Model Management Mutu :
Eourupen Quality Management
Oleh:
Riz1i Miftakhudin Fauzi (16771047)
Mahasiswa Prodi
Magister Pendidikan Agama Islam
Pascasarjana UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
A.
PENDAHULUAN
1. Latar
Belakang
Sudah jamak di
ketahui, bahwa hari ini bisa dikatakan dan diakui systempendidikan berkiblat di eropa. Sekalipun hasil survei
yang telah diluncurkan masih membawa dampak reaksi perdebatan pro dan kontra,
namun kita patut memberikan apresiasi pada sistem pendidikan di eropa terlepas
di perdebatan tersebut.
Sedikit sebagai
contoh yang perlu kita kaji bersama adalah hasil penelitian yang dilakukan oleh
Timo Lankinen yang berjudul Basic
Education Reform in Filandia; How to Develop The Top Ranked Edcation System,[1]menyebutkan bahwa kemajuan system pendidikan di barat terkhusus di
Finlandia dikarenaka adanya keterkaitan learning
culture, ethos of thrust serta education
system. Learning culture terkait dengan high
standars for all, ethos of thrust terkait dengan supportive ethos, education system terkait dengan profesionalisme of teacher.Komponen-komponen
tersebut berjalan seirama dengan apik.
Adapun fakta
pendidikan nasional kita, mutu pendidikan (sebagai contoh pendidikan dasar dan
menegah) masih belum sepenuhnya seperti yang diharapkan. Bukan dalam hal
membandingkan dengan mutu pendidikan barat, namun disini kita perlu adanya
kesadaran untuk koreksi bersama mutu pendidikan nasional kita agar lebih baik.
Karena faktanya hasil pemetaan mutu pendidikan nasional tahun 2014 menunjukkan
hanya berkisar 16% satuan pendidikan yang memenuhi standar nasional pendidikan
(SNP).[2]
Padahal,
peserta didik, orang tua dan masyarakat adalah pelanggan yang bebas menentukan
pilihan yang tepat terhadap institusi mana yang layak memberikan jaminan
terhdap masa depan anak-anaknya. Artinya, kualitas layanan baik dalam bentuk
sarana prasarana, birokrasi, kurikulum, kecakapan tenaga pengarjar, kompetensi
pimpinan dan karyawan sekolah, budaya serta lingkungan sekolah yang mendukung,
akan memungkinkan suatu lembaga pendidikan dipercaya dan menjadi pilihan
masyarakat.[3]
Persaingan
global saat ini juga menuntut institusi untuk lebih memperhatikan kualitas
produk dan proses terkait dengan pemasaran, operasi maupun fungsi-fungsi lain,
bahkan sampai dengan penetapan strategi keuangan. Usaha perbaikan kualitas
dapat diartikan sebagai pencapaian tujuan dengan membentuk strategi yang
dimulai dari tahap kontrak desain teknis sampai dihasilkan produk, proses, jasa
atau sistem yang sesuai dengan keinginan.[4]
Pada akhirnya,
melirik pencapaian pendidikan di barat yang begitu pesat akan mutu yang selalu
terjamin dan inovasi re-search-nya, tidak sedikit system pendidikan
melalui penjaminan mutu di Indonesia mengimpor beberapa model penjaminan mutu
sebagaimana yang diterapkan di barat. Hal ini bisa dilacak melalui mandat pada
beberapa undang-undang sistem pendidikan nasional Indonesia.[5]
Adapun terkait
model pejaminan mutu bagaimanakah yang baik dan tepat kiranya untuk bisa
mendongkrak kualitas mutu pendidikan nasional kita saat ini? Quality award seringkali dipakai untuk
melakukan self-assessment. Organisasi
dapat memanfaatkan elemen-elemen dalam quality
award untuk mengukur kemajuan dari implementasi manajemen kualitas.
Hardjono menerangkan terdapat tiga model quality
award yang secara luas diadopsi oleh perusahaan di dunia untuk melakukan
pengukuran atau evaluasi diri, yaitu Deming
Prize (Jepang), Malcolm Balridge
National Quality Award (Amerika), dan European
Quality Award (Eropa). Elemen yang digunakan dalam model-model tersebut
memang berbeda, namun membagi konsep dan prinsip yang sama.[6]Diantara model-model tersebut ada istilah European Quality Management. Model inilah yang akan penulis kaji
sebagai bentuk pengantar untuk mendalami model penjaminan mutu European Quality Management.
2.
