISO 9001:2008 di SMAN 5 Malang antara lain:
a.       Adanya penetapan tugas-tugas yang harus dilaksanakan oleh coordinator tiap-tiap bagian sehingga mereka mengetahui apa saja yang harus dilakukan tanpa menunggu komando dari kepala sekolah. Penetapan tugastugas ini ditetapkan pada awal tahun ajaran.
b.      SMAN 5 Malang merupakan sekolah yang berlabel RSBI. Dimana sekolah yang berlabel RSBI manajemen sekolah harus tertata dengan baik dan berstandar internasional sehingga diharuskan untuk menerapka Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008
Sedangkan faktor-faktor yang menghambat implementasi SMM ISO 9001:2008 di SMAN 5 Malang antara lain:
a.       Belum maksimalnya masing-masing personal yang menangani ISO dalam menjalankan tugasnya yang telah ditetapkan
b.      Dengan melihat hasil tim audit internal maka dapat dikatakan bahwa SMAN 5 Malang masih belum menjalankan SMM ISO 9001:2008 secara maksimal karena masih banyaknya ditemukan ketidaksesuaian. Yang dimaksud dengan ketidaksesuaian disini adalah ketidakmampuan dalam memenuhi persyaratan/klausul dalam ISO 9001:2008.
c.       Belum maksimalnya dalam hal pembahasan yang dilakukan dalam rapat tinjauan manajemen dimana hanya membahas hasil audit internal dan eksternal.
d.      Kurangnya pengetahuan tentang IWA- 2[13], dimana IWA-2 merupakan panduan penerapan SMM ISO 9001:2008 bagi lembaga pendidikan sehingga diharapkan sekolah lebih efektif dalam memenuhi harapan pelanggan.
e.       Tidak adanya unit kerja khusus yang menangani Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008.
Maka berdasarkan penjelasan di atas, SMAN 5 Malang merupakan salah satu lembaga sekolah yang sudah masuk dan berlabelkan standar ISO, hal ini sebagaimana yang telah di jelaskan di atas bahwa dalam langkah- langkahnya SMAN 5 Malang mendapatkan sertifikat ISO dalam hal ini ISO 9001:2008, maka melalui beberapa prinsip di bawah ini antara lain adalahng mendapatkan sertifikat ISO dalam hal ini ISO 9001:2008, maka melalui beberapa prinsip di bawah ini antara lain adalah fokus pada pelanggan, kepemimpinan, adanya keterlibatan seluruh SDM, pendekatan proses, pendekatan sisten untuk pengelolaan, pengembangan secara berkelanjutan, pembuatan keputusan berdasarkan fakta, hubungan saling menguntungkan dengan pemasok.
C.    KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pembahasan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa SMAN 5 Malang telah menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 untuk menyempurnakan sistem manajemen sekolah dengan melakukan perbaikan secara berkelanjutan. SMAN 5 Malang telah melaksanakan salah satu klausul dari 8 klausul yang ada dalam Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 yaitu klausul ke 5 tentang tanggung jawab manajemen. Dimana SMAN 5 Malang memiliki komitmen dalam memenuhi harapan pelanggan dengan menetapkan kebijakan mutu, sasaran mutu, dan mengadakan rapat tinjauan manajemen. SMAN 5 Malang telah berupaya mencapai kepuasan pelanggan yaitu dengan melakukan perbaikan sarana dan prasarana dalam proses belajar mengajar, perbaikan infrastruktur lingkungan sekolah, peningkatan akademik dan peningkatan UKS. SMAN 5 Malang mempunyai sasaran dan kebijakan mutu sebagai acuan dalam berbagai pengambilan keputusan agar visi dan pemenuhan kebutuhan pelanggan dapat tercapai. SMAN 5 Malang telah menetapkan tanggung jawab dan wewenang untuk masing-masing personal yang saling terkait dan saling berpengauruh terhadap Sistem Manajemen Mutu serta menetapkan media komunikasi internal untuk menunjang kelancaran pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008. SMAN 5 Malang juga telah melakukan tinjauan manajemen setiap 6 bulan sekali untuk memastikan Sistem Manajemen Mutu diterapkan secara efektif serta bermanfaat bagi sekolah untuk menjaga konsistensinya terhadap efisiensi yang harus dipertahankan.



[1] Ridwan Abdullah Sani, Isda Pramuniati, Anise Mucktiany, Penjaminan Mutu Sekolah (Jakarta: Bumi Aksara, 2015), hlm. 1.
[2] Imam Machali, Ara Hidayat, The Handbook Of Wducation Management: Teori Dan Praktik Pengelolaan Sekolah/ Madrasah Di Indonesia (Jakarta: Prenadamedia Group, 2016), hlm. 2- 4.
[3] Husaini Usma, Manajemen: Teori Praktik dan Riset Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hlm. 477.
[4] Manlian Ronald A. Simanjuntak, Skarlet Sinta Suana, Analisis System Manajemen Mutu Dan Pengaruhnya Dalam Meningkatkan Kinerja Operasional Bangunan Gedung Tinggi Perkantoran Di Jakarta Pusat, Jurnal Ilmiah Engineering Vol. 4, No. 2, September 2014, hlm. 93
[7] Manlian Ronald A. Simanjuntak, Skarlet Sinta Suana, Analisis System Manajemen Mutu Dan Pengaruhnya dalam Meningkatkan kinerja Operasional Bangunan Gedung Tinggi Perkantoran Di Jakarta Pusat …, hlm. 93.
[8] Imam Machali, Ara Hidayat, The Handbook Of Wducation Management: Teori Dan Praktik Pengelolaan Sekolah/ Madrasah Di Indonesia …, hlm. 384.
[9] Imam Machali, Ara Hidayat, The Handbook Of Wducation Management: Teori Dan Praktik Pengelolaan Sekolah/ Madrasah Di Indonesia …, hlm. 386.
[10] Dyah Ayu Larasati, Imam Hanafi, Ainul Hayat, Implementasi Sistem Manajemen Mutu (Smm) Berbasis Iso 9001:2008 Dalam Lembaga Pendidikan(Studi pada SMAN 5 Malang), Jurusan Administrasi Publik. FIA, Universitas Brawijaya, Malang, dalam Jurnal Adiministrasi Publik (JAP), Vol. 1, No. 1, 2008
[11] Suparno Eko Widodo, Manajemen Mutu Pendidikan, (Jakarta: Ardadizya Jaya, 2011), hlm. 15
[12] Ibid., hlm. 12
[13] IWA-2 merupakan petunjuk penggunaan yang lebih spesifik untuk mengimplementasikan ISO 9001 dalam dunia pendidikan dan bukanlah merupakan suatu persyaratan (requirenment) sebagaimana ISO 9001:2008. Dengan mengimplementasikan IWA-2 diharaokan akan memiliki efektifitas yang tinggi bagi organisasi pendidikan khususnya PT untuk dapat memenuhi persyaratan pelanggan, memperjelas implementasi ISO 9001, mencapai pengembangan dan keberhasilan berkelanjutan. Diimplementasikannya IWA-2 diharapkan akan membantu top management dalam mengembangkan lembaga pendidikan secara berkelanjutan. (lihat: Sugeng Listyo Prabowo, Implementasi Sistem Management Mutu, (Uin Malang Press: Malang, 2009), hlm. 185

No comments:

Post a Comment