Rumusan Masalah
Dalam pemaparan serta identifikasi
latar belakang tersebut terlihat jelas bahwa perlu adanya kajian analisis terhadap
European quality managemant. Maka penulis dapat mengambil rumusan
masalah sebagai berikut:
1.
Bagaimana sejarah kemunculan european quality management?
2. Apakelebihan
european quality management?
3. Bagaimana
kriteria european quality management?
3.
Tujuan
Adapun arah tujuan penulisan
makalah ini, penulis merinci kedalam tujuan-tujuan yang lebih khusus, yaitu:
1. Untuk Menganalisis sejarah kemunculan european quality management?
4. Untuk
menganalisiskelebihan european quality management?
5. Untuk
menganalisis kriteria european quality management?
B.
PEMBAHASAN
Secara umum
dapat dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan penjaminanmutu adalah perencanaan,
penerapan, pengendalian, dan pengembangan standarmutu pendidikan secara
konsisten dan berkelanjutan (continuous
improvement-Kaizen) sehingga stakeholders
baik internal maupun eksternalmemperoleh kepuasan.[7]
Adapun european quality managementadalah alat
sederhana untuk membantu organisasi menerapkan sistem jaminan mutu dengan
mengukur kinerja sistem tersebut dibandingkan dengan kondisi istimewa/idealnya;
membantu organisasi dalam memahami perbedaan; dan menstimulasi solusi.[8]
European quality management menyediakan
system mutu yang berfokus pada pemecahan solusi dalam rangka pencapaian perbaikan
organisasi secara terus menerus berkelanjutan. Dengan demikian sebuah
organisasi tidak akan beku dan tetap mengikuti kerangka pergerakan perkembangan
zaman. Hal ini sangat akan membantu seorang manajer dalam memahami makna TQM
dalam mengelola sebuah organisasi.
Hari ini,
banyak kalangan mulai dari sector pendidikan, bisnis, organisasi lainnya
beramai-ramai menerapkan europen quality
management. Hal ini dalam rangka mengejar perbaikan kualitas mutu
masing-masing sector. Melihat fenomena tersebut, saat ini terdapat organisasi
nirlaba yang bernama European Founding
for Quality Managemnt. Organisasi ini menyediakan beragam jaringan, dan
pelatihan bagi para mana jer untuk mengikuti perkembangan trend terbaru dalam
menejemen serta penelitian terkait total
quality menejemen.
1.
Sejarah Kemunculan European
Quality Management
EQA (The European Quality Award) adalah penghargaan kualitas regional
yang diberikan untuk perusahaan-perusahaan di negara-negara Eropa, baik
perusahaan kecil, menengah ataupun besar. EQA menduduki puncak dari puluhan
penghargaan mutu regional dan nasional. Organisasi yang menerima perkenalan
bergengsi ini mempertunjukkan keseluruhan kinerja yang berdasar pada keunggulan
mereka. Adapun 16 negara yang terlibat saat ini adalah: Austria, Belgium, the
Czech Republic, Denmark, Germany, Hungary, Ireland, Italy, Netherlands, Norway,
Portugal, Russia, Slovenia, Spain, Turkey, dan UnitedKingdom.[9]
The European Quality Award atau Penghargaan Mutu Eropa diperkenalkan pada tahun Oktober 1991
dalam pertemuan Forum Manajemen Mutu Eropa (EFQM) di Paris. Forum tersebut
merupakan organisasi baru yang dibentuk pada tahun 1988 oleh 14 perusahaan
besar Eropa.[10] Adanya inisiatif pembentukan The European Foundation for Quality
Management (EFQM) oleh 14 perusahaan besar ini tidak lain agar dengan adanya
The European Quality Award (EQA) dapat mendorong perusahaan-perusahaan Eropa
untuk berkompetisi di pasar global.[11] Sekarang jumlah perusahaan-perusahaan tersebut telah berkembang
menjadi 170 perusahaan yang bertujuan untuk merangsang dan membantu
perusahaan-perusahaan Eropa dalam mengembangkan mutu terpadu.
Komisi Eropa memainkan peran penting
dalam pengembangannya. Tujuan dari Forum dan Penghargaan EQA tersebut adalah
untuk mendorong perkembangan TQM. Penghargaan tersebut bertujuan untuk
menghargai organisasi-organisasi yang memberikan perhatian besar terhadap mutu terpadu,
dan mendorong yang lain untuk mengikuti percontohan mereka. Dengan demikian
dapat dikatakan bahwa misi dari EQA ialah:
1) Mendukung manajemen perusahaan-perusahaan Eropa Barat dalam
mempercepat proses penciptaan kualitas untuk mencapai keunggulan kompetitif
global
2) Membantu semua segmen dari masyarakat Eropa Barat untuk
berpartisipasi dalam aktifitas perbaikan kualitas serta mengembangkn kultur
kualitas.[12]
Penghargaan Mutu Eropa (EQA)
bukanlah merupakan sebuah standar, melainkan sebuah hadiah dari sebuah kompetisi
seperti halnya Deming Prize di Jepang dan Malcolm Bridrige Award
di Amerika Serikat.[13] Penghargaan Mutu Eropa tersebut merupakan penghargaan tunggal
tahunan yang diberikan pada eksponen TQM yang paling suskses di Eropa Barat.[14] EQA pertama kali diberikan pada tahun 1992, berlaku untuk semua
jenis perusahaan, besar atau kecil, di segala sektor bisnis, asalkan telah
beroperasi sekurang-kurangnya lima (5) tahun di Eropa Barat. EQA tidak berlaku
bagi perusahaan pemerintah, perusahaan nirlaba, dan asosiasi perdagangan atau
profesi.[15]
Di samping penghargaan EQA, terdapat
pula The European Quality Prize (Hadiah Mutu Eropa) yang diberikan
kepada perusahaan-perusahaan yang telah menunjukkan prestasi dalam manajemen
mutunya. Jadi, dapat disimpulkan bahwa penghargaan mutu Eropa terdiri dari 2
bagian[16], yakni:
1) The European Quality Award, yang diberikan kepada pelamar yang paling berhasil dalam bidang
manajemen di Eropa Barat
2) The European Quality Prize, yang diberikan kepada sejumlah perusahaan lain yang menunjukkan
kemampuannya dalam manajemen mutu sesuai dengan kriteria penghargaan.[17]
2.
Kelebihan Europen Quality
Management
Mengutip dari Radar
and The EFQM Exellence Model[18]adabeberapa kelebihan dalam penerapan European quality management pada sebuah system mutu, terkhusus pada
sebuah system penjaminan mutu pendidikan. Diantaranya adalah;
1) Peningkatan efektivitas biaya; orientasi pada hasil; fokus pada
pelanggan; kerja sama; manajemen pengetahuan; performa dan pembelajaran,
2) Model ini didesain sederhana (mudah dimengerti dan digunakan);
holistik (mencakup semua aspek aktivitas dan hasil organisasi); dinamis
(menyediakan alat manajemen yang mendukung perbaikan dan berwawasan masa
depan); fleksibel (dapat diaplikasikan pada berbagai jenis organisasi dan unit
dalam organisasi); dan inovatif.
Selain kelibihan diatas, european
quality management pada dasarnya membawa misi baik melalui Euopean Founding for Quality Management untuk
mengatasi perbaikan mutu yang pada akhirnya mengutamakan kepuasan pelanggang,
kepuasan karyawan, pengetahuan menejemen, dampak tehadap social masyarakat
serta mempercepat para manajer menerapkan Total
Quality Managemet untuk mencapai keunggulan dalam kompetisi global.[19]
3.
Kriteria European Quality
Management
Sebagaimana dilansir dari penelitian yang berjudul “Using The European Model of Quality
Management to Assess The Performance of Organizations. Case Study on
Educational Services”,[20]mencatat setidaknya ada Sembilan kriteria yang mendasari kemajuan “European Quality Management”. Sembilan
kriteria tersebut bisa dilihat dalam gambar di bawah ini;
Gambar 1. European Quality
Management, penilaian diri untuk meningkatkan mutu.
Model european quality management didasarkan pada konsep bahwa kepuasan
pelanggan / orang dan dampak positif pada masyarakat dicapai melalui kebijakan
dan strateg kepemimpinan, manajemen, kemitraan dan sumber daya dan proses.
Dari gambar tersebut, dijelaskan
bahwa lima kriteria berikut adalah factor penentu keberhasilanyang perlu
dilakukan dalam sistempenjaminan mutu; leadership,
menejemen pribadi yang baik, kebijakan dan strategi, sumber daya dan proses
yang mengacu pada cara bagaimana memperoleh hasil yang terbaik.
Adapun empat kriteria merupakan
sebuah hasil dari factor kelima kriteria di atas. Keempat kriteria tersebut
adalah: kepuasan personal, kepuasan pelanggan, dampak terhadap social
masyarakat serta hasil dari operasionalnya telah memberikan pencapai terbaik
apa belum.
Bisa disimpulkan bahwa kriteria European quality management meliputi;
1) Kepuasan pelanggan. Persepsi pelanggan eksternal, baik secara
langsung maupun tidak langsung, terhadap perusahaan maupun terhadap produk dan
layanannya.
2) Kepuasan karyawan.
3) Manajemen tenaga kerja. Orang-orang yang ada di dalam manajemen
perusahaan dan perasaan mereka terhadap perusahaan.
4) Hasil bisnis. Prestasi perusahaan dalam kaitannya dengan rencana
prestasi bisnis mereka
5) Proses. Manajemen seluruh kegiatan yang memiliki nilai tambah dalam
perusahaan.
6) Kepemimpinan. Sikap seluruh manajer dalam mentransformasikan
perusahaan pada mutu terpadu.
7) Sumber daya. Pemanfaatan dan pemeliharaan manajemen terhadap:
sumber daya finansial, sumber daya informasi, sumber daya teknologi.
8) Strategi dan kebijakan. Visi, nilai dan arah perusahaan, serta cara
untuk mencapainya.
9) Pengaruh terhadap masyarakat. Persepsi komunitas secara umum
terhadap perusahaan. Pandangan pendekatan perusahaan terhadap kehidupan,
lingkungan dan kebutuhan pemeliharaan sumber daya global.
Sebagaimana penelitian dari Watson
yang berjudul The Application of The
European Founding for Quality Management Excelence Model[21]memiliki focus kajian untuk meningkatkan penjaminan mutu. Yakni;
1) Memberikan penekanan atau kosentrasi penuh pada pelanggan serta
pada relasi kemitraan.
2) Peningkatan nilai visibilitasjaringan, termasuk peran jaringan
kemitraan.
3) Pengelolaan pengetahuan dalam organisasi, budaya pengetahuan
organisasi, inovasi berkelanjutan sebagai kunci utama dalam persaingan.
4) Keselarasan semua aktivitas perusahaan dengan hasil yang dicari dan
konsekuensinyauntuk kebijakan dan strategi organisasi.
Hillman juga mengemukakan bahwa european
quality management disediakan untuk menguji kerangka kerja, dasar yang
diterima untuk evaluasi dan sarana untuk memfasilitasi koreksi baik secara
internal maupun eksternal.[22]
Berikut ini
adalah gambaran model european quality
management dalam sector pendidikan;
Gambar 2. Case Study
Deployment Proses
C.
KESIMPULAN
Setelah
melalui pembahasan di atas, baik yang bersifat teoritik maupun yang bersifat
analisis dari berbagai sumber, maka berikut ini perlu kiranya disampaikan
kesimpulan dan saran sebagi berikut;
1) The European Quality Award
atau Penghargaan Mutu Eropa diperkenalkan pada tahun Oktober 1991 dalam
pertemuan Forum Manajemen Mutu Eropa (EFQM) di Paris.
2)
Kelebihan European Quality Management meliputi Peningkatan efektivitas biaya; orientasi pada hasil; fokus pada pelanggan;
kerja sama; manajemen pengetahuan; performa dan pembelajaran. Model ini
didesain sederhana (mudah dimengerti dan digunakan); holistik (mencakup semua
aspek aktivitas dan hasil organisasi); dinamis (menyediakan alat manajemen yang
mendukung perbaikan dan berwawasan masa depan); fleksibel (dapat diaplikasikan
pada berbagai jenis organisasi dan unit dalam organisasi); dan inovatif.
3)
Ada sembilan
kriteria dalam European Quality Management; kepuasan pelanggan, kepuasan karyawan, manajemen tenaga kerja,hasil
bisnis, proses,kepemimpinan, sumber daya, strategi dan kebijakan serta pengaruh
terhadap masyarakat.
[1]Timo Lankinen.Basic Education Reform in Filandia; How to
Develop The Top Ranked Edcation System. JURNAL FINNISH NATIONAL BOARD OF
EDUCATION. September 2010. Toronto Canada
[2] Lihat di
dokumen DIREKTORAT JENDERAL PENDIIDKAN DASAR DAN MENENGAH KEMENTRIAN PENDIDIKAN
DAN KEBUDAYAAN. Pedoman Umum Sistem
Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menegah. 2016. Jakarta. Hlm. 3
[3] Yudisanto E.
Parerungan. Manajemen Mutu Pendidikan
Berbasis Pelayanan Prima. Universitas Negeri Manado. Hlm. 1.
[4] Masduki.Pengujian Model TQM European Quality Award
(EQA) untuk Beberapa Perusahaan di Indonesia.JURNAL OPTIMUM, Vol 4, No. 1,
2003. Hlm. 83.
[5]Amanat ini
tertera dalam Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan. Kementrian Pendidikan dan Kebudayan wajib menerapkan penjaminan
mutu pendidikan di satuan pendidikan dasar dan menegah
[6] Retno Wulan
Damayanti. Quality Award untuk
Mengevaluasi Pencapaian Implementasi Manajemen Kualitas Perusahaan dalam Jurnal
Perform. Vol. 7, No. 1, 2008. Hlm. 55.
[7] Putu Bagus
Aris Wismaya. Pengaruh Sistem Penjaminan
Mutu Internal dan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 Terhadap Kinerja
Organisasi di Universitas Warmadewa. JURNAL PUBLIC INSPIRATION. Universitas
Warmadewa. Hlm. 69
[8]M. Harda, S. K.
Kristanti, Nadiah, S.Tsaqqofa, E.P. Okkytania. GUIDELINES QUALITY MANAGEMENT SYSTEM MENCAKUP PRINSIP QM, QA, QC HASIL
MODIFIKASI DARI SIX SIGMA, EUROPEAN FOUNDATION FOR QUALITY MANAGEMENT (EFQM)
EXCELLENCE MODEL, DAN ISO 9001:2008. JURNAL MANAJEMEN MUTU DAN INDUSTRI
PANGAN. No.9 Volume I, Tahun 2011. Hlm.
[9]Arfan Bakhtiar
Amalia, dkk., Analisis Perbandingan Penghargaan Kualitas Malcolm Baldrige
National Quality Award dengan European Quality Award, h. 136-137.Unlike
other awards, the European Quality Award is a regional program that currently
involves 16 countries. Lihat: Robert J. Vokurka, Gary L. Stading and Jason
Brazeal, A Comparative Analysis of National and Regional Quality Awards
dalam Quality Progress, August 2000, h. 43.
[10]Edward Sallis, Manajemen
Mutu Terpadu Pendidikan (Jogjakarta: Penerbit IRCiSoD, 2011), Cet. 2, h.
148.“The European Foundation for Quality Management (EFQM) was founded by
14of the leading Western European businesses in 1988 when many of the major
companies in Europe had realized that their only way of surviving in business
was to pay much greater attention to quality. In recognition of achievement as
a feature of the policy of the EFQM, the European Quality Award (EQA) was
established in 1991 with the support of the European Organization for Quality
(EOQ) and the European Commission (EC)”. Lihat: G.A. Bohoris, A
Comparative Assessment of Some Major Quality Awards dalam International
Journal of Quality & Reliability Management, Vol. 12 No. 9, 1995, © MCB
University Press, 0265-671X, h. 32.
[11]Eddy Herjanto, Manajemen Operasi (Jakarta: Grasindo, 2007),
h. 417.“The aim of the EQA is to enhance the position of Western European
companies in the world market by accelerating the acceptance of quality as a
strategy for global competitive advantage and by stimulating and assisting the
development of quality improvement activities”. Lihat: G.A. Bohoris, A
Comparative Assessment of Some Major Quality Awards, h. 32.
[13]Husaini Usman, Manajemen;
Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h. 509.
[16]The EQA has two
levels. The highest level is the EQA for the most accomplished applicant in a
given year. The second level given is the European Quality Prize for other
firms that meet the award criteria. Lihat S. Thomas Foster, Managing Quality; Integrating the
Supply Chain 3rd Edition (United States of America: Pearson
Education, 2007), h. 90.“The European Quality Award has two categories: the
European Quality Prize(EQP), which is awarded to companies which demonstrate
excellence in the management of quality as their fundamental process for
continuous improvement; and the EQA which is awarded to the most successful
exponent of TQM in Western Europe”. Lihat: G.A. Bohoris, A Comparative
Assessment of Some Major Quality Awards, h. 32.
[18]Radar and The
EFQM Exellence ModelEuropean Foundation for Quality Management. Radar and The EFQM Exellence Model.
1999.EFQM Press Release & Announcements. www.efqm.org
[19] European
Foundation for Quality Management (2000a).
History of the EFQM. [accessed 12
June 2000] at
URL:www.efqm.org/history/htm.
[20] Marian
Ioncica. Using The European Model of
Quality Management to Assess The Performance of Organizations. Case Study on
Educational Services. JURNAL AMFITEATRU ECONOMIC. Vol. XI. No. 26. June
2009. The Bucharest Academy of Economics Studies Romania. Hlm. 404
[21] Paul Watson
and Richard Davis. The Application of The
European Founding for Quality Management Excelence Model. Association of
Researchers in Construction Management, Vol. 2. September 2002. University of Northumbria. Hlm. 558
No comments:
Post a Comment